Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR: Arahan Pemerintah Soal PTM Tidak Harus Diterapkan di Seluruh Sekolah

DPR: Arahan Pemerintah Soal PTM Tidak Harus Diterapkan di Seluruh Sekolah Belajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan. ©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Ketua komisi X Syaiful Huda mengatakan, Komisi X mendukung rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021. Meskipun demikian, arahan Presiden terkait pembelajaran tatap muka (PTM) tidak boleh lebih dari dua hari dalam sepekan tidak akan diterapkan di seluruh sekolah.

Jokowi menyarankan kelas hanya diisi 25 persen, maksimal pembelajaran 2 jam dan 1 minggu hanya 2 kali.

"Apakah opsi yang ditawarkan oleh Pak Jokowi harus terlaksana ke seluruh sekolah, jawabannya tidak," kata dia dalam diskusi, di Kompleks Parlemen, Kamis (10/6).

Menurut politisi PKB ini, jika merujuk pada survei yang dilakukan oleh Kemendikbud, tercatat sudah ada 30 persen sekolah yang melakukan PTM.

"Terutama yang mungkin hampir pasti di zona zona hijau dan mungkin sedikit yang kuning, itu sudah melaksanakan PTM. Artinya masih sisa 70 persen yang didorong untuk melaksanakan PTM pada bulan Juli ini," ujar dia.

Bagi sekolah yang masuk dalam kelompok 30 persen tersebut, tentu tidak perlu menjalankan opsi yang disampaikan pemerintah. Mereka bisa saja menjalankan PTM sesuai skema yang sudah berjalan di sekolah masing-masing.

"Bagi sekolah yang 30 persen sudah ikut PTM dan artinya dari simulasinya sudah bagus, adaptasi baru sudah berjalan di sekolah itu, kira-kira tidak usah mengambil opsi yang ditawarkan," terang dia.

"Jadi tetap saja mungkin di sana sudah full satu minggu, sudah 5 hari sekolah. Jadi tidak harus ambil opsi 2 hari dan tidak harus juga ngambil 2 jam dalam pelaksanaan PTM sehari. Jadi berjalan normal saja sesuai yang sudah berjalan selama ini," lanjut dia.

Sementara untuk 70 persen sekolah yang belum menjalankan PTM, kata Syaiful, arahan pemerintah juga bisa dijadikan sebagai salah satu opsi. Pelaksanaan PTM bisa saja disesuaikan dengan kesiapan masing-masing sekolah.

"Karena bisa saja sekolah dengan berbagai pertimbangan karena kesiapan Prokesnya sudah jalan, simulasi sudah jalan, bisa jadi tiga kali, bisa di sekolah bisa 3 jam dan seterusnya," ujar dia.

"Karena itu imbauan Pak presiden menyangkut soal cukup 2 hari dalam sepekan dan cukup 2 jam dalam melaksanakan PTM, itu kita posisikan sebagai salah satu opsi, sepenuhnya kita berikan kepada sekolah," terang Syaiful.

Dia menjelaskan, dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri disebutkan bahwa yang memiliki wewenang untuk membuka sekolah yakni pemerintah daerah. Bukan Kemendikbud maupun Pemerintah Pusat.

Selain itu, di dalam SKB 4 Menteri itu juga disebutkan bahwa orang tua siswa mempunyai hak otoritatif. Dalam menentukan apakah anaknya tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau mengikuti pembelajaran tatap muka. Karena itu, pertanyaan publik soal pelaksanaan PTM sesungguhnya bisa mendapatkan jawaban dalam SKB 4 Menteri.

"Perdebatan publik itu sebenrnya bisa dituntaskan ketika merujuk pada SKB 4 menteri sesungguhnya. Bahwa ketika ada orang tua protes, enggak usah protes karena orang tua ada opsi untuk tetap menolak dengan cara tetap melaksanakan PJJ," ujar dia.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
JK Sebut Pemerintah Bisa Jatuh bila Anggaran Pendidikan Tidak Capai 20%, Ini Alasannya
JK Sebut Pemerintah Bisa Jatuh bila Anggaran Pendidikan Tidak Capai 20%, Ini Alasannya

Jusuf Kalla (JK) tidak setuju rencana pemangkasan anggaran wajib (mandatory spending) untuk pendidikan sebesar 20%

Baca Selengkapnya
Menkeu Ingin Kaji Dana Pendidikan 20% dari APBN, DPR: Banyak Anak Enggak Bisa Sekolah Karena Biaya
Menkeu Ingin Kaji Dana Pendidikan 20% dari APBN, DPR: Banyak Anak Enggak Bisa Sekolah Karena Biaya

DPR menolak usulan untuk mengkaji ulang dana wajib atau anggaran wajib (mandatory spending) untuk pendidikan sebesar 20 persen dari APBN.

