Dokter sebut siswi yang dikeroyok temannya tewas karena infeksi paru
Merdeka.com - Kasus meninggalnya Nurul Fatimah (11), siswi Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN), Keunaloi, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar masih menyimpan misteri. Akan tetapi, pihak Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh menyimpulkan bocah tersebut meninggal karena mengalami infeksi paru serius.
Sebelum dilarikan ke RSUZA, Banda Aceh, Nurul sempat dirawat di rumah sakit satelit, Puskesmas Seulimum, Aceh Besar karena demam tinggi, Kamis (24/9). Akan tetapi pihak Puskesmas tidak mampu menanganinya, hingga dirujuk ke RSUZA, Banda Aceh.
Wakil Direktur RSUZA bidang Pelayanan Medik, Dr dr Azharuddin, SPOT, K (spine) menjelaskan, hasil rekam medis meninggalnya Nurul akibat infeksi paru serius. Tidak menemukan adanya bekas penganiayaan.
-
Apa penyebab Pneumonia pada anak? Penyebab pneumonia pada anak melibatkan berbagai faktor. Adapun faktor-faktor pneumonia yang disebabkan oleh berbagai jenis kuman, seperti bakteri, jamur, dan virus.
-
Apa saja penyebab infeksi paru-paru? Faktor yang Menyebabkan Infeksi Paru-Paru 1. BakteriMikroorganisme yang dikenal sebagai bakteri sering kali menjadi penyebab utama infeksi pada paru-paru. Jika dibandingkan dengan patogen lain, infeksi paru-paru yang diakibatkan oleh bakteri biasanya berlangsung lebih lama dan memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi. Tindakan medis yang cepat dan tepat dapat secara signifikan mengurangi infeksi bakteri dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin muncul. Beberapa jenis bakteri yang umum ditemukan sebagai penyebab infeksi paru-paru antara lain Streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Bordetella pertussis, dan Mycobacterium tuberculosis. Penting untuk dipahami bahwa setiap jenis bakteri mungkin memerlukan metode pengobatan yang berbeda, sehingga diagnosis yang tepat sangat penting untuk penanganan yang berhasil.2. VirusBerbagai jenis virus memiliki kemampuan untuk menyerang sistem pernapasan dan jaringan paru-paru, yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru. Patogen virus yang sering kali ditemukan sebagai penyebab infeksi paru-paru meliputi virus influenza, coronavirus (termasuk SARS-CoV-2 yang memicu COVID-19), enterovirus, dan respiratory syncytial virus (RSV). Infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus biasanya menunjukkan karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan infeksi bakteri, baik dari segi gejala, durasi, maupun cara penanganannya. Contohnya, antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, sehingga penanganan lebih difokuskan pada perawatan suportif dan, dalam beberapa kasus, penggunaan obat antiviral tertentu.3. JamurInfeksi jamur dapat mempengaruhi sistem pernapasan, termasuk paru-paru, meskipun kejadian ini relatif jarang dibandingkan dengan infeksi bakteri atau virus. Beberapa jenis jamur, seperti Aspergillus, Cryptococcus, Pneumocystis jirovecii (dulu dikenal sebagai Pneumocystis carinii), dan Histoplasma capsulatum, dapat menginfeksi jaringan paru-paru. Infeksi jamur pada paru-paru umumnya lebih sering terjadi pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti penderita HIV dan AIDS, pasien kanker, atau mereka yang sedang menjalani terapi imunosupresif.
-
Apa penyebab trombosit rendah pada anak? Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit pada anak yang wajib diketahui, di antaranya: Infeksi virus seperti demam berdarah, campak, atau hepatitis. Penyakit autoimun seperti Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP). Leukemia atau kanker darah lainnya.
