Dokter forensik dari 3 universitas dilibatkan bantu identifikasi korban Lion Air
Merdeka.com - Dua hari pasca peristiwa kecelakaan pesawat Lion Air JT-610, tim forensik Rumah Sakit Polri masih melakukan identifikasi jenazah korban. Kepala rumah sakit Kombes Pol Musyafak mengatakan tim forensik Polri akan dibantu dokter forensik dari sejumlah universitas.
"Untuk petugas pemeriksa ada bantuan dari dokter forensik dari UI, Unair, Unpad, itu enggak ada masalah sampai saat ini," kata Musyafak saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (30/10).
Bantuan dokter forensik dari sejumlah universitas itu diharapkan mempercepat proses identifikasi korban. Pasalnya, kebanyakan dari jenazah korban ditemukan dalam kondisi tidak utuh lagi.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap identitas korban? Dilansir dari laman the Guardian, dalam jurnal Current Biology, para ilmuwan Italia, Jerman dan Amerika melakukan ekstraksi DNA nuklir dan mitokondria purba dari sampel fragmen tulang yang dicampur dengan plester saat sedang menjalani restorasi.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Musyafak menyebut sedianya proses identifikasi memakan waktu 4 hingga 5 hari. Proses identifikasi hingga saat ini masih terus berjalan dengan mengambil sampel DNA keluarga korban, meliputi sampel gigi, darah, rambut, dan sebagainya.
Selain DNA, kata Musyafak, proses identifikasi juga dibantu dengan ciri-ciri tubuh atau tanda pada tubuh korban seperti tato atau tahi lalat.
"Kita melakukan identifikasi sesuai interpol dimana kita memeriksa properti dari hasil keterangan keluarga korban maupun pemeriksaan korban itu sendiri. Kemudian kita memeriksa tanda-tanda medis seperti misalnya tato, tahi lalat dan sebagainya ini merupakan salah satu atau beberapa hal untuk pertimbangan identifikasi," tukasnya.
Sejak Senin pukul 23.30 WIB, RS Polri telah menerima 24 kantung jenazah korban pesawat Lion Air JT-610. Wakil Kepala Polri Komjen Pol Ari Dono menjelaskan jumlah kantung jenazah tidak secara otomatis menandakan jumlah jenazah yang berhasil dievakuasi.
"Jadi kalau 24 kantong jenazah itu bukan berarti isinya 24 jenazah. Satu kantong jenazah bisa beberapa jenazah karena memang kondisi korban kita temukan dalam keadaan sudah hancur tercerai berai, tulang tulang sudah lepas sehingga upaya upaya yang dilaksanakan tim pencarian dan evakuasi itu dihimpun di Karawang dan dikirim ke sini ada 24 kantong," kata Ari.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh di Tanjung Karawang setelah dilaporkan hilang kontak pada sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat tersebut membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru pesawat.
Penumpang itu terdiri dari 178 orang dewasa, 1 anak-anak, dan 2 bayi (infant). Untuk kru pesawat terdiri dari 2 kokpit kru dan 6 orang awak kabin.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaSeluruh mayat tersebut ditemukan di lantai 15 kampus UNPRI.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, saat ini seluruh jenazah jatuhnya pesawat sedang dalam proses identifikasi.
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca Selengkapnya