Djarot harap tidak ada lagi warga DKI tinggal di rumah kumuh
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat mengharapkan warga ibu kota dapat tinggal di hunian yang layak. Sehingga ke depannya akan dibentuk pasukan yang khusus melakukan perbaikan rumah rusak milik orang tidak mampu, Pasukan Merah.
Djarot mengatakan, ke depannya tidak boleh ada lagi warga Jakarta yang tinggal di rumah kumuh dan tak layak huni. Karena hal tersebut dapat menyebabkan warga yang tinggal sakit.
"Tidak boleh ada saudara kita yang tinggal di rumah yang kumuh dan tidak layak huni," kata di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Senin (20/3).
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa permukiman di Jakarta Timur ditinggalkan? Dari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Kenapa Pemprov DKI meminta warga menjaga kebersihan? Warga diimbau menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
-
Kenapa KPU DKI Jakarta imbau warga urus pindah memilih? Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengimbau masyarakat yang belum pindah memilih untuk segera mengurus berkas sebelum batas waktu yang telah ditetapkan yakni 15 Januari 2024.
-
Kenapa rumah tidak layak huni banyak di Buleleng? Sekda Suyasa menegaskan isu-isu strategis di sektor perumahan, kawasan permukiman dan pertanahan harus menjadi perhatian serius karena masih tingginya jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Buleleng yang disebabkan oleh tingkat kesejahteraan masyarakat yang belum memadai sehingga terbatasnya akses dalam memiliki rumah yang layak.
Dia mengungkapkan, beberapa program penataan hunian akan dilakukan oleh Pemprov DKI jika dirinya kembali menjabat. Mereka juga akan melakukan Program Bedah Rumah, di mana yang nantinya akan melakukan pengerjaan adalah Pasukan Merah.
"Kami ingin meneruskan Program Kampung Deret yang telah dilakukan sejak zaman Pak Jokowi, tetapi ada beberapa kendala yang kami hadapi. Daripada Program pembenahan pemukiman kumuh berhenti, maka kami buat Program bedah rumah," terangnya.
Mantan Wali Kota Blitar ini menjelaskan, program bedah rumah tersebut akan dilakukan untuk memperbaiki rumah yang sudah rusak, kumuh dan tak layak huni. Tidak hanya itu, musala salam kondisi rusak juga masuk dalam Program ini.
"Setiap kelurahan akan direkrut 20 orang untuk menjadi pasukan merah. Mereka akan dilatih dulu baru bekerja," ujarnya.
Djarot meyakini program bedah rumah ini akan berhasil menangani pengentasan pemukiman kumuh di Jakarta. Karena, dia mengaku, selama memimpin Blitar sudah mampu melakukan program? tersebut hingga melakukan pembenahan sebanyak 2.000 rumah.
"Sebanyak 2.000 rumah di Blitar berhasil kita bedah hingga sehat semua. Jadi kalau ada warga tidak mampu yang rumahnya perlu di bedah, beritahukan kami. Karena saya adalah Ketua Harian Penanggulangan Kemiskinan," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta sekaligus untuk menata kawasan perkotaan.
Baca SelengkapnyaRumah-rumah di perumahan itu hanya terlihat sedikit kusam.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaDia menilai masih banyak masyarakat tinggal di hunian tidak layak.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyindir mantan Gubernur Jakarta yang hanya mengumbar janji membuat perumahan layak bagi warga.
Baca SelengkapnyaSekjen DPR mengakui 45 persen rumah dari sekitar 596 rumah yang ada di Kompleks Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR RI masih dalam kategori layak untuk dihuni.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan mendapati masalah lingkungan yang terjadi di Jakarta disebabkan oleh akumulasi dari ketidakadilan tata ruang.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR periode ini tak dapat RJA lantaran kondisi rumah sudah tua, dan biaya perawatan sudah tak seimbang dengan anggaran
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta memprediksi, jumlah pendatang ke Jakarta usai Lebaran 2024 diperkirakan turun drastis.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar mengecek langsung kondisi perumahan rumah dinas Anggota DPR di Kalibata.
Baca SelengkapnyaRencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.
Baca Selengkapnya