Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR minta anggaran bangun kapal selam tak mandek di Kemenhan

DPR minta anggaran bangun kapal selam tak mandek di Kemenhan Kapal Selam TNI AL. ©2014 merdeka.com/agib tanjung

Merdeka.com - Komisi I DPR RI mendorong pembangunan infrastruktur kapal selam nasional yang rencananya akan dilakukan di galangan kapal PT PAL Indonesia, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengatakan dorongan itu diperuntukkan ke Kementerian Pertahanan agar tidak terjadi kemandekan anggaran untuk pembangunan tersebut.

"Kita ke sini karena PT PAL sedang menggarap beberapa infrastruktur alutsista kita, terutama kapal permukaan laut maupun kapal selam dan kita telah mendengar adanya permasalahan anggaran," ucap Hanafi yang menjadi juru bicara saat kunjungan ke PT PAL Indonesia bersama 17 anggota Komisi I di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/9).

Seperti dilansir Antara, Hanafi menerangkan, kunjungan itu sengaja dilakukan untuk melihat proses perencanaan lanjutan dengan mengevaluasi kerja sama yang dilakukan PT PAL Indonesia bersama Korea Selatan dalam pembangunan kapal selam ini.

"Salah satu yang menjadi pembahasan dalam kunjungan ini, bagaimana PT PAL, Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI bisa sinkron atau sesuai dengan visi misi presiden yang ingin menjadikan negara ini sebagai poros maritim," ucapnya.

Terkait dengan Korea Selatan, Hanafi meminta agar PT PAL Indonesia mengevaluasi kembali pola kerja sama yang dilakukan dalam hal modernisasi kapal selam, sehingga kerja sama yang telah lama dibina tidak terkendala masalah teknis.

"Kita minta klarifikasi dan evaluasi terkait update terbaru kerja sama dengan Korea Selatan, yakni terkait bagaimana proses modernisasi kapal selam yang selama ini terjalin," tukasnya.

Sebelumnya, PT PAL mengajukan anggaran melalui Penyertaan Modal Negara (PNM) sebesar Rp 1,5 triliun untuk pembangunan tiga unit kapal selam, ditambah beberapa infrastruktur lainnya.

Terkait hal itu, Hanafi menjelaskan selain penggunaan PNM ada cara lain yang bisa dijadikan sebagai modal anggaran pembangunan infrastruktur tersebut, seperti melalui kredit ekspor atau instrumen pembayaran lain.

"Kalau dengan PNM harus jelas laporan, dan masih banyak alternatif pembiayaan lainnya. Sebab dua bulan ke depan kita masih membahas masalah anggaran untuk tahun depan. Oleh karena itu, saat ini harus ada kepastian dulu dan jangan sampai masalah anggaran mengorbankan apa yang sudah berjalan," tuturnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Rapat Panas Komisi V dengan Basuki PUPR, Tak Yakin IKN Mampu Dimanfaatkan
VIDEO: Rapat Panas Komisi V dengan Basuki PUPR, Tak Yakin IKN Mampu Dimanfaatkan

Menteri Basuki turut dicecar soal perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya
Indonesia Terima Hibah Kapal Perang Bekas dari Korsel, Gelontorkan Rp 569,97 Miliar untuk Perbaikan
Indonesia Terima Hibah Kapal Perang Bekas dari Korsel, Gelontorkan Rp 569,97 Miliar untuk Perbaikan

Perbaikan mesin kapal hibah itu akan dilakukan langsung di Korea Selatan.

Baca Selengkapnya
PDIP Minta Revisi UU MK Tidak Tergesa-gesa Disahkan, Ini Alasannya
PDIP Minta Revisi UU MK Tidak Tergesa-gesa Disahkan, Ini Alasannya

Banyak tantangan yang bakal dihadapi bila keuangan negara tak digodok matang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Sangarnya Kapal Selam Bersenjata Nuklir Korut, Dirancang Tandingi Kekuatan Angkatan Laut AS
FOTO: Sangarnya Kapal Selam Bersenjata Nuklir Korut, Dirancang Tandingi Kekuatan Angkatan Laut AS

Kapal selam bersenjata nuklir yang baru diluncurkan Korea Utara ini akan ditugaskan berpatroli di perairan antara semenanjung Korea dan Jepang,

Baca Selengkapnya
Rapat Kerja Anggaran Bersama DPR, Kemenhan: Kebutuhan Anggaran Keamanan dan TNI Tahun 2025 Sebesar Rp353,525 Triliun
Rapat Kerja Anggaran Bersama DPR, Kemenhan: Kebutuhan Anggaran Keamanan dan TNI Tahun 2025 Sebesar Rp353,525 Triliun

Rapat ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PKS Abdul Kharis Almasyhari dan diikuti beberapa anggota Komisi I lainnya.

Baca Selengkapnya
Respons Presiden Jokowi Terkait Revisi UU MK
Respons Presiden Jokowi Terkait Revisi UU MK

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco menyebut, pengesahan RUU bisa digelar di masa sidang ini.

Baca Selengkapnya
Proyek Pesawat Tempur KFX Masih Ada Tunggakan, Jokowi Bakal Tanya ke Sri Mulyani
Proyek Pesawat Tempur KFX Masih Ada Tunggakan, Jokowi Bakal Tanya ke Sri Mulyani

Jokowi mengatakan, Indonesia masih memiliki kewajiban pembiayaan proyek pesawat tempur KFX/IFX KF-21 Boramae terhadap mitra Korea Selatan.

Baca Selengkapnya
Baleg DPR Tunggu Supres RUU Kementerian Negara
Baleg DPR Tunggu Supres RUU Kementerian Negara

Draf akan diserahkan terlebih dahulu kepada pimpinan DPR untuk masuk dalam rapat paripurna.

Baca Selengkapnya
Baleg DPR Siapkan Draf Mekanisme Pembahasan Revisi UU MD3
Baleg DPR Siapkan Draf Mekanisme Pembahasan Revisi UU MD3

Revisi UU MD3 sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas periode 2023-2024.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Marahi Ketua KPU, Bongkar Penyelewengan Anggaran Dinas sampai Honor PPK Belum Dibayar
Anggota DPR Marahi Ketua KPU, Bongkar Penyelewengan Anggaran Dinas sampai Honor PPK Belum Dibayar

Anggota DPR memarahi Ketua KPU terkait berbagai hal dalam rapat Komisi II.

Baca Selengkapnya
PDIP Setuju RUU Kementerian Negara Asalkan Penuhi Syarat Ini
PDIP Setuju RUU Kementerian Negara Asalkan Penuhi Syarat Ini

Padahal, sebelumnya jumlah kabinet dibatasi hanya 34 menteri.

Baca Selengkapnya
Puan Sebut Wacana Penambahan Komisi di DPR Sedang Dimatangkan
Puan Sebut Wacana Penambahan Komisi di DPR Sedang Dimatangkan

Bertambahnya komisi tersebut imbas rencana penambahan jumlah kementerian di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya