Dokter ahli jiwa dari Mabes Polri periksa Kompol F
Merdeka.com - Penyidik terus mendalami motif penembakan yang dilakukan Kompol F (41) terhadap adik iparnya Jumingan (33) di Medan. Kondisi kejiwaan perwira Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) itu juga diperiksa.
"Untuk mengetahui kondisi kejiwaan tersangka maka pada hari Jumat (6/4) telah dilakukan pemeriksaan atau tes kejiwaan MMPI ( Minnesota Multiphasic Personality Inventory ) terhadap tersangka Kompol F di ruangan Reskrimum Polda oleh dokter ahli jiwa," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, Sabtu (7/4).
Tes kejiwaan masih akan berlanjut. Pemeriksaan lanjutan itu akan dilakukan dokter ahli jiwa dari Pusdokkes Mabes Polri. Mereka akan memeriksa Kompol F dan keluarga.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus penembakan? Luigi Mangione, tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, ditangkap pada Senin (11/12) di sebuah McDonald's di Altoona, Pennsylvania.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Dari pemeriksaan yang telah dilakukan penyidik, Kompol F mengaku mendapat bisikan untuk melakukan penembakan. "Diperoleh keterangan dari tersangka bahwa tersangka melakukan penembakan setelah ada bisikan ke telinga sebelah kanannya yang mengatakan, ‘ini jahat, tembak saja’," jelas Rina.
Dalam kasus ini, penyidik Ditreskrimum Polda Sumut telah memeriksa 10 orang saksi. Enam di antaranya tetangga dan 4 orang dari pihak keluarga.
Petugas juga telah mengumpulkan barang bukti berupa sepucuk senjata revolver, 6 selongsong amunisi, 2 butir proyektil utuh, 4 butir pecahan proyektil, dan selembar kartu senpi.
"Selanjutnya akan dilakukan uji balistik terhadap senjata yang digunakan," sebut Rina.
Seperti diberitakan, Kompol F menembak mati adik iparnya, Jumingan, Rabu (4/4) malam. Selanjutnya dia menyerahkan diri ke Polrestabes Medan. Penyidik kemudian menetapkannya sebagai tersangka dan menjeratnya dengan Pasal 340 subs Pasal 338 KUHPidana.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembunuhan itu diketahui terjadi di perumahan daerah Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/11) dini hari
Baca SelengkapnyaApabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.
Baca SelengkapnyaPetugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan diserang seorang pria.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan mereview kembali temuan dengan fakta yang didapat dari lapangan.
Baca SelengkapnyaKompol M, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah
Baca SelengkapnyaBambang menyoroti kewenangan yang besar diampu setiap Anggota Polri bisa membuat mental dan psikis anggota jadi gagap.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan Apsifor, MAS perlu melakukan pemeriksaan kejiwaan lanjutan oleh dokter psikiatri.
Baca SelengkapnyaBriptu FN, Polisi Wanita (Polwan) yang diduga membakar suaminya Briptu Rian Dwi Wicaksono (RDW) disebut mengalami trauma yang mendalam atas kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaTujuan pemeriksaan kejiwaan dilakukan guna mendalami kondisi kesehatan mental dari AH.
Baca SelengkapnyaInsiden perwira polisi menembak rekannya sendiri terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Suharyono mengatakan, sejumlah saksi diperiksa penyidik Propam Polda Sumbar terkait insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaKeterlilbatan ahli kejiwaan karena ada indikasi polisi NJP mengalami gangguan kejiwaan.
Baca Selengkapnya