Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dokter RS Medika ini sempat aneh, Novanto kecelakaan tapi ditangani ahli jantung

Dokter RS Medika ini sempat aneh, Novanto kecelakaan tapi ditangani ahli jantung Sidang vonis Setya Novanto. ©AFP PHOTO/BAY ISMOYO

Merdeka.com - Dokter Toyibi, spesialis jantung di RS Medika Permata Hijau menilai pemeriksaan jantung terhadap Setya Novanto usai mengalami kecelakaan merupakan hal janggal. Sebab umumnya, kata dia, korban kecelakaan akan diperiksa terlebih dahulu oleh dokter bedah.

Sekalipun dibutuhkan tindakan lain, Toyibi menuturkan dokter yang membantu umumnya dokter orthopedi atau patah tulang.

"Tidak lazim. Lazimnya itu dokter bedah, dilihat lukanya, kalau patah tulang itu bisa pemeriksaan dokter orthopedi tergantung case nya," ujar Toyibi saat memberikan keterangan sebagai saksi atas terdakwa Fredrich Yunadi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (26/4).

Dia juga mengaku terkejut dengan pemberitaan yang mengatakan Setya Novanto dirawat oleh dokter spesialis jantung. Sementara, ia menegaskan tidak ada pemberitahuan tersebut.

Namun saat kejadian itu, dia mengaku pada malam harinya ditelepon supervisor perawat RSMPH untuk melakukan evaluasi terhadap Setya Novanto atas permintaan Bimanesh Sutarjo.

"Jam 9 ada running text yang mengatakan pasien ini dirawat spesialis jantung. Di situ saya kaget karena saya belum pernah dihubungi sama sekali karena tanpa nama. Lalu jam 11 malam ada WA dari perawat ada permintaan memeriksa pasien bernama Setya Novanto. Di situ disebutkan mohon evaluasi pasien dengan riwayat pemasangan stand (ring)," ujarnya.

Dalam pesan itu juga terlampir rekam medis dan hasil EKG jantung milik mantan Ketua DPR itu. Hasilnya, tidak ada kekhawatiran terhadap kondisi tersebut.

Toyibi akhirnya memeriksa langsung Novanto pada Jumat (17/11)). Secara fisik, ia menegaskan tidak ada luka serius pada tubuh Novanto layaknya korban kecelakaan. Hanya ada luka kecil pada dahi Novanto seukuran 1 x 1 cm dengan ke dalaman luka sekitar 1 mm.

Meski demikian, dia coba memeriksa menggunakan stethoscope dan hasilnya jantung Novanto dalam kondisi baik alias tidak bermasalah.

Diketahui dalam kasus ini, mantan kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi diduga melakukan upaya perintangan penyidikan, dengan menghalangi penyidik KPK memeriksa Novanto dalam perkara korupsi yang merugikan negara Rp 2,3 triliun.

Setya Novanto mangkir setiap penyidik KPK menjadwalkan pemeriksaan karena diungsikan oleh Fredrich. KPK pun kemudian menetapkan Setya Novanto menjadi pihak yang dicari.

Tak berselang lama pasca penetapan orang yang dicari oleh KPK, Setya Novanto diketahui kecelakaan tunggal. Namun setelah ditelisik lebih jauh, kecelakaan diduga telah direkayasa.

Kesaksian itu diungkap oleh Bimanesh Sutarjo saat menjadi saksi untuk Fredrich Yunadi.

"Saya baru bangun tidur terdengar suara terdakwa (Fredrich Yunadi) dok skenarionya kecelakaan saya tanya maksudnya apa dia langsung tutup telponnya. Singkat sekali," ujar Bimanesh.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sedang Menyetir Serangan Jantung, Dokter di Pekanbaru Meninggal dan Tabrak Penyapu Jalan
Sedang Menyetir Serangan Jantung, Dokter di Pekanbaru Meninggal dan Tabrak Penyapu Jalan

Mobil Sigra mengalami kerusakan ringan yakni veleg ban depan sebelah kiri rusak, bemper depan kiri lecet.

Baca Selengkapnya