Djarot: Bung Karno Secara Fisik Sudah Wafat tapi Tetap Bisa Menghidupi Warga Blitar
Merdeka.com - Mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat bersama Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto berziarah ke makam Presiden Pertama RI Soekarno. Ziarah dilakukan sebelum meninjau kompleks parkiran dibangun di era Djarot sebagai wali kota Blitar.
Puluhan kios berada di lapangan parkir bus menuju Kompleks Makam Soekarno, Kota Blitar. Djarot mengatakan, walau sudah tiada, Soekarno tetap dapat menghidupi warga di Blitar.
"Jadi kalau warga bilang Bung Karno 'menghidupi' ya memang benar. Bung Karno memang secara fisik sudah wafat. Tapi betul-betul bisa menghidupi warga Blitar raya. Karena setiap tahun, bisa jutaan orang yang datang ke Blitar," kata Djarot di Blitar, melalui keterangan tertulis yang diterima wartawan, Selasa (20/11).
-
Apa yang dilakukan Bung Karno saat pulang ke Blitar? Beberapa foto yang menggambarkan hubungan harmonis anak dan ibu adalah saat di mana sang proklamator itu tengah sungkem pada ibunda tercinta.
-
Kapan Bung Karno pulang ke Blitar? Hal ini dilakukan setiap Bung Karno pulang ke Blitar Jawa Timur.
-
Bagaimana cara Bung Karno mengajak rakyat berjuang? Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bistik tapi budak.
-
Siapa yang bisa mengubah dunia menurut Bung Karno? Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.
-
Apa kata Bung Karno tentang perjuangan? Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
-
Siapa Sarinah bagi Bung Karno? Sosok Sarinah sangat berharga untuk Sukarno, dia bukan hanya mbok, lebih dari itu Sarinah adalah keluarga. Semasa kecil Sarinah lah yang mengasuh Sukarno kecil.
Di kios-kios tersebut, mayoritas baju dan celana yang dijual bermotif Presiden Soekarno. Bila tidak gambarnya, maka kata-kata bersejarah yang pernah disampaikan olehnya.
Jarak lapangan parkir ke lokasi makam Soekarno sendiri sekitar 500 meter. Djarot menuturkan, bila pengunjung tidak ingin berjalan kaki, armada becak sudah diatur.
Ongkos ditetapkan sebesar Rp 15 ribu sekali jalan. Warga yang berprofesi sebagai penarik becak pun bisa hidup.
Mengenang Masa Pembangunan
Bagi Djarot, tempat itu terasa istimewa. Karena dialah yang membangun lapangan parkir itu saat masih menjabat di tahun 2003. Ia juga mempercantik tempat tersebut dengan sejumlah pohon yang ditanam teratur.
Pohon-pohon itu kini telah berusia 15 tahun serta tinggi dan rindang, sehingga meneduhi lapangan parkir dari panas matahari.
"Dulu tempat ini adalah kantor kecamatan. Lalu saya pindah kantornya, supaya tempat ini menjadi lahan parkir sekaligus pedagang ditata berjualan di dalam kios," ungkap Djarot.
Saat pertama menjabat sebagai Wali Kota Blitar pada tahun 2000, makam Soekarno sempat ditutup dengan kaca tebal tahan peluru oleh rezim Orde Baru. Oleh Djarot, kaca itu dibongkar demi mendekatkan Soekarno dengan rakyatnya. Selain membenahi kompleks makam, ia juga membangun pusat kerajinan dan UKM.
Djarot menyadari, Blitar tak mungkin hidup dari investasi besar seperti pabrik-pabrik manufaktur. Maka, investasi yang disasar adalah investasi rakyat kecil yang berjualan dengan jumlah banyak.
"Di Blitar tak ada demo buruh. Karena semua berwiraswasta. Inilah wiraswasta yang dihidupi Bung Karno. Saya bangga dengan Blitar. Ekonomi kerakyatan tumbuh pesat dan disini mampu mensuplai 30 persen telur nasional," ujar Djarot.
Reporter: Ratu Annisaa SuryasumiratSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut penuturan juru kunci makam, jenazah Djojodigdo bisa hidup kembali jika menyentuh tanah
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaPenasaran dengan tempat wisata di Blitar? Simak informasi berikut ini.
Baca SelengkapnyaSetibanya Prabowo di area Makam Bung Karno, warga sangat antusias ingin bertemu, bersalaman ataupun berfoto dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaHasto berharap, dalam peringatan hari lahir Bung Karno semakin mendorong tekad untuk meluruskan arah masa depan bangsa.
Baca SelengkapnyaMaruarar melihat langkah dan sikap Jokowi seperti Bung Karno.
Baca SelengkapnyaDjarot menyebut PDIP tidak pernah mengajarkan bahwa Bung Karno adalah milik salah satu partai saja.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan tersebut Bang Doel banyak menerima aspirasi soal pelestarian kebudayaan Betawi.
Baca SelengkapnyaJaket Bung Karno, Komitmen Pemimpin Daerah Lanjutkan Perjuangan Sejahterakan Masyarakat
Baca SelengkapnyaPerayaan ulang tahun ke-66 itu dihadiri keluarga dan teman-teman terdekat secara sederhana di salah satu ruangan di Istana Bogor.
Baca Selengkapnya