DPR Minta Masyarakat Tak Panik Angka Covid-19 Naik Jika Tracing Lebih Masif
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IX Charles Honoris mengapresiasi langkah Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk meningkatkan testing dan tracing Covid-19. Namun, dia mengatakan, rencana tersebut tentu akan berdampak pada peningkatan kasus aktif Covid-19 di Indonesia.
"Peningkatan kasus aktif hendaknya tidak membuat masyarakat panik, karena justru dengan testing dan tracing jauh lebih masif, kondisi rill penyebaran Covid-19 di masyarakat bisa tergambar dengan jelas," kata Charles dalam siaran persnya, Rabu (10/2).
Charles memandang, strategi pemerintah ini merupakan upaya menyusun sistem penanggulangan penyebaran Covid-19 lebih baik lagi. Dia menuturkan, harus diakui bahwa angka kasus Covid-19 yang tercatat selama ini berdasarkan tes PCR bukanlah angka riil.
-
Siapa yang memberikan tanggapan mengenai PCR? Setelah mendengar pernyataan itu, epidemiolog Dicky Budiman memberikan tanggapan, khususnya mengenai penggunaan tes PCR. Dicky menjelaskan bahwa PCR merupakan metode yang digunakan untuk menggandakan materi genetik, baik DNA maupun RNA, dari sampel agar dapat dianalisis dengan lebih efektif.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Dharma Pongrekun menolak istilah COVID-19? 'Saya sangat memahami mengenai pandemi ini. Ini adalah agenda tersembunyi dari luar negeri untuk mengambil alih kedaulatan negara kita. Hal ini menunjukkan betapa lemahnya bangsa ini hingga harus mengikuti istilah yang ditetapkan, mengapa tidak menggunakan istilah Tofik, kenapa harus mengikuti COVID?,' ungkap Dharma.
-
Apa itu fakta? Fakta adalah pernyataan yang berupa situasi riil dari sebuah kajadian yang terjadi. Fakta berisi sesuatu yang benar-benar ada dan pernyataan dari sebuah fakta biasanya sulit untuk disanggah oleh siapapun.
"Artinya, realita jumlah angka positif di lapangan bisa jauh lebih tinggi. Hal ini terbukti dengan Positivity Rate yang tinggi sekali, bahkan sempat mencapai 30% atau lebih 6 kali lipat dari standar WHO yakni 5% pada Januari lalu," beber Charles.
Politikus PDIP ini menegaskan, angka tidak riil ini membuat pemetaan di lapangan menjadi tidak akurat. Sehingga kebijakan penanganan menjadi kurang efektif. Oleh karenanya, keberanian Menkes Budi yang mengakui testing selama ini salah secara epidemologi patut diapresiasi.
"Langkah perbaikan Menkes yang akan menggenjot testing dengan metode swab antigen terhadap 15-30 orang kontak erat per kasus aktif dalam waktu 72 jam, harus didukung," dorong Chares.
Charles mencatat, langkah tes masif terkait sudah membuahkan hasil yang baik di India yang berpenduduk 1,4 miliar. Pada September 2020. Diketahui, dengan metode tersebut, India memiliki kasus baru 100.000 per hari, namun empat bulan kemudian terjun bebas ke 9.000-an atau terendah dalam 8 bulan terakhir.
"Kami berharap dengan metode testing dan tracing baru, yang berjalan simultan dengan program vaksinasi, bisa meredam penyebaran Covid-19. Tidak boleh ada euforia ataupun kelonggaran protokol kesehatan sebelum Covid-19 benar-benar hilang dari Indonesia," Charles memungkasi.
Sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin mengungkap strategi testing, tracing dan treatment (3T) yang saat ini dilaksanakan Kementerian Kesehatan. Budi menuturkan, strategi yang dianjurkan epidemiolog ini bakal membuat angka kasus positif Covid-19 melonjak naik. Ia pun sudah mengingatkan Presiden Joko Widodo.
"Jadi saya sudah ingatkan bapak presiden ini sudah terjadi di India, ini strategi di India. Yang akan terjadi nanti jumlah kasus akan naik karena akan lebih banyak yang terlihat," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (9/2).
Masukan para epidemiolog idealnya dilakukan tracing dan testing terhadap 15 sampai 30 kontak erat dari setiap kasus aktif dalam waktu 72 jam. Supaya bisa diidentifikasi siapa yang tertular dan bisa diambil langkah isolasi.
"Tujuannya adalah bisa cepat mengidentifikasi siapa yang tertular dan mengisolasi untuk mengurangi laju tertular," jelas Budi.
Kementerian Kesehatan menggunakan strategi yang agresif untuk mengidentifikasi secepatnya, mengisolasi dan melihat siapa yang tertular Covid-19. "Strategi menangani pandemi diberikan seluruh epidemiolog konsisten cuma satu mengurangi laju penularan," kata Budi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis mempertanyakan penyebab suara PSI yang dalam enam hari terakhir mengalami lonjakan drastis
Baca SelengkapnyaSaat ini belum ada rekap data untuk suara tidak sah dari KPU RI.
Baca SelengkapnyaIsu ini didasarkan pada data naik turunnya suara dalam portal InfoPemilu dan sistem Sirekap.
Baca SelengkapnyaHadi Thahjanto menilai, anggapan lonjakan suara PSI yang tak lazim hanya spekulasi.
Baca SelengkapnyaDPR sebelumnya mengimbau kepada KPU untuk segera mengantisipasi lonjakan suara PSI dengan penghitungan secara manual.
Baca SelengkapnyaAdian menegaskan, sangat terbuka kemungkinan terjadi kecurangan pada pelaksaan pemilu legislatif (Pileg) dan pemilu presiden (Pilpres).
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Pertimbangan PPP, Romy meyakini ada ledakan yang tidak wajar dari suara PSI.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, partai yang diketuai oleh Kaesang Pangarep itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen pada 26 Februari lalu
Baca SelengkapnyaPerolehan suara PSI di Bantaeng Sulsel meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaGrace mengingatkan perbedaan antara hasil quick count dengan rekapitulasi KPU juga terjadi pada partai-partai lain.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan dugaan penggelembungan suara dalam Pemilu 2024 tidak hanya dialami PSI.
Baca SelengkapnyaAnggota KPU RI, Idham Holik angkat suara terkait lonjakan suara dari PSI
Baca Selengkapnya