Dokter RSUD Tebing Tinggi Positif Covid-19, 44 Rekannya Rapid Test Reaktif
Merdeka.com - Seorang dokter yang bertugas di RSUD dr H Kumpulan Pane, Tebing Tinggi, Sumatera Utara, diketahui positif Covid-19. Dokter ini diduga terpapar virus Corona Baru saat menangani kasus Covid-19 di Simalungun. Dia pun masuk dalam data kasus positif di Simalungun.
Setelah sang dokter diketahui positif pada Jumat (22/5) lalu, 349 tenaga medis dan tenaga kesehatan di RSUD dr H Kumpulan Pane, Tebing Tinggi, menjalani rapid test. Hasilnya 44 orang dinyatakan reaktif. Pengambilan swab pun telah dilakukan, Kamis (28/5).
"Kita akan serahkan ke laboratorium penguji di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Tebing Tinggi dr Nanang Fitria.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
Nanang menuturkan dokter yang terjangkit Covid-19 itu berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkot Tebing Tinggi dan bertugas di RSUD dr H Kumpulan Pane. Namun dia juga terlibat dalam penanganan Covid-19 di salah satu rumah sakit di Kabupaten Simalungun.
Setelah dokter itu dinyatakan positif, Gugus Tugas Covid-19 Kota Tebing Tinggi juga melakukan tracing kontak, karena dia juga memberikan pelayanan umum RSUD dr H Kumpulan Pane. Kontak erat yang ditelusuri termasuk pasien yang sempat ditangani dokter itu sejak 14 hari sebelumnya.
Nanang menyesalkan kejadian ini. Menurutnya, dokter yang sudah menangani kasus Covid-19, tidak lagi mengurusi pasien umum lain.
"Itu yang kami sesalkan. Kenapa dia diberikan kesempatan memberikan pelayanan umum di RS Kumpulan Pane. Seharusnya itu tidak boleh. Kalau dia menangani khusus Covid di Simalungun, dia tidak boleh pulang lagi ke Tebing Tinggi dan mengisolasi dirinya di sana dan dia bertugas khusus untuk satu RS itu saja," sebutnya.
Nanang juga mengesalkan adanya tenaga medis yang menolak diambil swab-nya menyusul tracing kasus ini. "Kalau mereka tidak mau ya sudah, dan bikin pernyataan. Kalau terjadi apa-apa dengan 360 tenaga kesehatan di rumah sakit itu silakan tanggung sendiri," tegas Nanang.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya