Dituduh Penculik Anak, Perempuan di Papua Dianiaya, Lalu Dibakar Massa dan Tewas
Merdeka.com - Seorang wanita perempuan di Sorong Kota, Papua Barat, dibakar massa. Penyebabnya, dituduh menculik seorang anak.
Peristiwa main hakim sendiri itu terjadi hari ini Selasa (24/1) pagi, pukul 06.30 WIT.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Adam Erwindi saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa di Sorong Kota, Komplek Kokoda, Distrik Sorong Manue, Papua Barat Daya itu.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap tahanan? 'Terkait penganiayaan, pada saat itu memang ramai di FB (Facebook) bahwasannya mereka disiksa, tetapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa (penyiksaan) itu juga dilakukan oleh sesama tahanan,' kata dia di Mapolda Jabar, Minggu (26/5).
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Iya benar, meninggal dunia," kata Adam.
Menurut Adam, pembakaran berawal dari tuduhan perempuan tersebut sebagai pelaku penculikan anak. Masyarakat lainnya kemudian terpancing karena kabar penculikan anak kian marak di media sosial.
"Ada perempuan dituduh sebagai penculikan anak, karena lagi ramai di medsos. Kemudian ada yang teriak penculik anak, akhirnya sama masyarakat diamuk masyarakat," katanya.
Saat petugas berupaya mengamankan, perempuan tersebut juga sempat ditelanjangi warga. Meski sudah dijaga, lanjut Adam, massa yang cukup banyak tetap nekat menghakimi terduga pelaku penculikan tersebut dengan menyiram bensin dan membakarnya.
"Sempat diamankan oleh Bhabinkamtibmas. Saat dibawa ada yang nyiram bensin terus dibakar. Dibawa ke rumah sakit, sudah meninggal di rumah sakit," jelas dia.
Kepolisian sedang mengusut aksi main hakim sendiri tersebut. Termasuk massa yang meneriaki penculik hingga suasana menjadi gaduh.
"Kapolresta Kombes Ebi lagi mendalami. Orang yang memprovokasi pertama, mendalami juga identitas korban sampai sekarang belum diketahui. Terus kita tindaklanjuti para pelaku yang main hakim sendiri," ujarnya.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepekan terakhir, kobaran api terjadi di sejumlah titik di Papua. Mulai dari bangunan kantor pemda hingga area komplek DPR Papua.
Baca SelengkapnyaPolda Papua Barat melakukan penanganan terhadap persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku pembakaran adalah massa aksi forum lintas masyarakat dan pemuda bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Baca SelengkapnyaSaat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan Pilkada di Puncak Jaya, Papua ricuh.
Baca SelengkapnyaPolisi saat ini tengah melakukan penyelidikan secara mendalam dengan menganalisis jejak digital dari video tersebut.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka bakar 90 persen, sehingga sedang dirawat intensif di ruang ICU.
Baca SelengkapnyaKericuhan mewarnai sejumlah wilayah saat pesta demokrasi perdana digelar serentak tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin mengatakan sebanyak 40 rumah dibakar dan 94 orang terluka akibat pertikaian antar pendukung di Pilkada Papua Tengah.
Baca SelengkapnyaTerlihat ada 5 orang remaja putri termasuk korban dengan mengenakan pakaian berwarna hitam.
Baca SelengkapnyaMayat korban ditemukan mengenaskan terbungkus plastik di tempat pemakaman umum
Baca Selengkapnya