-
Kenapa trombosit rendah berbahaya untuk anak? Pada anak-anak, kadar trombosit yang rendah dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
-
Apa yang terjadi saat paru-paru anak terkena pneumonia? Pneumonia, atau dikenal sebagai paru-paru basah, adalah kondisi serius yang dapat mengancam kesehatan anak-anak. Penyakit ini terjadi ketika jaringan paru-paru meradang dan alveolus—kantong udara kecil di paru-paru—terisi oleh cairan.
-
Mengapa Pneumonia berbahaya bagi anak? Hal ini akan berdampak signifikan pada kesehatan anak.
Lanjutnya, ini bisa saja terjadi bisa seseorang makan tidak teratur, tidur terlalu lama. Selama seseorang tidur tidak mau makan dan minum dalam jangka waktu yang lama. Akibatnya trombosit menjadi rendah.
"Karena trombosit rendah, maka terjadi infeksi pada paru, dan juga pembengkakan paru atau broncho phenumoni," kata Azharuddin, Selasa (29/9) di Banda Aceh.
Hal yang belum diketahui oleh tim dokter RSUZA, katanya, penyebab pasien yang meninggal itu tidur terlalu lama. Karena secara psikologis, seseorang mendiamkan diri dalam jangka waktu lama dipastikan memiliki sebab.
"Tidak makan, minum ini penting diketahui, karena bisa saja faktor stress hingga tidak mau makan," jelasnya.
Saat Nurul dirawat di RSUZA pada tanggal 26 Desember 2015, pihak RSUZA tidak menemukan adanya ciri-ciri penganiayaan. Jika pun ada terjadi, bekas penganiayaan itu akan hilang sendirinya bila kejadiannya sudah lebih dari 10 hari.
"Tidak ada tanda-tanda ada bekas penganiayaan di tubuh Nurul," tukasnya.
Kendati pun demikian, pada siku kiri Nurul mengalami retak. Namun pihak rumah sakit tidak mengetahui penyebab retak tulang itu. "Kalau mau memastikan ada penganiayaan, harus
ditanyakan sama yang merawat pertama sekali," jelasnya.
Katanya, saat Nurul masuk RSUZA sudah dalam kondisi sangat kritis, karena trombosit pasien sangat rendah. Namun dokter spesialis anak dr Munthadar dan dr TM Thayib sudah berusaha keras untuk menyelamatkan bocah yang masih duduk kelas 6 MIN itu.
"Kami tidak lebih 24 jam menangani Nurul, kondisinya sangat kritis. Bahkan kita langsung lakukan transfuse darah, namun kondisi kesehatannya terus menurun hingga tak tertolong lagi," ungkapnya.
Untuk memastikan apakah ada penganiayaan. Jalan satu-satunya sekarang adalah melakukan autopsi secara menyeluruh pada jenazah tersebut. Sehingga bisa mendapatkan rekam medis dan membuktikan ada atau tidak penganiayaan.
"autopsi jalan satu-satunya sekarang," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlapor menjelaskan detail kejadiannya pada polisi terkait kasus siswi SD tewas usai Pankreas pecah
Baca SelengkapnyaPenuturan itu disampaikan sembilan saksi saat diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaSiswa SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun itu disebut-sebut tewas usai menerima kekerasan
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Baca SelengkapnyaTerkait kepemilikan sebilah pisau itu, menurutnya belum bisa diidentifikasi karena kebetulan ditemukan di lokasi kejadian
Baca SelengkapnyaSelain bacokan di dada, korban mengalami luka bakar hampir sekujur tubuh dengan persentase mencapai 91%.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban melaporkan kasus dugaan perundungan tersebut ke polisi.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini tak hanya bisa menimpa orang dewasa namun juga dapat terjadi pada anak-anak atau bahkan bayi yang baru saja lahir.
Baca SelengkapnyaMengenal pneumonia pada anak, termasuk penyebab, gejala, dan cara penanganannya.
Baca SelengkapnyaRadang paru-paru termasuk infeksi serius jika tidak ditangani dengan benar.
Baca SelengkapnyaBronkopneumonia pada anak merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dan penanganan medis yang tepat.
Baca Selengkapnya