Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR Minta Kemenkes dan BPOM Cek Penyebab 2 Lansia Meninggal Usai Divaksinasi

DPR Minta Kemenkes dan BPOM Cek Penyebab 2 Lansia Meninggal Usai Divaksinasi Antusias warga lansia ikut vaksinasi Covid-19 di mal. ©2021 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Dua lansia asal Kabupaten Banyumas meninggal dunia usai disuntik vaksin Covid-19 pada Senin (8/3) lalu. Anggota Komisi IX DPR Fraksi PAN Saleh Daulay meminta Kementerian Kesehatan mengecek peristiwa itu. Dia minta Kemenkes mengevaluasi bila hal itu benar terjadi.

"Kementerian kesehatan diminta untuk segera turun tangan melakukan evaluasi dan pemeriksaan terkait dengan dugaan wafatnya dua warga yang lansia setelah mereka ikut vaksin dan tentu harus diperiksa apa saja yang menyebabkan mereka itu meninggal setelah divaksin," katanya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (16/3).

Menurutnya, pemerintah harus mengecek apakah ada relevansinya dua lansia itu meninggal karena pemberian vaksin. Atau mungkin ada faktor lain yang menyebabkan dua lansia tersebut bisa meninggal.

Orang lain juga bertanya?

"Kita berharap pemerintah menggandeng pihak pihak yang seperti tim Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) KIPI daerah ikut terlibat secara aktif terkait pemeriksaan itu," ucapnya.

Saleh tidak ingin merebak isu-isu yang tidak benar terkait meninggalnya dua lansia itu. Terlebih, media sosial sekarang ini tidak bisa dikontrol sepenuhnya.

"Jadi kita berharap ada pernyataan resmi lah dari pemerintah dengan itu termasuk dengan BPOM yang melakukan tanggung jawab terhadap seluruh pengadaan vaksin, pelaksanaan vaksinasi dan pasca vaksinasi, BPOM diminta untuk turun," pungkasnya.

Penjelasan Dinkes Jateng

Diberitakan, Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyebut dua lansia meninggal usai divaksin di Banyumas bukan karena efek kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), tapi adanya serangan jantung.

"Setelah kita cek ternyata almarhum punya penyakit penyerta serangan jantung," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo di Semarang, Senin (15/3).

Dia menyebut dua lansia asal Kabupaten Banyumas meninggal dunia usai disuntik vaksin Covid-19, Senin (8/3). Namun, usai menjalani vaksinasi tahap pertama, Dinkes Banyumas menerima laporan bahwa kedua lansia tersebut dibawa ke RSUD Banyumas karena mengalami serangan jantung, Selasa (9/3), dan mereka meninggal dunia.

"Kita dapat laporannya bahwa dua orang yang sudah sepuh meninggal setelah kondisinya kritis di rumah sakit," jelasnya.

Secara keseluruhan, selama proses vaksinasi berlangsung sampai saat ini, sejumlah warga mengeluhkan efek samping yang ditimbulkan mulai dari nyeri pada lengan tangan sampai mengantuk.

"Setiap orang gejalanya beda-beda," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan kedua lansia yang meninggal di Banyumas tak ada hubungannya dengan vaksinasi

"Kejadian di Banyumas ada yang meninggal karena sakit jantung," kata Ganjar.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Baca Selengkapnya
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi

Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya
Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya

Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Ogah Disuntik Vaksin Rabies Usai Digigit Anjing, Bocah 6 Tahun di Empat Lawang Meninggal
Ogah Disuntik Vaksin Rabies Usai Digigit Anjing, Bocah 6 Tahun di Empat Lawang Meninggal

Keluarga memilih agar korban menjalani rawat jalan sebelum meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Satu Warga Gunungkidul Suspeks Antraks, Kini Dirawat di RS
Satu Warga Gunungkidul Suspeks Antraks, Kini Dirawat di RS

Dinkes & Peternakan Gunungkidul menemukan adanya dugaan tiga hewan ternak milik warga Kayoman, Serut yang mati diduga karena terkena antraks.

Baca Selengkapnya
13 Petugas KPPS dan 2 Linmas di Jatim Meninggal saat Pemilu, Ini Penyebabnya
13 Petugas KPPS dan 2 Linmas di Jatim Meninggal saat Pemilu, Ini Penyebabnya

Mereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Tiga Pilar Preventif untuk Kesehatan Masyarakat sebagai Investasi Masa Depan
Tiga Pilar Preventif untuk Kesehatan Masyarakat sebagai Investasi Masa Depan

"Lebih baik mencegah daripada mengobati", adalah semboyan yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.

Baca Selengkapnya