DPR minta Pertamina bangun SPBU di pesisir dan pulau terpencil
Merdeka.com - PT Pertamina Retail akhir-akhir ini gencar menambah jumlah SPBU COCO (Company Owned Company Operated) di sejumlah kota. Hingga tahun 2020 mendatang mereka menargetkan sebanyak 1.000 SPBU COCO. Dan saat ini baru 136 SPBU COCO yang terealisasi.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi VI DPR Aria Bima menyambut baik langkah yang dilakukan Pertamina Retail. Namun Komisi yang juga membidangi BUMN itu meminta Pertamina agar fokus menggarap SPBU di daerah pesisir serta kepulauan terpencil.
"Pada dasarnya kami menyambut baik langkah Pertamina. Saya yakin, tata kelola distribusi energi pasti lebih baik. Tetapi saya meminta dan berharap Pertamina Retail tidak hanya membuka SPBU di perkotaan, tetapi juga fokus menggarap daerah pesisir serta terpencil. Masyarakat di sana juga sangat membutuhkan layanan Pertamina," ujar politikus PDIP tersebut, di sela menjadi pembicara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Boyolali kemarin.
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga mendukung penindakan SPBU nakal? 'Kerjasama dengan Bareskrim Polri ini menjadi bentuk komitmen bersama untuk memastikan kuantitas dan kualitas produk serta layanan BBM yang digunakan masyarakat sehari-hari, khususnya BBM subsidi. Kepada SPBU yang melakukan kecurangan telah kami beri sanksi tegas agar kejadian ini tidak terulang lagi,' kata Irto.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk SPBU nakal? 'Pertamina mengapresiasi tindakan Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan SPBU serta senantiasa akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat khususnya menjelang dan selama masa Satgas RAFI 2024', ungkap Mars Ega.
-
Apa yang sedang difokuskan oleh Pertamina? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Mengapa Pertamina menerapkan PADMA di DPPU? Dengan adanya digitalisasi, harapannya ada integrasi data dalam setiap proses refuelling sehingga pelayanan kepada konsumen dapat dilaksanakan lebih tepat waktu, lebih akurat, efektif dan efisien, serta turut mendukung upaya stakeholder dalam menerapkan program Smart and Digital Airport di Indonesia' jelasnya.
-
Kenapa Pertamina menyegel SPBU nakal? 'Melalui pengamanan ini, maka selanjutnya akan dilakukan kegiatan pengawasan, pengamatan, penelitian dan/atau pemeriksaan (Wasamatlitrik) guna menemukan benar tidaknya adanya dugaan tindak pidana tersebut terjadi,' terang Zulkifli.
-
Bagaimana Pertamina memastikan suplai di wilayah terpencil? Selain itu, telah disiagakan tambahan tangki atau modular pada SPBU eksisting di remote area atau kepulauan kecil.
Anggota DPR asal Dapil V Solo itu mengatakan, di daerah pesisir dan kepulauan terpencil, seperti Maluku Utara, NTT dan lainnya banyak pusat-pusat nelayan yang masih kesulitan mencari bahan bakar untuk melaut.
"Kalau kita lihat jauh ke pesisir atau kepulauan terpencil di Maluku utara, ke NTT atau ke pulau lainnya, betapa sulitnya mereka memperoleh bahan bakar untuk para nelayan berlayar. Banyak perahu semut di sana yang kesulitan. Alat transportasi mereka hanya perahu sebagai penghubung antar pulau kecil. Sedangkan harga bahan bakarnya bisa tiga kali lipat. Seolah-olah negara ini belum hadir untuk mereka," keluhnya.
Bima menambahkan, selama ini nelayan dan kapal antar pulau kecil harus berjuang keras untuk memperoleh bahan bakar. Mereka terkadang harus menebusnya dengan harga tinggi. Kondisi ini, kata Bima, akibat distribusi energi yang belum merata.
"Memang penyediaan SPBU di kawasan pesisir dan kepulauan terpencil tidak memberikan peluang keuntungan besar bagi Pertamina Retail, jika dibanding membuka SPBU di wilayah perkotaan. Tetapi Pertamina harus melakukan langkah itu agar kesejahteraan nelayan bisa meningkat. Selain mencari keuntungan, BUMN termasuk Pertamina juga harus memperhatikan aspek sosial," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR mendukung upaya Pertamina memperluas distribusi BBM hingga pelosok Nusantara.
Baca SelengkapnyaPengelolaan SPBU apung kembali menyediakan BBM bersubsidi jenis solar untuk para nelayan di perairan Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Pertamina baru mengembangkan 6.152 Pertashop dari target semula 10 ribu gerai.
Baca SelengkapnyaBanyak keluhan dari para pengelola SPBU soal kenaikan pajak BBM 10 persen di Jakarta tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini, SPBU mini milik Pertamina ini hanya menjual Pertamax.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu menyampaikan roadmap perkeretaapian Indonesia tentang kebutuhan transportasi penduduk.
Baca SelengkapnyaEddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.
Baca SelengkapnyaPHE berkomitmen untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Baca SelengkapnyaMelalui Pertashop, masyarakat bisa mendapatkan BBM dengan harga standar dengan lokasi yang terjangkau.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina Patra Niaga mendukung proyek MCC guna .meningkatkan mobilitas dan perekonomian masyarakat Dumai
Baca SelengkapnyaJokowi meminta agar Pemda melakukan pengembangan dari proyek yang diselesaikan pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaShell menegaskan tetap fokus pada kegiatan operasional.
Baca Selengkapnya