Dokter Reisa: Pentingnya Komunikasikan soal Vaksinasi Kepada Anak
Merdeka.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Perubahan Perilaku dr Reisa Broto Asmoro mengatakan penting bagi orang tua untuk mengomunikasikan kegiatan vaksinasi COVID-19 pada anak.
"Saran saya juga komunikasikan vaksinasi ini yang baik kepada anak. Jadi dijelaskan bahwa vaksin ini bisa menambah perlindungan bagi anak, kemudian juga temani anak saat dia ke tempat vaksinasi, " kata Reisa dalam bincang-bincang bersama Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) secara daring di Jakarta, Senin (26/7).
Reisa mengatakan, orang tua harus memberikan alasan pentingnya melakukan vaksinasi sebagai bentuk perlindungan diri dari bahaya COVID-19.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Apa pentingnya komunikasi orang tua dengan anak? Melakukan komunikasi secara teratur dengan anak sangatlah krusial agar orang tua dapat memahami perkembangan mereka dengan lebih baik. Dengan rutin berbincang, anak akan merasa lebih nyaman dan tidak ragu untuk berbagi pengalaman atau perasaan yang mereka alami di luar rumah.
-
Apa pesan penting ibu untuk anaknya? 'Lakukan yang terbaik bagi keluargamu, maka kebahagiaan itu menjadi milikmu.'
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Apa yang harus dilakukan orang tua? Dalam situasi yang sulit seperti ini, anak-anak memerlukan dukungan dan bimbingan yang baik dari orang tua. Orang tua juga harus menyadari bahwa salah satu penyebab utama perilaku bullying pada anak adalah ketidakmampuan mereka untuk membedakan antara perilaku yang baik dan buruk.
Dia juga mengatakan, orang tua juga perlu mengomunikasikan kepada anak, terkait pandemi COVID-19 yang sedang terjadi saat ini.
"Jadi jelaskan kenapa anak sebaiknya di rumah saja dulu, bisa memberitahu mereka dengan bahasa sederhana yang sudah dimengerti oleh mereka. Tentunya disesuaikan dengan usia anak masing-masing,” kata dia.
Terkait vaksin aman atau tidak, Reisa menegaskan bahwa pemberian vaksin pada anak usia 12 hingga 17 tahun terbukti aman, karena telah mendapat persetujuan dari para ahli dan pihak yang berwenang.
"Nah vaksinasi ini sebagai salah satu usaha melindungi diri kita dengan menerapkan protokol kesehatan, baik sebelum atau sesudah divaksinasi. Vaksinasi pada anak usia 12 sampai 17 tahun ini sama ya dengan vaksin pada orang tua. Jadi vaksin ini sudah dijamin keamanannya oleh badan yang berwenang, sudah berdasarkan rekomendasi parah ahli juga,” kata Reisa.
Lebih lanjut dia menegaskan, vaksin yang disarankan untuk diberikan pada anak berupa vaksin Sinovac dengan dosis sebanyak 0,05 ml. Kegiatan vaksinasi harus dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak pemberian minimal 28 hari.
"Tapi kalau misal anak-anak ada penyakit bawaan atau penyakit penyerta tertentu, konsultasikan dengan dokter pribadinya apakah boleh divaksin atau tidak, atau minta surat rekomendasi vaksin agar lebih yakin," kata dia saat menjelaskan apakah anak yang memiliki penyakit boleh divaksin atau tidak.
Bagi orang tua yang ingin mengetahui tempat untuk mendapatkan vaksin, Reisa mengatakan dapat melihat informasi di halaman www.covid19.go.id/faskesvaksin dan melihat sosial media daerah setempat.
"Disitu nanti akan ada jadwalnya juga dan bisa mendaftar secara online. Tujuannya agar terdaftar, enggak harus datang kesana, berkerumun, dan menunggu dalam jangka waktu yang cukup lama gitu" kata dia.
Dia berharap para orang tua dapat memanfaatkan kesempatan pemberian vaksin dari pemerintah dengan baik, untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gondongan dan cacar air merupakan penyakit yang mudah menular.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaMycoplasma Pneumonia bisa dicegah dengan vaksinasi dan jaga jarak.
Baca SelengkapnyaMusim hujan merupakan masa rentan yang bisa menyebabkan anak sakit. Ketahui cara mengatasinya:
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa mencoba untuk memahami minat dan hobi anak, seperti bermain game atau mengikuti grup musik tertentu.
Baca SelengkapnyaSejumlah cara sederhana bisa diterapkan pada anak untuk menghindarkan mereka dari terjadinya pneumonia.
Baca SelengkapnyaPemberian imunisasi wajib pada anak perlu dilakukan orangtua untuk mencegah sejumlah risiko penyakit.
Baca SelengkapnyaDengan melakukan tindakan pencegahan, Anda dapat membantu mencegah penularan batuk rejan dan mengurangi risiko komplikasi yang serius.
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaPendidikan seks terhadap perlu disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak
Baca SelengkapnyaKasus perundungan yang diduga melibatkan anak dari artis dan public figure Tanah Air menjadi perhatian Ririn dan Ibnu Jamil.
Baca Selengkapnya