Baca Selengkapnya
DKI Terapkan Sekolah PJJ 50 Persen saat KTT ASEAN 4-7 September 2023
DKI Terapkan Sekolah PJJ 50 Persen saat KTT ASEAN 4-7 September 2023

Nantinya, venue KTT ASEAN difokuskan di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
30% PNS Pemkot Depok WFH Buntut Polusi, Guru Kesulitan Jika Kalau Harus PJJ Lagi
30% PNS Pemkot Depok WFH Buntut Polusi, Guru Kesulitan Jika Kalau Harus PJJ Lagi

Kadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.

Baca Selengkapnya
DPR Minta Pemerintah Batasi Ketat soal Putusan MK Bolehkan Kampanye di Lembaga Pendidikan
DPR Minta Pemerintah Batasi Ketat soal Putusan MK Bolehkan Kampanye di Lembaga Pendidikan

Dibolehkannya kampanye di lembaga pendidikan, dikhawatirkan bisa mengganggu kondusivitas kegiatan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Realisasi Anggaran Pendidikan Hanya 16 Persen, Anggota DPR: Sisa 4 Persen Harusnya Bisa Ringankan Uang Kuliah Mahasiswa
Realisasi Anggaran Pendidikan Hanya 16 Persen, Anggota DPR: Sisa 4 Persen Harusnya Bisa Ringankan Uang Kuliah Mahasiswa

Anggaran 4 persen yang tidak terserap juga bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah uang kuliah bagi sebagian mahasiswa

Baca Selengkapnya
Papua Belum Penuhi Minimal Anggaran Pendidikan 20%
Papua Belum Penuhi Minimal Anggaran Pendidikan 20%

Tidak ada pemerintah provinsi di Papua yang mengalokasikan anggaran pendidikan lebih dari 10 persen.

Baca Selengkapnya
Kabar Bahagia: MenPAN-RB Jelaskan Tak Ada PHK Massal 2,3 Juta Honorer, Solusinya Begini
Kabar Bahagia: MenPAN-RB Jelaskan Tak Ada PHK Massal 2,3 Juta Honorer, Solusinya Begini

"Ada 2,3 juta tenaga non-ASN, kalau kita normatif, maka mereka tidak boleh lagi bekerja November 2023," kata Menteri Anas.

Baca Selengkapnya
Bangku Kosong saat PPDB DKI untuk Siswa Mutasi di Semester Genap
Bangku Kosong saat PPDB DKI untuk Siswa Mutasi di Semester Genap

Pemprov bakal menyampaikan informasi perihal pengisian bangku kosong itu pada semester genap dengan mengeluarkan surat edaran.

Baca Selengkapnya
SDN di Solo Hanya Dapat Dua Siswa Baru di 2024
SDN di Solo Hanya Dapat Dua Siswa Baru di 2024

Dua siswa tersebut diterima dari jalur afirmasi dan zonasi.

Baca Selengkapnya
Menteri Pendidikan: Prabowo Ingin Matematika Dikenalkan ke Anak Sejak TK
Menteri Pendidikan: Prabowo Ingin Matematika Dikenalkan ke Anak Sejak TK

Presiden RI Prabowo Subianto meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti memperbaiki metode pembelajaran Matematika.

Baca Selengkapnya
Presiden Prabowo Perintahkan Mendikdasmen Perbaiki Metode Pembelajaran Matematika Tingkat SD
Presiden Prabowo Perintahkan Mendikdasmen Perbaiki Metode Pembelajaran Matematika Tingkat SD

Yakni, meningkatkan kualitas ilmu sains dan teknologi yang diperoleh siswa terutama siswa SD.

Baca Selengkapnya