DPR Batalkan Pengadaan Multivitamin Senilai Rp 2 Miliar
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar memutuskan membatalkan pengadaan multivitamin senilai Rp2 miliar dari APBN. Keputusan itu diambil pada Kamis (2/9) pagi setelah ramai diberitakan media.
"Jadi kami memang melakukan pengadaan vitamin pagu anggarannya itu sekitar Rp 2,09 m, dengan menggunakan lelang cepat didapat pemenang dengan angka 1.773.000.000 dan setelah mendengar masukan publik terutama keinginan dari teman teman wartawan di DPR tadi pagi jam 10 saya putuskan untuk dibatalkan," ujar Indra di Gedung DPR RI, Kamis (2/9).
Selain pengadaan multivitamin, Sekretariat DPR juga menghentikan pengadaan perangkat kesehatan. Indra mengatakan, salah satunya akan dilakukan revisi untuk kebutuhan lab pelayanan kesehatan DPR.
-
Bagaimana menghitung dosis obat serbuk? Pertama, patuhi petunjuk yang tertera pada kemasan obat serbuk untuk mengetahui dosis yang direkomendasikan. Biasanya, dosis ini diberikan dalam bentuk miligram (mg) per kilogram (kg) berat badan pasien.Kedua, perhatikan kekuatan (strength) obat serbuk yang biasanya tertera pada kemasan. Kekuatan ini menunjukkan jumlah zat aktif dalam setiap satuan berat obat serbuk, misalnya 500 mg dalam 1 gram.
-
Bagaimana cara hitung HPL? Cara menghitung HPL bisa dilakukan dengan dua metode. Pertama, bisa menggunakan perhitungan Hari Pertama Haid Terakhir (HPTP).
-
Apa yang dijual dengan harga Rp1.000? Dengan bahan sederhana dan murah, Anda bisa menjual berbagai olahan es lilin ini dengan terjangkau, yaitu Rp1.000.
-
Bagaimana cara menghitung HPL? Cara menghitung HPL bisa dilakukan dengan dua metode. Pertama, bisa menggunakan perhitungan Hari Pertama Haid Terakhir (HPTP). Cara Menghitung HPL Rumus menghitung HPTP adalah HPHT + 7 hari - 3 bulan + 1 tahun.
-
Bagaimana menghitung HPL? Tambahkan 280 hari (sekitar 40 minggu) ke tanggal pembuahan pertama.
"Itu termasuk yang kami hentikan juga tapi mungkin salah satunya akan kami revisi karena lab darah di yankes kita saat ini sudah sangat tua dan sering gak bisa dipakai itu mungkin nanti akan kita revisi untuk revitalisasi perangkat lab di yankes kita yang ada di DPR," ujarnya.
Pengadaan multivitamin itu sudah berjalan dan sudah ada pemenang tender. Indra mengaku akan menerima konsekuensi dari pembatalan tersebut.
"Konsekuensi apapun akan saya ambil sebagai penggunaan anggaran, konsekuensi apapun akan saya ambil ya yang penting wartawan di DPR vitamin gak jadi ada kan, saya ikutin. Saya gak pengen muter muter basa basi tekanan publik enggak, teman teman wartawan di DPR vitamin untuk pamdal, ASN non ASN gak diadakan saya ikutin dan nanti kita pikirkan kalo ada vitamin dengan sumber yang lain," ujar Indra.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melakukan pengadaan multivitamin senilai Rp2 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021.
Pengadaan itu tercatat dalam Layanan Pengadaan Secara elektronik (LPSE) DPR RI. Dikutip dari laman lpse.dpr.go.id, tertulis satuan kerja yang melakukan pengadaan adalah Sekretariat Jenderal DPR RI.
Nilai pagu paket pengadaan multivitamin itu nilainya Rp2.096.080.000,00. Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) paket senilai Rp2.074.950.955,00.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rieke meminta Indofarma membenahi terlebih dahulu internal perusahaan tersebut.
Baca SelengkapnyaMasalah tersebut muncul, karena perusahaan mengalami kerugian mencapai Rp459 miliar.
Baca SelengkapnyaMakanan pencegahan stunting di Depok hanya berisi nasi, dua potong tahu, dan kuah sayur.
Baca SelengkapnyaPara vendor itu juga mengaku sudah mendapatkan keuntungan dari usaha penyediaan PMT.
Baca SelengkapnyaDidapati dana Rp10 miliar hanya Rp2 miliar yang dibelanjakan untuk manfaat rakyat.
Baca SelengkapnyaKomisi XI DPR RI menyetujui penyertaan modal negara (PMN) kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) hanya sebesar Rp5 triliun
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan anggaran program makan bergizi gratis dalam APBN 2025.
Baca Selengkapnyakemudian indikasi kerugian di Indofarma Global Medika atas penempatan dan pencairan deposito beserta bunga senilai kurang lebih Rp35 miliar atas nama pribadi.
Baca Selengkapnya