Dokter: Pasien Covid-19 Anak Boleh Didampingi Orangtua yang Diedukasi
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 masih terus berlanjut dan dapat menyerang di segala usia termasuk anak-anak. Meski kebanyakan anak yang terinfeksi Covid-19 tidak menunjukkan sakit parah seperti pada orang dewasa.
Secara umum, jumlah kasus pasien dewasa lebih banyak ketimbang pada anak dan pada negara episentrum seperti Cina, Italia, dan Amerika jumlah kasus infeksi pada anak berkisar satu sampai dua persen. Namun, Indonesia terbilang cukup tinggi dengan bisa mencapai angka 10 persen.
Dokter Spesialis Anak di RS Awal Bros Panam dan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, dr Citra Cesilia mengungkapkan Riau setidaknya memiliki 15 persen kasus infeksi Covid pada anak dari total yang terkonfirmasi Covid-19.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang harus menghindari kontak dengan anak sakit? Jika ada anggota keluarga atau teman yang sedang sakit, hindari kontak anak dengan mereka. Hal ini termasuk dengan menghindari sebisa mungkin tempat ramai yang berisiko memiliki orang sakit.
-
Gimana cara mencegah imun anak melemah? Mengajak Anak Bergerak Aktif:Bergerak secara aktif dapat membantu meningkatkan sistem imun anak.
-
Kenapa anak demam tinggi tidak selalu bahaya? Misalnya, demam akibat infeksi virus biasanya tidak seberbahaya infeksi bakteri, meski suhu tubuh bisa sangat tinggi. Oleh karena itu, jangan langsung panik jika anak mengalami demam tinggi.
-
Mengapa demam anak tidak selalu berbahaya? Demam umumnya merupakan reaksi alami tubuh terhadap infeksi yang sedang berlangsung. Dalam banyak kasus, demam dapat membantu tubuh melawan virus atau bakteri. Namun, jika suhu tubuh anak melebihi 39 derajat Celsius atau jika disertai dengan gejala serius seperti kesulitan bernapas, ruam, atau kejang, maka penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
-
Bagaimana orang tua cegah demam berdarah anak? Ancaman infeksi demam berdarah pada anak bisa dicegah dengan peran aktif orangtua secara tepat. Pentingnya Peran Orangtua dalam Penanganan DBD pada Anak Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr. Imran Pambudi, MPHM, menyatakan bahwa kewaspadaan orangtua merupakan kunci keberhasilan dalam menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada anak-anak.
Melalui live di Instagram bersama dengan Merdeka, Sabtu(24/10), dia menyebutkan gejala pada anak mulai dari yang ringan seperti batuk, pilek, demam hingga gejala sedang seperti pneumonia dan sesak napas.
Kasus penanganan pada anak juga tidak seagresif untuk penanganan pada orang dewasa. Salah satunya dengan lebih selektif dalam memberikan antivirus yang digunakan untuk kasus kritis atau gejala pada anak, sedangkan untuk orang dewasa yang terkonfirmasi dengan gejala ringan sudah diberikan antivirus.
Untuk anak yang masih berada di bawah usia remaja, Citra mengatakan perlu pendampingan oleh orangtua. Hal ini berarti orangtua harus masuk ke dalam ruang isolasi, dengan catatan setelah mendapat edukasi yang baik dan menandatangani surat informed consent (persetujuan tindakan medis) serta pendamping yang tidak boleh diganti-ganti selama proses isolasi.
"Orangtua juga perlu diedukasi untuk siap dengan risiko penularan. Jika orangtua nantinya memiliki gejala selama di ruang isolasi atau 14 hari setelahnya, maka diharuskan untuk menjalani swab dan karantina mandiri 14 hari. Tidak semua rumah sakit akan menyediakan satu ruang untuk satu pasien, sehingga orangtua harus diberitahu juga risiko penularan yang lebih tinggi jika bergabung dengan pasien-pasien lain. Setelah menandatangani, pendamping juga tidak boleh diganti-ganti," tegas dia.
reporter magang: Febby Curie Kurniawan
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaBiasanya, orang dewasa kerap mencium balita saat kumpul bersama keluarga di momen Lebaran.
Baca SelengkapnyaKejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.
Baca SelengkapnyaMeninggalkan anak sendirian di rumah bisa dilakukan oleh orangtua secara berjenjang seiring usia.
Baca SelengkapnyaPada masa lalu, orangtua selalu melarang anak untuk berbicara dengan orang asing. Apakah hal tersebut masih berlaku diterapkan saat ini?
Baca SelengkapnyaKejang demam pada anak adalah kondisi yang seringkali mengkhawatirkan bagi orangtua dan pengasuh.
Baca SelengkapnyaGondongan dan cacar air merupakan penyakit yang mudah menular.
Baca Selengkapnya