Doni Monardo Sebut Debris Flow Berpeluang Terjadi di Jawa Barat
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat di Jawa Barat mengenai debris flow. Debris flow pernah melanda Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Adonara, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan menelan 56 korban jiwa.
Debris flow merupakan aliran dengan kecepatan tinggi yang berisi batu-batu gunung dari atas ke bawah.
"Apa yang tadi dijelaskan terjadi di NTT berpeluang terjadi di Jawa Barat," katanya dalam Rakor Penanganan Covid-19 dan Mitigasi Bencana Provinsi Jawa Barat yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (29/4).
-
Bagaimana batuan jumbo itu sampai ke sungai? Mungkin saja batu-batu itu dulunya merupakan muntahan material yang berasal dari dalam kawah Merapi.
-
Apa yang ditemukan di banjir? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
-
Apa nama gunung tertinggi di Indonesia? Carstenzs Pyramid atau yang lebih dikenal sebagai Puncak Jaya memiliki ketinggian 4.884 mdpl. Gunung satu ini berlokasi di Papua. Bisa dibilang, gunung ini merupakan gunung tertinggi di Indonesia.
-
Bagaimana air membantu memindahkan batu? 'Gesekan yang ada saat pergeseran pada pasir akan sangat berkurang dengan penambahan sedikit – namun tidak terlalu banyak – air,' Ketika pasir memiliki tingkat kebasahan yang pas, akan terjadi sesuatu yang disebut 'jembatan kapiler', yaitu tetesan air yang sangat kecil yang merekatkan masing-masing butiran pasir.
-
Apa arti dari nama "Sinabung"? Dalam bahasa Karo, Sinabung tidak ada artinya. Akan tetapi penamaan ini diambil dari kata yang serupa yaitu Sinabun. Arti dari Sinabun sendiri adalah mencuci. Kemudian Deleng Sinabun diartikan sebagai gunung yang mencuci atau tepatnya gunung yang berperan menyucikan.
-
Bagaimana cara batu tersebut digunakan? Batu kuno itu rupanya adalah peninggalan zaman Romawi yang dipakai menumbuk atau menggiling buah zaitun untuk diambil minyaknya.
Prediksi terjadinya debris flow berangkat dari kondisi bukit di sejumlah daerah di Jawa Barat. Salah satunya Sumedang. Doni menyebut, bukit di Sumedang kini mulai digunakan untuk permukiman.
Sementara itu, pohon-pohon yang berada di lereng bukit telah ditebang. Penebangan pohon ini akan mengakibatkan bukit longsor.
"Saya ingin mengingatkan karena fotografi Jawa Barat ini daerah yang berbukit dan permukimannya juga relatif sangat padat, maka jangan coba-coba menebang pohon. Saya ulangi lagi, jangan coba-coba menebang pohon ketika kemiringan tanah lebih dari 30 derajat," pesannya.
Doni meminta pemerintah daerah dan masyarakat di Jawa Barat mengambil langkah antisipasi terhadap bencana. Di antaranya, pembangunan pada daerah bukit harus berorientasi pada risiko.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pemetaan dan Risiko Bencana BNPB, Abdul Muhari mengatakan debris flow dampak siklon tropis seroja terjadi di Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Adonara. 55 Orang meninggal dunia dan 1 hilang akibat debris flow.
"Debris flow selama ini kita kenal dengan banjir bandang tapi sebenarnya bukan banjir bandang," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (15/4).
Muhari mengaku telah melakukan survei dengan pemantauan udara mengenai fenomena debris flow di Ile Boleng. Survei menunjukkan, terjadi pelepasan batu andesit dari tebing setinggi 8 hingga 10 meter di belakang permukiman penduduk.
Pelepasan batu terjadi karena hujan dengan intensitas sangat tinggi terjadi di kawasan Ile Boleng. Sementara itu, batu yang berada di bukit Ile Boleng tidak saling mengikat satu sama lain.
"Kalau kita lihat pengikat batu ini cuma tanah-tanah yang ada di sela-sela batu sehingga jika terjadi curah hujan dengan sangat tinggi maka lapisan pasir atau tanah yang mengikat batu ini akan tergerus sehingga tidak ada lagi tanah yang mengikat sela batu. Ini akan sangat mudah tergelincir ke bawah," jelasnya.
Muhari melanjutkan, batu andesit yang terlepas dari bukit Ile Boleng menghantam rumah warga yang berada di jalur pelepasan batu andesit. Akibatnya, rumah warga mengalami rusak parah dan lebih dari 50 orang meninggal dunia.
"Bisa dibayangkan batuan besar dari atas turun ke bawah menghantam rumah-rumah penduduk," ucapnya.
Menurut Muhari, penduduk Ile Boleng harus mewaspadai terjadinya debris flow kembali. Dia menyebut, fenomena tersebut bisa terulang jika muncul siklon tropis di kemudian hari atau hujan dengan intensitas sangat tinggi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa batuan seukuran truk menggelinding dari puncak Gunung Merapi dan terdampar di tempat itu
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaPengunjung diimbau selalu waspada dan berhati-hati terutama saat terjadi hujan deras karena lautan pasir biasa terbawa saat hujan turun.
Baca SelengkapnyaTidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Hanya saja sejumlah warga luka dan rumah mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaPrediksi hujan tersebut akan terjadi diberbagai daerah diantaranya Sumatera Barat, Bengkulu hingga Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaFenomena ini kerap terjadi di kawasan lautan pasir Gunung Bromo dan sekitarnya, terutama saat musim panas dan kering.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet yang saat ini masih berstatus waspada atau level II dipantau secara visual dan instrumental.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaMenurut Rahma, gempa megathrust memiliki ciri khusus yang siklusnya berulang.
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin adalah banjir yang terjadi akibat meluapnya sungai aliran lahar dingin.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca Selengkapnya