Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR akan Rapat Bahas Isu RI Ditekan Asing Soal Pemakaian Obat Ivermectin

DPR akan Rapat Bahas Isu RI Ditekan Asing Soal Pemakaian Obat Ivermectin obat Ivermectin. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS Netty Prasetiyani menanggapi isu tekanan asing kepada RI terkait penggunaan obat Invermectin sebagai penyembuhan virus corona. Dia bilang, pihaknya akan melakukan rapat dalam waktu dekat terkait penggunaan obat invermectin itu.

"Kita akan coba bawa persoalan ini dalam waktu dekat di rapat komisi dengan meminta pandangan para pakar dan stakeholder terkait. Izin awal obat ini kan untuk obat cacing, namun di beberapa negara digunakan juga untuk penanganan Covid-19. Realitas luar harus diserap sebagai informasi dan pengetahuan baru," katanya lewat pesan, Rabu (30/6).

Netty meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan kajian mendalam sebelum memberikan izin penggunaan ivermectin. Dia menegaskan, BPOM adalah lembaga independen dengan kewenangannya.

Orang lain juga bertanya?

"Maka saya meminta BPOM untuk melakukan kajian dan penelitian mendalam sebelum memberikan izin penggunaan untuk Covid. BPOM adalah lembaga yang punya kewenangan utama dalam hal ini dan independen," ucapnya.

Netty enggan menanggapi santai soal kabar tekanan asing kepada RI terkait invermectin. Dia hanya bilang, bahwa Indonesia negara berdaulat dan BPOM bisa mandiri.

"Oleh karenanya, perihal tekanan dunia luar terhadap Indonesia harus direspon biasa saja. Kita negara berdaulat, BPOM dengan independensi nya mampu untuk bersikap dan menentukan langkah secara mandiri," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir membantah, adanya tekanan perusahaan Amerika Serikat (AS) untuk penggunaan Ivermectin sebagai obat terapi penyembuhan Covid-19 di Indonesia. Bio Farma ialah perusahaan induk Indofarma.

Menurutnya, tidak ada sama sekali tekanan dari pihak asing untuk pemakaian Ivermectin sebagai obat penyembuhan virus corona jenis baru tersebut. Bahkan, dirinya mengaku terkejut atas munculnya pemberitaan tersebut.

"Wah baru dengar itu kok ada bujuk rayu. Tidak ada lah mas," singkat dia kepada Merdeka.com, Selasa (29/6)

Sebelumnya, epidemiolog Pandu Riono melalui akun twitternya mengungkap isi surat dari FLCC yang ditujukan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait rekomendasi penggunaan Ivermectin.

"Upaya bujukan, tekanan atau bujuk-rayu lain pasti dilakukan oleh organisasi internasional atau domestik untuk gunakan obat cacing ivermectin sbg terapi Covid-19 di NKRI. Dua tokoh yg aktif sebagai promotor di publik, Moeldoko dg Harsen-pharma Erick Thohir dg indofarma," ungkap Pandu Riono melalui akun twitternya @drpriono yang menandai akun BPOM RI, seperti dikutip merdeka.com, Selasa (29/6).

Sementara FLCC sendiri kepanjangan dari Frontline Covid Critical Care Alliance yakni organisasi nirlaba yang berbasis di AS. Organisasi kemanusiaan ini terdiri dari dokter-peneliti-peneliti ahli dunia yang terkenal yang satu-satunya misinya selama setahun terakhir adalah mengembangkan dan menyebarluaskan protokol pengobatan yang efektif untuk covid-19.

Surat yang ditanda tangani Dr Tess Lawrie sebagai perwakilan dari BIRD Group ini awalnya memuji langkah pemerintah RI dalam penanganan Covid-19. Pun, dia memuji para tenaga kesehatan serta organisasi lainnya di dalam negeri yang berupaya meringankan penderitaan rakyat kala pandemi menyerang.

Pujian AS ke Indonesia dalam penanganan Covid-19 khususnya ditujukan kepada beberapa provinsi yakni, DKI Jakarta, Jawa, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung Kepulauan dan Kalimantan Utara.

Pada paragraf selanjutnya, dijelaskan selama empat bulan terakhir, E-BMC Ltd telah bekerja sama dengan FLCC untuk mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk mengadopsi kembali obat yang ada untuk penanganan awal covid-19.

Salah satu obat tersebut adalah Ivermectin, obat yang telah digunakan selama hampir 40 tahun untuk mengobati infeksi parasit. Bukti baru menunjukkan bahwa dia memiliki sifat antivirus dan anti-inflamasi yang kuat juga.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Sebut Penelitian Nyamuk Wolbachia Salahi Aturan, Apalagi Jika Ada Hibah dari Asing
PDIP Sebut Penelitian Nyamuk Wolbachia Salahi Aturan, Apalagi Jika Ada Hibah dari Asing

Kemenkes telah menebar jentik nyamuk Wolbachia di lima kota endemis dengue di Indonesia sepanjang 2023. Nyamuk ini diyakini mampu menurunkan kasus DBD.

