Doni Monardo Tetap Optimistis Meski Tidak Bisa Prediksi Berakhirnya Pandemi
Merdeka.com - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan, sudah 10 bulan pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Namun belum ada satu pun yang mengetahui kapan penyakit akibat infeksi virus SARS-CoV-2 itu berakhir.
Menurutnya, ini tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di sebagian besar negara-negara di dunia. Meski demikian, Doni melihat ada langkah-langkah positif yang sudah dilakukan.
"Kita juga belum tahu kapan Covid-19 ini akan berakhir, namun di sela-sela dinamika yang terjadi, kita melihat ada langkah-langkah yang sangat positif yang pernah kita raih," ucap Doni dalam Webinar: "Kaleidoskop Kebencanaan 2020 dan Prediksi Fenomena Serta Potensi Bencana Tahun 2021, Selasa (28/12).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
Menurut catatan, Indonesia pernah mengalami kenaikan angka kasus pada akhir bulan September 2020. Kemudian, Pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 mampu menekan angka kasus hingga berada jauh di posisi rata-rata global pada 10 November 2020.
"Kita mampu menekan angka kasus tersebut sampai ke posisi di angka 12,12 persen (dari rata-rata kasus global)," ungkap Doni.
Menurut Doni, upaya memerangi Covid-19 harus dengan pelibatan aktif seluruh komponen. Ditambah dukungan penuh dari masyarakat melalui penerapan protokol kesehatan secara disiplin.
"Ini adalah sebuah strategi yang tepat, ketika Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah dan juga segenap komponen masyarakat lainnya ikut mendukung peningkatan disiplin dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, kita bisa menurunkan jumlah kasus aktif dengan jumlah yang cukup signifikan," kata Doni.
Doni mengakui saat ini terjadi penurunan tingkat kepatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. Kondisi ini memicu penurunan tingkat kesembuhan hingga 2,7 persen dari angka global.
"Yang semula pada tanggal 10 November 2020 angka kesembuhan berada pada posisi 84,57 persen (dari rata-rata global), namun saat ini menurun sebanyak 2,75 persen, menjadi 81,82 persen," katanya.
Dengan melihat adanya penurunan angka kepatuhan yang memicu tingkat kesembuhan pasien Covid-19, Doni kembali mengingatkan bahwa upaya untuk menekan pandemi di Tanah Air harus dilakukan secara serentak dan bersama-sama.
"Oleh karenanya, upaya untuk menekan kasus ini harus betul-betul dilakukan secara serentak dan bersama-sama," jelas Doni.
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMenteri Sekretaris Negara, Pratikno mengenang sosok almarhum Letjen Purn Doni Monardo, sebagai pemimpin luar biasa
Baca SelengkapnyaKabar duka ini dibenarkan oleh Kepala BNPB Letjen Suharyanto.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaJenderal Maruli Simanjuntak akan menjadi inspektur upacara pemakaman Letjen Doni Monardo.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaRisma mengatakan sosok Doni layak dijadikan Pahlawan Nasional
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaDoni menjadi Kepala Satgas Penanganan Covid-19 saat wabah SARS-CoV-2 melanda Indonesia.
Baca SelengkapnyaMantan Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo tutup usia.
Baca SelengkapnyaLetnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Doni Monardo dikabarkan menghembuskan napas terakhir pada Minggu (3/12).
Baca Selengkapnya