Dokter Letty pernah curhat ke keluarga kerap dianiaya dan diancam dibunuh Helmi

Merdeka.com - Salah satu kerabat dekat Dokter Letty yang tak ingin disebut namanya menceritakan komunikasi terakhirnya dengan almarhumah. Lima hari sebelum tewas, Dokter Letty sempat menghubunginya dan berencana akan pergi ke Bandung, Sabtu (11/11) besok.

Rencana mereka ke Bandung, untuk menghadiri acara pernikahan salah satu saudara Dokter Letty. Komunikasi terakhir itu terjadi melalui percakapan WhatsApp.

"Terakhir mau janjian besok mau ke Bandung hadiri acara pernikahan saudaranya," katanya di rumah duka Jalan Sunan Ampel Nomor 8, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/11).

Menurutnya, Dokter Letty juga sempat curhat kepadanya mengenai kondisi rumah tanggannya. Almarhum sempat menceritakan keinginannya bercerai dengan sang suami yang akhirnya membunuhnya.

"Enggak ada keluhan cuma curhat aja diancam suaminya. Cuma curhat aja saya enggak bisa ngasih tahu semuanya. Gitu aja pokoknya lah," ujarnya.

Letty juga pernah bercerita selalu mengalami tindakan kekerasan dari suaminya, Helmi. Bahkan kerabatnya sempat memberikan saran kepada Letty agar berhenti bekerja dan pulang kembali ke Bengkulu.

"Saya cuma kasih saran aja sudahlah Let kamu pulang aja ke Bengkulu enggak usah kerja lagi kalau memang benar kayak begitu (alami kekerasan)," katanya sembari meneteskan air mata.

Dia pun tak menyangka Helmi akan tega membunuh Letty. Sebab, selama yang dia tahu sosok Helmi baik ketika tengah kumpul bersama keluarga.

"Saya enggak nyangka juga ya saya syok juga. Saya suka makan sama dia (Letty) sama suaminya (Helmi) tapi enggak tahu lah pokoknya sedih banget saya anak saya aja sampai nangis-nangis dengar kabarnya," pungkasnya.