Diusir saat liputan aksi anti-Ahok, ini kata MetroTV
Merdeka.com - Kepala Biro MetroTV di Medan, Elverina Hidayat, menyesalkan pengusiran yang dilakukan pendemo terhadap kendaraan siaran langsung atau Satellite News Gathering (SNG) milik mereka di halaman Masjid Agung, Jalan P Diponegoro, Medan, Jumat (4/11). Menurut pihak MetroTV, mereka selalu menyiarkan berita dengan berimbang.
"Kita menyesalkan kejadian itu, karena wartawan kan bebas melakukan peliputan di mana saja dan dilindungi Undang-Undang," kata Elverina saat dihubungi merdeka.com.
Seperti diberitakan, ratusan pengunjuk rasa mengusir SNG milik MetroTV saat berlangsung unjuk rasa anti-Ahok di halaman Masjid Agung Medan.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana boikot terjadi? Boikot juga dipakai dalam berbagai bidang tidak hanya sektor bisnis saja melainkan juga bentuk protes terhadap suatu aturan ataupun kebijakan suatu negara dengan negara lainnya.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Kenapa boikot dilakukan? Secara umum, boikot dilakukan oleh sekelompok orang dalam rangka memprotes suatu hal yang tidak semestinya harus berubah.
"Saat itu kita sudah iyakan akan pergi dari sana, tapi mereka tetap mendesak dan mau merusak properti," jelasnya.
Elverina meminta jika ada yang tidak puas bisa menyelesaikannya dengan mekanisme UU Pers yang berlaku. Menurutnya, MetroTV Biro Medan tidak pernah memelintir pemberitaan demo di Medan.
"Di UU Pers juga diatur kalau ada yang merasa pemberitaan salah atau tidak berimbang, kan ada mekanismenya," jelasnya.
Dia menambahkan, sejak pagi metroTV Biro Medan sudah siaran dari halaman Masjid Agung Medan dan aman-aman saja. "Dan yang kita liput tadi soal pengamanan dan pengalihan arus lalu lintas. Tidak ada yang dipelintir," jelasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun kericuhan terjadi sekitar dua kali, pukul 5 sore dan saat memasuki waktu salat Magrib.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu dilakukan setelah viral vidro di media sosial terkait pembubaran diskusi dilakukan sekelompok orang diduga preman
Baca SelengkapnyaKetua RT 01 Sunardi mengatakan bahwa kejadian tersebut hanya salah paham dalam hal penyampaian saja.
Baca SelengkapnyaKetua AJI Jakarta, Afwan Purwanto mengatakan kasus kali ini merupakan kasus kekerasan terhadap jurnalis yang terus berulang menjelang tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaPengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.
Baca SelengkapnyaPengajian dihadiri oleh Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah di Masjid Assalam Purimas Kota Surabaya dibubarkan paksa GP Ansor.
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaUstaz Syafiq Riza Basalamah buka suara terkait penolakan kedatangan dalam pengajian di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar Surabaya.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaDua awak media yang mendapat tindakan kekerasan itu ialah kameramen Kompas TV dan reporter CNN Indonesia.
Baca Selengkapnya