Doa bersama, Gubernur Bali sebut banyak anak muda tak paham ideologi
Merdeka.com - Lebih dari 1000 orang menggelar doa bersama dalam rangka gelar Nusantara Bersatu di Lapangan Nitimandala Renon Denpasar, Rabu (30/11).
Hadir dalam acara tersebut seluruh warga Bali, tokoh dan pemuda lintas agama, anggota TNI Polri, Ormas, PNS, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Pangdam IX Udayana Mayjend TNI Kustanto Widyatmoko serta Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto. Mereka berkumpul bersama dalam keragaman dan berdoa untuk kesatuan dan persatuan negeri ini.
Acara diawali dengan berbagai orasi tentang pentingnya kebhinekaan di Indonesia, pembacaan puisi dan doa bersama dari seluruh pemimpin berbagai agama. Acara ditutup dengan pentas seni budaya nusantara dan kirab pertunjukan tank anoa dan leopard.
-
Apa cita-cita anak Indonesia saat ini? Saat ini, cita-cita anak-anak Indonesia semakin bervariasi dan fleksibel. Generasi Z yang tumbuh di tengah era digital sering kali memiliki impian yang berbeda dari generasi sebelumnya. Profesi yang berkaitan dengan teknologi, hiburan, dan kreativitas semakin diminati.
-
Apa yang sering menjadi topik galau para anak muda? Beberapa tahun belakangan, kata-kata galau tapi lucu buat status di FB dan media sosial lainnya menjadi salah satu pencarian paling populer di kalangan anak muda. Hal ini lantaran, banyak anak muda yang menyuarakan rasa galaunya di media sosial. Baik itu galau karena asmara, galau terhadap dua pilihan hingga galau terkait pekerjaan.
-
Kenapa anak-anak kehilangan rasa ingin tahu? Sayangnya, seiring bertambahnya usia, rasa ingin tahu dari anak ini biasanya berkurang karena kadang pertanyaan mereka yang diacuhkan.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa yang mengajak anak muda memahami pentingnya kualitas anak? Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih yang hadir sebagai narasumber menyampaikan pentingnya anak muda dalam hal ini calon pengantin untuk memahami isu stunting.
Gubernur Bali pada kesempatan ini menyampaikan jika saat ini banyak generasi muda yang gagal paham tentang ideologi bangsa. "Tadi saat berorasi saya bertanya. Apakah aku adalah Indonesia atau Indonesia adalah aku. Apa itu Pancasila, mengapa Pancasila itu ada, dan bagaimana mengimplementasikannya?" ungkapnya.
Menurutnya, banyak generasi muda yang tidak paham soal ideologi bangsa. "Anak-anak muda sekarang semua pada gagal paham dan bahkan tidak mau paham tentang tentang ideologi bangsa ini. Kalau semua pertanyaan tadi dijawab, itu sangat lengkap, dan situasinya tidak seperti yang terjadi sekarang ini," ujarnya.
Ia berharap agar tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, pendidik agar mengajarkan tentang perbedaan dan kebhinekaan Indonesia dan jangan sekali-sekali mengajarkan tentang mempertebal perbedaan yang ada.
Sementara itu Ketua FKUB Bali Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet mengatakan, disaat kerukunan rakyat Indonesia sedang dalam cobaan, masyarakat Bali yang juga masyarakat Indonesia dalam keadaan sehat, rukun, damai dan kompak, bersatu untuk berdoa memohon kehadapan Tuhan agar diberi kedamaian.
"Melalui acara ini, kita berseru kepada seluruh masyarakat indonesia. Kita mohon dituntun dan disadarkan kembali bahwa kerukunan, persatuan dan kesatuan adalah segala-galanya. Kerukunan yang dilandasi cinta kasih umat sesama manusia dan dilandasi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," jelasnya.
MUI Bali juga mengimbau, dimana pun umat Muslim beraksi harus tetap menjaga kedamaian, kebhinekaan dan keharmonisan. Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti apakah ada umat muslim yang ke Jakarta tanggal 2 Desember nanti. Namun MUI Bali tetap menjnjung apa yang telah diingatkan oleh Kapolda Bali agar tidak ikutan aksi 2 Desember di Jakarta besok.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di depan Ganjar, Mahasiswi Unpar bicara soal penguasa seenak jidat yang dianggap sering bersikap semena-mena.
Baca SelengkapnyaGanjar lebih dulu bercerita saat dirinya pernah menjadi mahasiswa dan mengikuti aktivitas demo atau aksi.
Baca SelengkapnyaDitanya Dukungan pada Gibran, Ini Jawaban Menteri Luhut
Baca SelengkapnyaSeluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda
Baca SelengkapnyaPemilih pemula tidak tertarik dengan visi-misi hingga program dari calon pemimpin.
Baca SelengkapnyaDia tak ingin anak muda menjadi generasi yang tidak mengetahui tujuan negara di masa depan.
Baca SelengkapnyaHabib Jafar mengatakan jika pemuda melakukan tindakan teror maka bisa terdampak seperti kepercayaan dunia kepada Indonesia.
Baca SelengkapnyaSikap tak memilih anak muda akan merugikan bangsa Indonesia ke depannya.
Baca Selengkapnya