Djarot minta masyarakat jangan saling mengkafirkan
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat didampingi Korbid Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I, Nusron Wahid menonton pagelaran wayang dengan dalang Ki Entus Susmono, di Lapangan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Sabtu (1/4) malam. Keduanya begitu menikmati hiburan rakyat tersebut.
Dalam pagelaran wayang dengan lakon Bima Bangun Negara, diisi juga dengan hiburan pelawak Marwoto dan Yati Pesek sehingga menambah suasana meriah. Di tengah acara, sempat ada dialog segitiga antara Ki Entus, Djarot dan Nusron yang mengungkapkan bahwa agama dan kebudayaan tidak bisa dipisahkan.
"Dakwah agama menjadi efektif karena kebudayaan. Sebaliknya kebudayaan menjadi bermakna karena ada spirit keagamaan di dalamnya," demikian kata Nusron dalam dialog tersebut.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang diusung Golkar untuk Pilgub Banten? '(Golkar usung) Ibu Airin (di Pilkada Banten),' kata Airlangga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (5/4).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Sementara Djarot dalam dialognya sekaligus mengajak warga Jakarta bersama-sama menghayati nilai-nilai luhur budaya bangsa. "Apalagi wayang mempunyai filosofi yang tinggi dalam kehidupan," kata Djarot.
"Melalui kebudayaan ini juga, semangat toleransi antar warga dan umat beragama menjadi terjaga. Jangan ada saling olok-olokan di antara kita. Saling mengkafirkan dan sebagainya, ancam mengancam dan sebagainya," tukasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Gelar Wayangan di Bulan Bung Karno, Hasto Ungkit Kisah Sisupala yang Lupa Kebaikan Saudara
Baca SelengkapnyaPagelaran wayang kulit bertajuk "1 Layar 4 Dalang" diselenggarakan oleh Mahkamah Agung RI pada Jumat(25/8) lalu di halaman upacara Mahkamah Agung RI.
Baca SelengkapnyaButet menyinggung soal penyair Solo yakni Widji Tukhul yang hilang atau diculik sejak reformasi.
Baca SelengkapnyaPidato Ganjar Pranowo saat pengundian nomor urut di KPU RI untuk menyuarakan suara rakyat
Baca SelengkapnyaJokowi dengan tegas mengingatkan, jangan tidak boleh tidak saling menyapa karena adanya perbedaan pendapat saat pemilu.
Baca SelengkapnyaGus Miftah menyampaikan keterlibatan Bu Nyai dan Nawaning dalam pilpres 2024 ini mempunyai peran yang sangat penting untuk menggaet suara kalangan santri.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaPDIP percaya pada integritas Majelis Kehormatan Mahmakah Konstitusi (MKMK) untuk benar-benar obyektif dan mengedepankan sikap kenegarawanan.
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaDjarot menuturkan, Jokowi yang meminta kepada PDIP agar mengusung keduanya sebagai kepala daerah
Baca SelengkapnyaGanjar menerima tokoh Wisanggeni yang diserahkan oleh Puan Maharani.
Baca SelengkapnyaDia menganalogikan jika pidato Ganjar membuat seseorang gatal, berarti harus digaruk.
Baca Selengkapnya