DPR curiga masih ada yang ditutupi polisi soal kasus kematian Siyono
Merdeka.com - Komisi III DPR berupaya membongkar kasus terduga teroris yang diduga mati di tangan Densus 88 sebelum diadili. Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa, minggu depan akan panggil PP Muhammadiyah dan Komnas HAM yang mendampingi kasus tersebut.
"Selasa besok (soal) Siyono. PP muhamadiyah, Komnas HAM dipanggil. Rabu sama Kapolri," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/4).
Ditemui secara terpisah, Wakil Ketua Komisi III DPR Mulfachri Harahap berujar bahwa kepolisian harus berani terbuka soal kasus ini. Menurutnya sejauh ini pihak kepolisian masih terkesan menutup-nutupi.
-
Siapa yang meminta polisi transparan? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Apa yang disampaikan Syahrul Yasin Limpo pada penyidik? 'Apa yang diminta oleh penyidik dan lain-lain sudah saya sampaikan sampai tengah malam ini. Saya kira ini untuk kesekian kalinya. Saya itu,' kata SYL.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diminta polisi ke korban? Setelah itu, ia melaporkan peristiwa tersebut ke polsek terdekat. Beberapa hari kemudian, ia iseng melihat forum jual beli di media sosial Facebook. Tanpa sengaja, ia menemukan ada akun yang menjual motornya. Keesokan harinya, ia melaporkan hal itu ke Polsek. Namun, seusai membuat laporan, ia dimintai uang oleh anggota kepolisian untuk beli bensin dan makan.
"Saya rasa kepolisan harus memberikan penjelasan yang clear terkait kematian Siyono. Saya mengikuti perkembangan yang terjadi khususnya klarifikasi yang disampaikan pihak kepolisian. Tetapi menurut saya penjelasan itu belum memadai," ungkap Mulfachri.
Sebelumnya Wakil Ketua DPR Fadli Zon kecewa dengan tindakan Densus 88 yang diduga membunuh terduga teroris Siyono sebelum diadili. Dia berharap agar diselidiki apakah ada kesalahan prosedur.
"Saya kira di situ secara hipotesis, bisa terjadi suatu kesalahan prosedur dan ini harus diakui oleh pihak kepolisian. Apalagi ini baru terduga teroris, bukan terdakwa. Misalnya sudah pelaku teroris saja tidak bisa diperlakukan seperti itu. Jadi ini menghilangkan nyawa. Seolah-olah nyawa orang Indonesia ini murah sekali," ujar Fadli.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata Susno masyarakat pasti bertanya-tanya dengan kasus Vina ini, bagaimana polisi bisa menangani kasus-kasus besar, sedang kasus Vina tidak terungkap.
Baca SelengkapnyaKomisi III kembali menyinggung kasus tewasnya tahanan di Polres Kota Palu.
Baca SelengkapnyaMantan Kabareskrim, Komjen Susno Duadji blak-blakan kejanggalan polisi dalam kasus kematian Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaBrigadir Setyo Herlambang ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Aditya Jaya ditemukan tewas bersimbah darah.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni menegaskan, polisi harus mengedepankan hak asasi manusia (HAM) dalam setiap menjalankan tugasnya, termasuk saat patroli.
Baca SelengkapnyaSigit pun berjanji Polri akan menindaklanjuti sejumlah laporan yang masuk.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaSusno Duadji secara gamblang bicara dugaan kejanggalan polisi dalam kasus kematian Vina Cirebon.
Baca Selengkapnya