Dokter Penyakit Dalam Sebut Pasien Long Covid Bisa Divaksinasi
Merdeka.com - Staf medis divisi penyakit tropis dan infeksi penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Adityo Susilo mengatakan pasien long Covid bisa menjalani vaksinasi Covid-19.
"Pasien long Covid dapat divaksinasi selama mengikuti timetable (jadwal) yang telah ditetapkan," katanya saat Webinar TIM Mitigasi IDI, Minggu (17/10).
Adityo menjelaskan, long Covid-19 bukan penyakit, melainkan gejala sisa atau gejala yang baru muncul setelah pasien sembuh dari Covid-19. Gejala tersering dari long Covid adalah kelelahan disertai sesak napas, batuk-batuk hingga sakit kepala. Sementara gejala long Covid yang terkadang muncul ialah demam, diare, kesemutan, nyeri sendi, gangguan memori dan konsentrasi.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Wakil Sekjen PB Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) ini menambahkan sebetulnya pihaknya menganjurkan vaksinasi bagi penyintas Covid-19 dilakukan tiga bulan setelah dinyatakan sembuh. Namun, anjuran ini sedikit berbeda dengan keputusan Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan melalui Surat Edaran HK.02.02/I/2524/2021 mengizinkan penyintas Covid-19 dengan derajat keparahan sakit ringan hingga sedang mengikuti vaksinasi dengan jarak waktu minimal satu bulan setelah dinyatakan sembuh. Sementara untuk penyintas Covid-19 dengan derajat keparahan sakit berat dapat melakukan vaksinasi dengan jarak waktu minimal tiga bulan setelah dinyatakan sembuh.
Menurut Adityo, tenaga kesehatan harus bijak memberikan informasi vaksinasi kepada penyintas dengan long Covid. Jika penyintas masih mengalami hiperkoagulasi atau sindrom kekentalan darah, maka jenis vaksin yang dianjurkan tidak memberatkan kondisi pasien.
"Hiperkoagulasi mungkin saat itu pernah disinggungkan dengan vaksin AstraZeneca, nah ada risiko hiperkoagulasi. Jadi kita mungkin harus bisa wise juga ke pasien, kalau misalnya pasien kita masih mengalami hiperkoagulasi dan dia juga khawatir, mungkin kita juga nggak bisa maksa," ujarnya.
"Mungkin kita bisa mengambilkan vaksin-vaksin lain yang relatif mungkin dia bisa lebih menerima secara keyakinan," tandas Adityo. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca Selengkapnya