DPR Gelar Rapat dengan Menhan dan Panglima TNI Bahas Alutsista Hingga Papua
Merdeka.com - Komisi I DPR RI menggelar Rapat Kerja dengan Menteri Pertahanan RI dan Panglima TNI pada hari ini, Senin (31/5/2021). Rapat tersebut juga akan dihadiri Kasad, Kasal, Kasau dan Kabais.
“Ya benar, jam 14.00,” kata Anggota Komisi I TB Hasanuddin saat dikonfirmasi, Senin (31/5/2021).
Berdasarkan agenda yang diterima dari Sekjen DPR, agenda raker kali ini akan membahas lima agenda. Pertama, Strategi dan kebijakan umum pertahanan negara Tahun 2020-2024. Kedua, perkembangan MEF Tahap III Tahun 2020-2024. Ketiga, Perkembangan situasi dan kondisi keamanan di Papua dan Papua Barat.
-
Apa yang dibeli TNI dari Blok Timur? Mulai dari kendaraan lapis baja, artileri medan, hingga roket dan alutsista lain.
-
Apa yang TNI AU beli dari Blok Timur? Sejumlah senjata dari Blok Timur sukses diboyong ke Indonesia. Indonesia juga mendapat pesawat pengebom IL-28, dan helikopter Mi-4.
-
Siapa yang memimpin misi beli senjata? Kolonel Ahmad Yani memimpin delegasi Angkatan Darat ke negara-negara di Eropa Timur.
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Siapa yang memberikan dukungan anggaran untuk TNI AU? Dia menyadari bahwa berbagai kegiatan TNI AU, termasuk dalam pengadaan alutsista amat dipengaruhi kebijakan pemerintah dalam memberikan dukungan anggaran.'Kami juga berterima kasih kepada bapak Menhan (Prabowo Subiyanto) yang sudah melengkapi angkatan udara dengan berbagai alutsista,' ujar Tonny.
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
Keempat, Peran dan fungsi intelijen militer dalam mengamankan wilayah perbatasan. Kelima, isu-isu mengenai pelaksanaan UU Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
“Termasuk (bahas) alutsista,” kata TB Hasanuddin.
Pemerintah berencana membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dengan meminjam uang kepada asing. Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyatakan dukungan rencana Menteri Pertahanan menganggarkan Rp1.760 Triliun untuk pengadaan alutsista. Dia menilai rencana pengadaan tersebut juga harus didukung Presiden, Menkeu dan DPR.
“Dukung, (anggaran besar) itu kan baru konsep perencanaan awalbelum masuk pada tahap pembelian/pengadaan,” katanya dalam keterangannya.
TB Hasanudin menyebut mayoritas alutsista yang dimiliki Indonesia sudah tua bahkan banyak yang merupakan hibah negara asing. Oleh karena itu, modernisasi alutsista adalah kebutuhan agar anggaran TNI tidak habis untuk pemeliharaan.
Reporter: Delvira Hutabarat
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
pembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca SelengkapnyaAnggota DPR dari fraksi PDIP, Utut Adianto mengingatkan hal penting untuk Panglima TNI beserta jajarannya
Baca SelengkapnyaRapat ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PKS Abdul Kharis Almasyhari dan diikuti beberapa anggota Komisi I lainnya.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai kritik PDI Perjuangan sebagai nalar yang salah dan bisa berdampak negatif kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaTNI mendapatkan hadiah berupa ratusan unit alat peralatan pertahanan dan keamanan
Baca SelengkapnyaDahnil menyayangkan ucapan itu keluar dari mulut calon wakil presiden (cawapres).
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono membahas mengenai ancaman dan kebutuhan prajurit TNI untuk menjaga perbatasan.
Baca SelengkapnyaRapat untuk pagu anggaran indikatif Kemenhan dilaksanakan secara tertutup karena menyangkut pembahasan alutsista dan pertahanan.
Baca SelengkapnyaRapat ini juga dihadiri Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra.
Baca SelengkapnyaRapat tersebut dilaksanakan secara tertutup karena menyangkut teknis detil angka-angka dalam penyusunan anggaran TNI tahun 2025.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Pertahanan Herindra merinci pemberian hibah senjata dan amunisi untuk Pasukan Khusus AD Kamboja.
Baca SelengkapnyaPihaknya juga telah mengajukan permohonan anggaran kontijensi sebesar atau mencapai Rp250 miliar.
Baca Selengkapnya