Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR: Jangan Coba-coba Buka Sekolah Jika Pandemi Covid-19 Belum Berakhir

DPR: Jangan Coba-coba Buka Sekolah Jika Pandemi Covid-19 Belum Berakhir Dede Yusuf. ©2012 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf meminta pemerintah membuat perhitungan cermat sebelum memutuskan kembali membuka sekolah untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka. Hal tersebut demi memastikan keamanan dan keselamatan peserta didik dari bahaya Covid-19.

"Jadi pandemi belum berakhir, PSBB belum diangkat, jangan coba-coba. Jika ada daerah yang memang sudah zona hijau maka itu bisa dibuka dengan uji coba dengan simulasi," kata Dede kepada merdeka.com, Selasa (2/6).

Sebab, menurutnya, tidak semua daerah dan sekolah mempunyai kemampuan yang sama dalam menerapkan protokol kesehatan dalam proses belajar dan mengajar. Selain itu, bervariasinya tingkat ketersediaan fasilitas maupun alat kesehatan untuk menangani Covid-19 juga mesti dipertimbangkan.

"Tidak semua sekolah semua daerah yang paham protokol kesehatan maupun memiliki sarana prasarana untuk menjaga fasilitas-fasilitas tersebut. Tidak ada rapid test, sarana kebersihan. Kita juga belum tahu apakah orang tua paham atau tidak membawa anaknya," ujar Dede.

Dia meminta jangan sampai dibukanya sekolah-sekolah malah memungkinkan terjadinya gelombang kedua serangan Covid-19. Seperti yang terjadi di negara tetangga yang melakukan pelonggaran kebijakan terkait kegiatan masyarakat.

Dia pun menyampaikan ada kabar bahwa sekolah belum akan dibuka pada Juli ini. Bahkan menurut Mendikbud Nadiem Makarim kegiatan belajar mengajar secara daring akan terus berlangsung hingga akhir tahun.

"Katanya presiden memutuskan bahwa sampai akhir tahun. Mendikbud juga mengatakan tidak ada pembukaan bulan Juli, semua berjalan daring sampai akhir Desember. Ini kan semua masih simpang siur karena belum diputuskan juga dengan kita," kata dia.

"Menurut saya apapun keputusan yang menyangkut kebijakan publik, perlu, minimal kita masih reses ini, konsultasi dengan DPR. Sehingga kita bisa juga mengatakan bahwa oke kita menyetujui, kita sepakat dengan catatan apapun juga namanya itu sudah keputusan yang sifatnya bersama. Kalau darurat minimal kasih tahu kita," lanjutnya.

Politikus Demokrat ini menyebut ada sejumlah hal yang mesti dilakukan, jika memang pemerintah akan meneruskan program belajar mengajar secara daring hingga akhir tahun. Program-program tersebut dia sebut dengan crash program untuk mendukung sektor pendidikan selama pandemi Covid-19.

"Crash program itu, program cepat yang beda dari biasanya, Dibuat hanya untuk menghadapi kondisi ini," terang dia.

Program pertama, kata dia, yakni menyediakan kuota internet gratis bagi sarana pendidikan, bagi guru dan siswa sehingga proses belajar mengajar daring tidak malah membebani orang tua. Sebab patut diakui, tidak semua orang tua murid mampu secara ekonomi untuk terus membeli kuota internet.

"Kuota itu buat guru dan murid dan hanya bisa membuka aplikasi atau web tertentu saja. Jadi itu bisa kerjasama dengan provider," ungkapnya.

Pemerintah juga perlu menyiapkan satu program ajar yang disepakati dan diterapkan oleh semua sekolah. Hal ini untuk mengantisipasi kesenjangan materi ajar. Juga untuk memberikan panduan kepada sekolah terkait penyampaian bahan ajar kepada siswa.

"Kedua, harus dibuat segera crash program materi yang mau diberikan. Tidak bisa semua. Materi. Anak saya ini sekarang udah bengkak belajar tiap hari sampai pagi, dijejali. Ini tidak boleh juga. Jangan memaksakan (bahan ajar) satu semester di pool dalam 2-3 bulan ini," tegas Dede.

