DPR apresiasi Basarnas gerak cepat temukan penumpang AirAsia
Merdeka.com - Setelah tiga hari hilang, akhirnya pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan di sekitar Perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Pesawat tujuan Surabaya-Singapura itu sempat hilang kontak di antara Tanjung Pandan-Pontianak sejak Minggu (28/12) lalu.
Banyak pihak memberi apresiasi atas kinerja Badan SAR Nasional (Basarnas) di dalam menemukan pesawat berpenumpang 155 orang dan 7 kru awak itu. Tak terkecuali, apreasiasi acungan jempol dari Komisi V DPR RI yang memang membidangi perhubungan.
"Kami mengapresiasi Basarnas yang cepat melakukan melakukan operasi pencarian Pesawat AirAsia ini sehingga bisa memberikan kepastian kepada keluarga korban," kata Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana Adia kepada wartawan, Jakarta, Rabu (31/12).
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
Selain itu, Komisi V DPR juga menyampaikan simpati dan bela sungkawa kepada keluarga penumpang Pesawat Air Asia QZ 8501. Keluarga diharapkan untuk tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan ini.
"Kami turut berduka dan mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan menghadapi musibah ini," kata Yudi.
Politikus PKS itu mendesak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk segera melakukan investigasi penyebab terjadinya kecelakaan Pesawat AirAsia. Selanjutnya hasil investigasi dapat disampaikan secara transparan kepada masyarakat.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaPenumpang yang menjadi korban dalam musibah tersebut dipastikan telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang dikendarai empat prajurit TNI AU tersebut sempat hilang kontak sekitar pukul 11 siang.
Baca SelengkapnyaAlfika Risma adik Dini Sera Afrianti berharap DPR bisa memberi keadilan untuk keluarga.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, saat ini seluruh jenazah jatuhnya pesawat sedang dalam proses identifikasi.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni menegaskan, polisi harus mengedepankan hak asasi manusia (HAM) dalam setiap menjalankan tugasnya, termasuk saat patroli.
Baca Selengkapnya