Dokter tak temukan tanda akibat tenggelam di paru-paru Nining
Merdeka.com - Setelah diperiksa dokter, kondisi Nining sehat walafiat. Bahkan, dokter tak menemukan ada tanda-tanda tenggelam dalam paru-paru Nining.
"Tidak ada tanda-tanda tenggelam," kata Kepala Bidang Penanganan Keluhan RSUD R Syamsudin SH, Wahyu Andriana, Selasa (3/7).
Meski fisik dan kesehatannya normal, kata Wahyu, kondisi Nining lemah. Dokter pun kesulitan mengecek kesehatan Nining karena tak dapat bicara.
-
Siapa yang hilang di Gunung Singgalang? Di balik pesonanya yang menakjbukan, tepat di dekat Telaga Dewi atau di ketinggian 2.679 mdpl, terdapat sebuah plakat sebagai bentuk mengenang dan didedikasikan untuk dua siswa dari Kota Padang yang mendaki gunung ini tapi tak kunjung kembali pada tahun 1988.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
"Pasien biasa aja tapi memang kelihatannya pasien enggak mau ngomong terus, psikologinya terganggu. Kita kesulitan tanya ke pasien langsung," ujar dia.
Kata Wahyu, saat ini Nining dirawat oleh dokter penyakit dalam. "Sementara dirawat dulu, apakah nanti akan dirujuk ke dokter jiwa atau tidak, nanti oleh dokter penyakit dalam," tandas dokter Wahyu.
Nining tiba di rumah sakit dengan keadaan banyak pasir. Namun Wahyu menegaskan, ketika datang ke rumah sakit, Nining masih mengenakan pakaian lengkapnya. "Masih lengkap, banyak pasir, tidak ada tanda-tanda lain," kata dia.
Elah (37), sang adik, menceritakan kronologi penemuan kakaknya. Sulit dipercaya, namun Elah bercerita penuh keyakinan.
"Yang pertama kali menemukan itu saya. Ketemunya itu sekitar pukul dua belas (24.00 WIB), malam minggu," ujar Elah ditemui Liputan6.com saat mendampingi Nining yang dirawat di Ruang Korpri Melati Atas, RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Senin (2/7).
Keluarga Nining sengaja berangkat dari rumah dan tiba di Pelabuhan Ratu pada Sabtu malam, 30 Juni 2018. Ada sekitar 12 orang keluarga yang berangkat menggunakan mobil angkot milik salah satu kerabat.
Elah dan keluarga mencari di lokasi Nining hilang diduga tenggelam. Tepatnya di Pantai Citepus Kebon Kalapa. Semua anggota keluarga yang ikut pun menyebar. Sementara, Elah sendirian berjalan menyisir ke arah Pantai Citepus Istiqomah, sekitar 500 meter dari titik awal.
Tak berselang lama, Elah menemukan sosok tubuh manusia di pinggiran pantai yang masih terkena deburan ombak. Ia pun menghampirinya.
"Pas dilihat, itu memang kakak saya. Awalnya enggak percaya, terus saya balik lagi ke tempat mobil diparkir, manggil ibu," tutur Elah.
Reporter: Nila Chrisna Yulika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim dokter bekerja untuk mengidentifikasi identitas jasad, penyebab kematian dan memprofiling riwayat medis.
Baca SelengkapnyaMenurut Forensik, pria itu masih hidup beberapa saat di dalam toren tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan warga dari Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Baca Selengkapnya