DPR Minta Menkum HAM Tindaklanjuti Pengakuan Surya Anta Soal Kondisi Rutan Salemba
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR, Hinca Panjaitan meminta Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menindaklanjuti pengakuan mantan terpidana kasus makar, Surya Anta soal pungli di Rutan Salemba. Dia minta Yasonna tidak mengabaikan hal tersebut.
"Sekali lagi terang benderang, dari saya pertama, jangan abaikan ini, segera turun lah jangankan Dirjen Lapas, Menkum HAM segera turun, cek itu benar atau salah," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/7).
Politikus Partai Demokrat itu melihat Yasonna belum mengambil sikap soal adanya dugaan pungli tersebut. Dia ingin Yasonna segera bersikap tegas kepada oknum yang melakukan pungli di Rutan.
-
Apa pesan yang disampaikan Kapolresta Pekanbaru? Jeki dan anak buahnya juga memberikan paket bantuan sosial. Paket diberikan kepada Zulkarnain dan sejumlah warga yang memburuhkan di daerah Jalan Adi Sucipto Kecamatan Bukit Raya itu.
-
Siapa yang tertib di lampu merah? Sebuah mobil Fortuner bernomor polisi pejabat tinggi TNI AU terjebak macet di sekitar Halim, Jakarta Timur.
-
Siapa yang disarankan turun tangan? “Saya minta, Polri segera turun tangan untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap pabrik-pabrik di Jabodetabek, yang diduga telah melanggar batas emisi.
-
Siapa saja yang bisa ditegur? Pastikan niat Anda murni untuk memberikan nasihat demi kebaikan, bukan untuk mempermalukan atau menghina orang yang ditegur.
-
Kapan kata keterangan digunakan dalam kalimat? Adverbia (kata keterangan) adalah kata yang menerangkan predikat (verba) suatu kalimat.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
"Kalau benar, sikat, anda harus bersihkan itu. Jadi kalau menurut saya, kan deket kantornya, Kuningan ke Salemba, harusnya paling lambat hari ini menkumham sudah cek. Ini sudah dua hari, kayaknya belum ada tanda-tanda ngecek, saya minta untuk dicek," tegasnya.
"Ayo dong cek, apalagi Jokowi kasih kepercayaan dia dua kali jadi menteri. Ayo dong tunjukkan tugasmu dengan baik. Ini sudah urusan menteri," tambah dia.
Menurut Hinca, langkah konkrit untuk membersihkan perbuatan menyimpang di rutan atau lapas ada di Menkumham. Jika ada anak buahnya yang terlibat, harus di eksekusi lewat proses internal di Kemenkumham.
"Sama aja kan kayak dulu dirjen apa itu, waktu Harun Masiku kan dicopot, ini langsung saja sikat saja semua, karena dia main-main di situ," ujar Hinca.
"Kita berterimakasih kepada Surya yang mau ngomong, karena kita enggak ada di dalem kan, informasi dari dalem itu saya yakini benar," pungkasnya.
Pengakuan Surya Anta
Sebelumnya, Surya Anta bikin heboh di jagat media sosial Twitter, Minggu (12/7) malam. Dia menceritakan secara detil kondisi tahanan di Rutan Salemba, Jakarta.
Surya Anta mendekam di Rutan Salemba selama 9 bulan. Dengan berbagai foto yang diunggah, Surya menjelaskan praktik pungli hingga tak manusiawinya kondisi di Rutan Salemba itu.
Surya mengaku saat pertama kali masuk, dimintai uang senilai Rp3 juta untuk mendapatkan tempat di sel. Namun akhirnya, dia hanya bisa memenuhi Rp500 ribu karena para tahanan tahu dia hanya seorang aktivis.
"Saat hari pertama masuk penampungan kami di OT IN (Dimintai Uang) oleh tahanan lama. Saya diminta 1 juta di lapak Palembang. @Dano_Tabuni diminta 3 juta di lapak Lampung Akhirnya kami berlima bayar Rp500 ribu karena setelah para tahanan lain tahu kalau kami ini aktivis bukan anak pejabat,” tulis Surya Anta.
Kata Karutan Salemba
Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Salemba Renharet Ginting mengungkapkan kondisi rutan saat ini sudah berubah. Hal itu menjawab cuitan Surya Anta, mantan narapidana kasus makar yang mengungkap kondisi di dalam Rutan Salemba.
"Kondisi di tahun 2019 saya sendiri kurang tahu di tahun 2019 itu, karena bukan saya (menjabat). Kalau kondisi sekarang bisa teman-teman lihat di sini sekarang, jadi jauh (sudah berubah) karena kita ada protokol kesehatan ini protokol Covid dan sangat berubah," kata Renharet saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (14/7).
Soal kapasitas. Saat ini sudah berkurang sekitar 1.200 orang.
"Isinya juga sudah berkurang 1.200. Selama saya di sini isinya sudah kurang 1.200. Kalau dimasa 2019 isinya 4.400 sekarang isinya tinggal 3.000, jadi kita mencatat dalam arti sudah bagus semua itu," bebernya.
Di samping itu, Renharet akan menelusuri fakta yang terjadi di dalam kicauan Surya Anta.
"Nggak ada, yang ada itu adalah permen pengurus blok, masing-masing pengurus blok, masing-masing ada pemuka agama, ada tamtib Pramuka ada kegiatan pramukaan, ada kegiatan kebersihan, pemuka-pemuka agama ada pengurus, yang dibilang itu enggak ada," tuturnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya diminta klarifikasi terkait kasus menonjol yang terjadi di wilayah hukum Sulteng dan NTT sehingga menyedot perhatian publik.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar mengecek langsung kondisi perumahan rumah dinas Anggota DPR di Kalibata.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya membongkar kondisi Rutan Kelas I Salemba usai inspeksi mendadak (sidak).
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Komang Suartana mengaku kasus pelecehan seksual sudah ditangani.
Baca Selengkapnya