Dokter Paru Nilai CT Value Bukan Patokan Tepat Aman dari Covid-19
Merdeka.com - Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan menilai angka CT (cycle threshold value) tidak lagi menjadi patokan untuk mengukur orang terpapar Covid-19 atau tidak. Menurutnya, patokan yang tepat adalah gejala yang dirasakan langsung.
"CT Value ini berapa banyak yang aman, dalam kondisi saat ini CT Value sudah tidak lagi menjadi patokan, yang jadi patokan kondisi klinis, keluhan pasien, kerusakan yang terjadi pada pasien dan juga waktu gejalanya timbul," katanya dalam diskusi Sehat, Waspada, dan Berdampingan Dengan Covid-19, Kamis (29/7).
Menurutnya, angka CT value kemungkinan berbeda dengan kondisi yang dialami orang tersebut. Maka, CT value saat ini tak perlu jadi patokan aman dari Covid atau tidak.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Kenapa HMPV dianggap tidak setara dengan COVID-19? Banyak pembicaraan yang mencoba 'mensejajarkan' infeksi HMPV ini dengan COVID-19. Ini tentu pernyataan yang tidak betul, setidaknya karena tiga hal, ' ujarnya kepada Health Liputan6.com. Pertama, HMPV bukanlah virus yang baru muncul. Virus ini telah teridentifikasi sejak lama dan pertama kali dilaporkan dalam jurnal ilmiah di Belanda pada bulan Juni 2001.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
"Karena bisa jadi CT valuenya rendah tapi orangnya baik-baik saja maka gak masalah, ada juga yang kondisinya sangat berat bahkan butuh ICU CT valuenya tinggi, jadi saat ini CT Value jadi patokan," terangnya.
Sehingga, Erlina tidak ingin masyarakat terjebak dengan CT Value. Biarlah dokter, atau rumah sakit yang menentukan kondisi seseorang tersebut.
"Contohnya isoman, karena bukan nakes yang menentukan isoman tapi keluarga yang menentukan akhirnya banyak yang meninggal dirumah, karena sebetulnya orang tersebut tidak pantas untuk isoman karena dia sesak, saturasimya rendah, tapi keluarganya yang memutuskan wah ini isoman saja, wah ini gak boleh," tuturnya.
"Sama juga dengan CT value gak usah dipusingkan, itu tidak lagi jadi patokan, karena saat ini yang penting sekarang yang kita lihat adalah kondisi klinis dan gejala pasien," pungkasnya.
Singkatnya, CT (cycle threshold value) value bisa disebut sebagai nilai batas ambang siklus. Berikut mengetahui cara lebih detail membaca angkat CT value dalam pemeriksaan RT-PCR:
Nilai CT value 40 ke atas adalah negatif, artinya tidak ditemukan satu pun partikel virus yang terdeteksi dalam tubuh
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, masyarakat tak perlu khawatir karena virus tersebut berbeda dengan Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI mengimbau masyarakat untuk bersikap kritis dan bijak dalam menggunakan teknologi AI terutama untuk diagnosis penyakit.
Baca Selengkapnya