Dituduh Tukang Santet, IRT di Kupang Dikeroyok hingga Tewas
Merdeka.com - Kepolisian Sektor (Polsek) Kupang Barat membekuk dua dari empat pelaku penganiayaan, yang menyebabkan seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) meninggal dunia. Dua pelaku yang ditangkap polisi yakni YB alias Yanser (34) dan MN alias Melki (26). Kedua pelaku ditangkap di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kapolsek Kupang Barat, Ipda Hendra Karel Wadu, mengatakan, kedua pelaku sudah diperiksa penyidik Reskrim Polsek Kupang Barat.
Menurut Hendra Karel Wadu, awalnya polisi menangkap Yanser di daerah Binilaka, Kecamatan Taebenu, Sabtu (22/1) pagi di rumahnya. Saat itu Yanser tidak memberikan perlawanan dan pasrah ketika dibawa ke Polsek Kupang Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang menjadi korban santet? 'Semua permukaan eksterior dari guci awalnya tertutup teks yang mengandung lebih dari 55 nama yang diukir, puluhan di antaranya sekarang hanya bertahan sebagai huruf-huruf terpisah yang mengambang atau coretan pensil yang samar,' jelas Lamont.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
Dari Yanser, polisi mengetahui peran tiga pelaku lain dan berusaha mencari keberadaan mereka. Yanser pun langsung dititipkan di Rutan Polres Kupang usai diperiksa penyidik.
Korban adalah Yakoba (61). Dia dianiaya dan dikeroyok pada Sabtu (8/5) di rumahnya sendiri. Para pelaku datang ke rumah korban lalu menuduh korban dan suaminya sebagai tukang santet (suanggi).
Karena tuduhan tersebut tidak ditanggapi oleh korban dan suaminya, para pelaku langsung melakukan pengeroyokan.
Dari hasil pengembangan, polisi kembali membekuk Melki pada Kamis (27/1) subuh. Melki diamankan di dekat kampus Stikes Nusantara Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
"Kita sempat mencari Melki ke Kelurahan Penkase Oeleta, Kota Kupang namun kita temukan dan tangkap di dekat kampus Stikes Nusantara Kupang," ujar Hendra Karel Wadu.
Sama dengan Yanser, Melki pun mengakui perbuatannya yakni menganiaya korban hingga jatuh sakit, lalu meninggal dunia pada 10 hari pasca kejadian.
Kapolsek juga menegaskan, dua pelaku lain masih buron. "Pelakunya ada empat orang masing-masing tiga orang pria dan satu orang wanita," ungkap Hendra Karel Wadu.
Saat ini polisi masih mencari dua pelaku lain yakni, seorang wanita berinisial A dan seorang pria berinisial D. Sementara sejumlah saksi sudah diperiksa penyidik.
Penyidik Polsek Kupang Barat juga merampungkan berkas perkara kasus penganiayaan yang menyebabkan ibu rumah tangga meninggal dunia pada bulan Mei 2021 lalu.
Untuk menguatkan dan membuktikan dugaan korban dianiaya hingga meninggal dunia maka dilakukan autopsi pada Rabu (10/11) lalu.
Diketahui, korban dan suaminya dikeroyok dengan cara dipukul menggunakan tangan terkepal, serta menendang korban dan suami mengenai tubuh serta wajah hingga mengalami rasa sakit di bagian tubuh, memar dan bengkak di bagian wajah.
Korban jatuh sakit sejak kejadian pada tanggal 8 Mei 2021, lalu pada tanggal 18 Mei 2021 korban meninggal dunia.
"Tanpa (korban) sempat memberikan keterangan kepada para pelaku, para pelaku langsung memukul korban pada bagian wajahnya dan tubuh korban sehingga korban merasa sakit. Setelah kejadian penganiayaan tersebut, 10 hari kemudian korban meninggal dunia," jelas Hendra Karel Wadu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria bernama Wayan Agus Yutayasa alias Kariasa (39) tewas tergantung setelah bertengkar dan menembaki istrinya menggunakan senapan angin.
Baca Selengkapnya"Menurut keterangan saksi Siti Rohaini, korban meninggal dunia akibat dipukul oleh sebuah batu konblok oleh anaknya yang diduga mengalami gangguan kejiwaan,
Baca SelengkapnyaKejadian memilukan ini ini sempat viral di media sosial. Salah satu akun media sosial instagram sempat mengunggah video yang menampilkan proses evakuasi korban.
Baca SelengkapnyaSopir angkutan umum di Kota Tasikmalaya berinisial YS (48) meninggal dunia usai dianiaya DP (34) dan YR (29)
Baca SelengkapnyaAkibat sabetan parang pelaku, tiga jari korban terputus. Tak sampai di situ, pelaku membabi buta membacok korban.
Baca SelengkapnyaPerempuan itu beberapa kali mengayunkan parang diduga tumpul ke tubuh ibunya meskipun korban sudah tak berdaya.
Baca SelengkapnyaWarga Bojong, Cikupa, Tangerang SS (44) menjadi korban penganiayaan dua orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.
Baca SelengkapnyaSuami korban yang baru selesai salat Dzuhur histeris melihat istrinya bersimbah darah. Sementara pelaku langsung kabur.
Baca SelengkapnyaMeski belum dapat dipastikan penyebab jelasnya, korban dan pelaku dipastikan memiliki hubungan piutang.
Baca SelengkapnyaTerakhir, korban ditenggelamkan hingga kepalanya mengalami pendarahan dan akhirnya tewas.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku berinisial SN dan RY itu merupakan pasangan suami istri yang diamankan di dua lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Tangerang.
Baca Selengkapnya