Doni Monardo: Indonesia Hanya Punya 200 Ribu Dokter untuk Layani 270 Juta Warga
Merdeka.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, Indonesia hanya memiliki 200 ribu dokter. Tanggung jawab para dokter sangat berat karena harus melayani 270 juta jiwa penduduk Indonesia.
"Catatan kami di Satgas, secara nasional Indonesia hanya memiliki 200 ribu orang dokter untuk melayani 270 juta warga negara kita," katanya dalam diskusi virtual Tim Mitigasi, Jumat (26/2).
Lantaran dokter jauh lebih sedikit dibanding jumlah penduduk, dia meminta, penanganan pandemi Covid-19 saat ini tidak dibebankan seluruhnya kepada dokter. Idealnya, pencegahan Covid-19 diserahkan kepada masyarakat sebagai garda terdepan.
-
Kenapa jumlah dokter di Indonesia masih rendah? Mengutip pernyataan Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD saat memberikan materi di acara yang sama, saat ini rasio jumlah dokter Indonesia masih tergolong sangat kecil, yaitu 0,47 dokter per 1.000 penduduk. 'Angka ini jauh di bawah standar WHO yang minimalnya 1 dokter per 1.000 penduduk,' ujar Dante.
-
Siapa yang terdampak dari kurangnya dokter? Pandemi Covid-19 telah menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya mempersiapkan perlindungan baik jiwa maupun kesehatan demi menjaga stabilitas keuangan keluarga.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana IDI mengatasi kurangnya dokter di daerah terpencil? 'Apresiasi dari daerah masih belum merata padahal biaya kebutuhan ekonomi di setiap daerah berbeda,' kata Adib.
-
Bagaimana Prabowo mengatasi kekurangan dokter? Salah satu langkah yang ia usulkan adalah meningkatkan jumlah fakultas kedokteran dari 92 menjadi 300 di seluruh Indonesia.
-
Siapa yang Jokowi minta untuk segera mengisi kekosongan dokter? Jokowi meminta agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera mengisi kekosongan dokter umum dan dokter spesialis di rumah sakit daerah.
"Menurut saya, alangkah baiknya ujung tombak diserahkan kepada masyarakat. Walaupun dokter sendiri betul sebagai ujung tombak penanganan Covid-19 ini. Tetapi yang kita lakukan bersama adalah dokter harus menjadi benteng terakhir bangsa kita," ujarnya.
Doni menyebut, akibat pandemi Covid-19 jumlah dokter semakin berkurang. Sebab, sudah lebih dari 300 dokter meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19. Artinya, beban dokter semakin berat di tengah keterbatasan sumber daya dan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan 1.831 dokter di Indonesia positif terinfeksi Covid-19. Data ini per 10 Februari 2021.
"Sudah 1.831 dokter terkonfirmasi (positif Covid-19)," katanya dalam diskusi virtual, Kamis (25/2).
Dari 1.831 dokter terkonfirmasi Covid-19, 17 persen atau sekitar 311 di antaranya meninggal dunia. Dante menyebut, dokter yang meninggal telah berjuang keras merawat pasien Covid-19.
"Teman kita yang sudah wafat tersebut sudah melakukan segala daya upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien-pasien kita," ujarnya.
Sementara itu, 52 persen atau sekitar 952 dokter berhasil sembuh dan 13 persen atau sekitar 238 masih menjalani isolasi di rumah sakit. Tercatat ada juga 18 persen atau 329 dokter menjalani isolasi mandiri. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes menyebut idealnya per 1.000 penduduk di Indonesia ada satu dokter yang menangani
Baca SelengkapnyaIndonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terjadi karena pemerintah ingin mengambil dokter asing untuk mengabdi di Indonesia
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaKurangnya dokter spesialis di Indonesia, Jokowi meminta agar problem tersebut segera dicarikan solusinya.
Baca SelengkapnyaRencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan dokter asing menuai polemik. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak karena berbagai alasan.
Baca SelengkapnyaIDI menegaskan, permasalahan utama di Indonesia yakni distribusi dokter yang tidak merata, bukan produksinya.
Baca SelengkapnyaJokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaJangan sampai nanti kita ingin mengejar kuantitas, tapi kualitasnya acak kadut gitu," kata Piprim.
Baca SelengkapnyaDari 45,64 persen tersebut, sebanyak 4,17 persen atau 190 puskesmas di Indonesia tak memiliki dokter.
Baca Selengkapnya