"Ada sekolah yang gurunya asal kasih tugas. ada yang gurunya bahkan tidak terlibat sama sekali. Suruh bikin kelompok diskusi saja terus dia tidak mengawasi. ini nanti malah membuat, tidak sinkronnya semua jenis proses belajar mengajar. Jadi harus ada bentukan program yang disepakati bersama dalam kondisi seperti ini," sambung dia.

Selanjutnya dari sisi infrastruktur telekomunikasi di sekolah-sekolah juga harus diperkuat. Dalam melaksanakan program ini, kata Dede, Kemendikbud bisa bekerjasama dengan Kemenkominfo.

"Ketiga, infrastruktur. Bisa tidak pemerintah bersama dengan kementerian lain seperti Kominfo membuat Jaringan-jaringan lebih mudah dijangkau. Misalnya belum ada ya segera bikin," papar dia.

"Tapi untuk daerah-daerah yang memang tidak ada sarana prasarana sama sekali dan ternyata daerahnya zona hijau, ya harus ada pendekatan lain. Dengan simulasi, bertahap tidak semuanya masuk, protokol kesehatan dijaga. Karena masih banyak daerah yang boleh dikatakan sebetulnya tidak ada penyebaran. Praktis kecil sekali penyebaran di dalam situ," tandas dia.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
30% PNS Pemkot Depok WFH Buntut Polusi, Guru Kesulitan Jika Kalau Harus PJJ Lagi
30% PNS Pemkot Depok WFH Buntut Polusi, Guru Kesulitan Jika Kalau Harus PJJ Lagi

Kadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.

Baca Selengkapnya
Sebagian PNS Mulai WFH Hari Ini, Jakarta Masih Masuk 10 Besar Kota Terpolusi
Sebagian PNS Mulai WFH Hari Ini, Jakarta Masih Masuk 10 Besar Kota Terpolusi

Jakarta masih masuk kategori kota dengan tingkat polisi udara buruk pada Senin (21/8) pagi ini.

Baca Selengkapnya
Komisi X DPR Minta Pemerintah Ubah Sistem Zonasi Dalam PPDB, Ini Alasannya
Komisi X DPR Minta Pemerintah Ubah Sistem Zonasi Dalam PPDB, Ini Alasannya

Komisi X DPR Minta Pemerintah Ubah PPDB Sistem Zonasi, Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
Potret Ratusan Siswa Terpaksa Pakai Masker Imbas Jambi Diselimuti Kabut Asap
Potret Ratusan Siswa Terpaksa Pakai Masker Imbas Jambi Diselimuti Kabut Asap

Pemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Baca Selengkapnya
Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, DisdiK DKI Terapkan PJJ di Sebagian Sekolah
Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, DisdiK DKI Terapkan PJJ di Sebagian Sekolah

Jelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Pencemaran Udara di Sumsel Nyaris Tembus Ambang Batas, Gubernur Deru Isyaratkan Tanggap Darurat Bencana Asap
Pencemaran Udara di Sumsel Nyaris Tembus Ambang Batas, Gubernur Deru Isyaratkan Tanggap Darurat Bencana Asap

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos

Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.

Baca Selengkapnya
Buntut Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok, Disdik DKI Jakarta Larang Perpisahan dan Study Tour di Luar Sekolah
Buntut Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok, Disdik DKI Jakarta Larang Perpisahan dan Study Tour di Luar Sekolah

Disdik DKI Jakarta juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) sejak 30 April 2024 terkait larangan tersebut.

Baca Selengkapnya
SD di Situbondo Tutup Sepekan Gara-gara Cacar Air, Ini Fakta di Baliknya
SD di Situbondo Tutup Sepekan Gara-gara Cacar Air, Ini Fakta di Baliknya

Kasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah

Baca Selengkapnya
Kata Wali Murid soal Wacana Jokowi Hapus Sistem Zonasi Tahun Depan
Kata Wali Murid soal Wacana Jokowi Hapus Sistem Zonasi Tahun Depan

Pemerintah Jokowi mempertimbangkan ulang keinginanya untuk menghapus sistem zonasi pada PPDB.

Baca Selengkapnya