Baca Selengkapnya
Heboh Anggur Muscat Mengandung Zat Kimia, DPR Omeli BPOM: Jangan Cuma Ngomong Ini Menurut Thailand, Kenapa Enggak Gerak?
Heboh Anggur Muscat Mengandung Zat Kimia, DPR Omeli BPOM: Jangan Cuma Ngomong Ini Menurut Thailand, Kenapa Enggak Gerak?

Irma pun meminta BPOM bekerjasama dengan Badan Karantina untuk menyelidiki peredaran anggur muscat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tunggu Hasil Riset Kemenkes, BPOM dan BRIN untuk Putuskan Legalitas Kratom di Indonesia
Jokowi Tunggu Hasil Riset Kemenkes, BPOM dan BRIN untuk Putuskan Legalitas Kratom di Indonesia

Pemerintah berharap ke depannya ada aturan soal jual beli kratom di toko-toko, usai hasil riset BRIN dan Kemenkes keluar.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rapat Internal Bahas Pengelolaan Tanaman Kratom
Jokowi Rapat Internal Bahas Pengelolaan Tanaman Kratom

Moeldoko mengungkapkan, selain itu diperlukan aturan mengenai perdagangan Kratom.

Baca Selengkapnya
Industri Tembakau Bertahan di Tengah Gempuran Investasi Asing, DPR: Jangan Dianaktirikan dan Ditekan
Industri Tembakau Bertahan di Tengah Gempuran Investasi Asing, DPR: Jangan Dianaktirikan dan Ditekan

Pengaturan sepihak tersebut seakan hanya memandang pengaturan tembakau dari pertimbangan isu kesehatan semata.

Baca Selengkapnya
Susun Aturan Turunan PP Kesehatan, Anggota DPR Minta Pemerintah Libatkan Pemangku Kepentingan
Susun Aturan Turunan PP Kesehatan, Anggota DPR Minta Pemerintah Libatkan Pemangku Kepentingan

Aturan ini telah luput dalam mempertimbangkan aspek tenaga kerja dan cukai yang menyertai produk tembakau dan rokok elektronik.

Baca Selengkapnya
DPR Minta BPOM Klarifikasi soal Kabar Roti Aoka Mengandung Pengawet Kosmetik: Jangan Biarkan Masyarakat Bingung
DPR Minta BPOM Klarifikasi soal Kabar Roti Aoka Mengandung Pengawet Kosmetik: Jangan Biarkan Masyarakat Bingung

DPR juga mengingatkan kepada produsen pangan agar terus menjaga keamanan dan kualitas mutu produknya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: NGAMUK! Anggota DPR Minta KPK Periksa APBN Kemendikbudristek
VIDEO: NGAMUK! Anggota DPR Minta KPK Periksa APBN Kemendikbudristek

Komisi X DPR menggelar rapat kerja dengan Mendikbud Nadiem Makarim pada Rabu (6/5)

Baca Selengkapnya
Jokowi Beri Waktu 2 Pekan Mentan Rombak Aturan Impor Barang Rusak Harga Pasar
Jokowi Beri Waktu 2 Pekan Mentan Rombak Aturan Impor Barang Rusak Harga Pasar

Pemerintah bakal memperketat impor barang-barang yang mengganggu pasar produk dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Wacana Aturan Rokok Kemasan Polos Berpotensi Tambah Rentetan PHK, Anggota DPR Minta Ini ke Pemerintah
Wacana Aturan Rokok Kemasan Polos Berpotensi Tambah Rentetan PHK, Anggota DPR Minta Ini ke Pemerintah

Sejatinya Indonesia sendiri merupakan negara produsen tembakau, berbeda dengan negara lain sebagai konsumen tembakau yang memberlakukan kebijakan FCTC.

Baca Selengkapnya
POM Kabupaten Tangerang Sita 9.598 Suplemen, Kosmetik dan Obat Tradisional Ilegal Asal AS
POM Kabupaten Tangerang Sita 9.598 Suplemen, Kosmetik dan Obat Tradisional Ilegal Asal AS

Rata-rata produk obat yang dilakukan penarikan diketahui Tidak Memenuhi Syarat (TMS) keamanan maupun izin edar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Rapat Panas Komisi V dengan Basuki PUPR, Tak Yakin IKN Mampu Dimanfaatkan
VIDEO: Rapat Panas Komisi V dengan Basuki PUPR, Tak Yakin IKN Mampu Dimanfaatkan

Menteri Basuki turut dicecar soal perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya