Djarot: Menteri Terpilih Harus Bantu Jokowi Tinggalkan Warisan Kebaikan
Merdeka.com - Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat meminta agar urusan menteri di kabinet diserahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo. Jokowi telah memiliki kriteria tertentu untuk para menteri yang akan membantu dalam periode lima tahun ke depan.
"Itu (urusan menteri) biarlah menjadi hak prerogratif Presiden, menjadi kebijakan yang baik," kata Djarot Saiful Hidayat di sela Musyawarah Nasional Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (Munas IKA UB) di Malang, Sabtu (6/7).
"Karena lima tahun ke depan Pak Jokowi pasti tidak bisa maju lagi. Artinya akan meninggalkan warisan yang baik. Maka beliau akan memilih figur-figur yang betul-betul kerja cepat, punya kemampuan manajerial yang baik, berintegritas, bersih. Termasuk jiwanya dadanya itu Pancasila dan Merah Putih, kerja cepat dan fokus," tambahnya.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
-
Bagaimana PDIP menjelaskan tentang tidak diundangnya Jokowi? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
-
Siapa saja yang tidak hadir di bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
Saat ini rama-ramai sejumlah partai menyodorkan kadernya untuk dipilih menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Sejumlah partai bahkan mengajukan jatah puluhan posisi di kabinet 2019-2014.
Tetapi kata Djarot, permintaan atau desakan itu tidak mempengaruhi Joko Widodo untuk mengambil keputusan dalam mendapatkan figur menteri terbaiknya.
"Saya pikir Pak Jokowi semakin berani (membuat keputusan), karena bebannya lima tahun ke depan. Yang penting kerja keras untuk Indonesia," tegasnya.
Sementara terkait munculnya ide menteri muda, menurut Djarot juga bukan sekadar usianya muda. Tetapi profesionalisme dan kemampuan menjadi pertimbangan utama.
"Harus muda. Itu pasti akan porposional. Tapi bukan kemudaannya. Yang penting itu profesional, kompeten, punya kapasitas, integritas," tegasnya.
Kata Djarot, tidak semua yang muda mesti bersih, sehingga urusan profesional, kompeten, kapasitas dan integritas menjadi unsur penilaian di dalamnya.
"Seorang itu akan diuji ketika memiliki kekuasaan, yang masuk penjara juga banyak orang muda. Gubernur Jambi, ganteng muda, masuk, Nazarudin ganteng, masuk," katanya.
Sementara saat ditanya nama-nama kader PDI Perjuangan yang diusulkan masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf, Djarot mengaku tidak tahu. Mantan Gubernur Jakarta itu itu bahkan bersoloroh saat ditanya kemungkinan namanya terjaring sebagai calon menteri Joko Widodo.
"Nggak tahu aku. (Partai lain kan sudah setor) Biar saja partai lain. Jaring-jaring apa, laba-laba," katanya berseloroh.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut, Jokowi bakal punya peran di pemerintahan berikutnya
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dikabarkan menitipkan nama menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaBeredar gambar bocoran daftar nama-nama menteri Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaDjarot menuturkan, Jokowi yang meminta kepada PDIP agar mengusung keduanya sebagai kepala daerah
Baca SelengkapnyaJokowi hanya memberi tanggapan singkat saat disinggung mengenai Pilkada Jateng.
Baca SelengkapnyaDjarot juga menyinggung bahwa PDIP memiliki kader asli Betawi seperti Rano Karno.
Baca SelengkapnyaPengumuman sejumlah wilayah terkhusus untuk Pilkada Jakarta bisa saja pada waktu-waktu terakhir atau last minute.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan, tidak ada pembicaraan terkait susunan kabinet antara Presiden Jokowi dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPDIP menyindir satu-satunya Presiden dalam sejarah Indonesia yang anak hingga menantunya terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaReshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaSelain Jakarta, PDIP juga tengah menjaring nama-nama untuk Pilkada Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya