Ditunjuk jadi duta oleh KPK, begini cara Elvira kampanye antikorupsi
Merdeka.com - Di tengah persiapannya menghadapi malam puncak Miss Universe, Puteri Indonesia 2014, Elvira Devinamira Wirayanti diterpa isu miring. Beredar foto mirip dirinya tengah bermesraan dengan pria yang juga mirip Ketua KPK, Abraham Samad.
Foto yang terdiri dari beberapa angel itu disebar dalam bentuk surat elektronik beralamat wijayantiandini@yahoo.co.id kepada awak media. Pose-pose itu begitu intim.
Entah siapa dan apa maksud si empunya email tersebut menyebar foto yang keasliannya sangat diragukan. Abraham menduga penyebaran foto tak bertanggung jawab itu terkait langkahnya menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Bagaimana Abraham Samad membuat koruptor jera? Menurut Samad, ada tiga cara untuk membuat koruptor jera. Pertama, hukuman yang berat. Kemudian yang kedua, melakukan pemiskinan. Ketiga, sanksi sosial.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang terlibat dalam foto yang diragukan? Sebuah foto memperlihatkan kebersamaan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang diklaim sedang berada di klub malam.
Bisa jadi, si empunya email itu hanya memanfaatkan Elvira yang kebetulan ditunjuk KPK menjadi duta antikorupsi. Ya, Elvira ditunjuk sejak tahun lalu, bahkan dirinya pernah menjadi pembicara di acara puncak peringatan Hari AntiKorupsi di Kampus UGM, Yogyakarta, pada pertengahan Desember 2014 lalu.
Dalam acara itu, si cantik Elvira yang juga mahasiswi hukum Universitas Airlangga sempat berkampanye. Dia berharap keberadaan kaum perempuan bisa jadi obat menghilangkan sedikit demi sedikit budaya korup di Tanah Air.
Ada beberapa seruan yang disampaikan pada wanita-wanita Indonesia agar jadi penghadang di keluarga dari bahaya korupsi. Salah satunya, pada kaum wanita yang konsumtif harus bisa perlahan-lahan mulai meninggalkan kebiasaan itu. Apalagi buat yang sudah menjadi ibu-ibu, perilaku konsumtif istri terkadang mendorong suami untuk berbuat korup.
"Jadi, jangan ikut arisan yang mengharuskan punya tas Hermes, kalau kenyataannya tidak mampu, (karena) nanti ujungnya korupsi," katanya.
Dia pun mengutip sebuah ungkapan "Di Balik Laki-Laki Hebat, Ada Wanita yang Kuat", yang menurutnya benar sekali, bahwa ada kehebatan seorang wanita dalam keberhasilan sebuah keluarga.
"Seorang istri itu harus mendorong suami untuk mencari nafkah yang halal," pungkas Elvira.
Dia juga meminta seorang wanita untuk jadi orang yang kritis ketika dirinya maupun suami mendapatkan hadiah yang tak pernah diminta dari seseorang. "Kalau si pemberi ikhlas dan tidak ada maksud apa-apa, saya pikir bisa dianggap hibah,” selorohnya.
Elvira sendiri belum bisa dikonfirmasi atas kabar miring yang menyudutkan dirinya. Termasuk Juru Bicara Yayasan Puteri Indonesia, Mega Angkasa, tak mengangkat telepon saat dihubungi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Samad, penetapan tersangka yang dilakukan Polda Metro Jaya terhadap pimpinan tertinggi KPK sudah benar dan tidak perlu diperdebatkan.
Baca SelengkapnyaPimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Baca SelengkapnyaFirli dilaporkan oleh Ketua Lembaga Transparansi Anggaran dan Anti Korupsi Indonesia (Lemtaki), Edy Susilo ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaAsep menyebut pengembalian Endar dalam rangka harmonisasi antar KPK dan Polri.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Gunawan, proses terhadap penyidikan yang ditangani Polda Metro Jaya itu masih terus berjalan.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron melaporkan anggota Dewas tersebut dengan dugaan pencemaran nama baik.
Baca SelengkapnyaSamad mendorong agar polisi dapat segera menahan Firli.
Baca SelengkapnyaFirli menegaskan bahwa pertemuan tersebut adalah bukan atas undangan atau inisiatif dirinya, sebagaimana yang dituduhkan sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaKepolisian meyakini hasil gelar perkara ditemukan bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan Firli sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaHasil proses etik bahkan menyatakan mereka terbukti melanggar etik. Namun ada juga yang berhasil lolos saat sidang etik yang digelar oleh Dewas.
Baca SelengkapnyaLaporan terhadap Alex dibuat Forum Mahasiswa Peduli Hukum yang didasari soal Alex yang pernah bertemu dengan Eko saat kejadian pamer harta viral.
Baca Selengkapnya"Kita negara hukum, ada masalah, semua masalah sudah dikoridor secara hukum," ujar Ghufron
Baca Selengkapnya