DPR Minta Publik Tak Perlu Risau Efektivitas Vaksin Sinovac Rendah
Merdeka.com - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta masyarakat tidak perlu risau dengan pengakuan China atas rendahnya efektivitas vaksin Covid-19 Sinovac yang rendah. Rahmad mengatakan, publik perlu tahu bahwa rekomendasi WHO untuk vaksin dapat digunakan memiliki efektivitas minimal 50 persen.
"Namun apapun berdasarkan informasi dari Kemenkes vaksin yang kita gunakan masih cukup efektif untuk menekan laju penularan dan memberikan perlindungan kepada yang divaksin. Dan tentu kita bersyukur para nakes kita telah selesai divaksin dan terbukti sudah mulai jarang mendengar korban nakes kita akibat Covid-19 setelah mendapatkan vaksinasi," jelas Rahmad dalam keterangannya, Selasa (13/4).
"Saya mengajak kepada masyarakat kita tidak perlu risau dan ragu terhadap vaksin ini meskipun adanya informasi pengakuan China ini," imbuhnya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
Ia juga meminta masyarakat menunggu penemuan vaksin Merah Putih serta vaksin di luar produksi Cina. Rahmad mengingatkan prioritas utama penanggulangan pandemi tetap dengan wajib protokol kesehatan.
"Sambil kita menunggu penemuan vaksin Merah Putih serta menunggu vaksin di luar produsen yang berasal selain dari China kita tetap prioritas utama penanggulangan pandemi dengan wajib dan berdisiplin menggunakan protokol kesehatan dan mengunakan pola hidup sehat," katanya.
Rahmad bilang, jumlah dan keberadaan vaksin Covid-19 sangat terbatas dan menjadi rebutan banyak negara, ditambah ada kenala embargo. Oleh sebab itu, publik harus percaya kepada pemerintah dalam percepatan penemuan vaksin dalam negeri.
"Maka kita percayakan penuh kepada Pemerintah dalam percepatan penemuan vaksin dalam negeri serta mendorong perluasan kerja sama produsen di luar yang telah dilakukan MOU dengan pemerintah Indonesia," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Pusat Pengendalian Penyakit China Gao Fu dalam jumpa pers dua hari lalu di Kota Chengdu mengakui vaksin Covid-19 buatan negaranya mempunyai efektivitas yang rendah.
Pemerintah China mempertimbangkan mengkombinasikan vaksin untuk memberi perlindungan yang lebih baik. Sejauh ini China sudah mendistribusikan ratusan juta vaksin ke berbagai negara.
"Saat ini sudah dalam pertimbangan apakah kita akan memakai vaksin dari jalur teknis yang berbeda untuk proses imunisasi," kata Gao, seperti dilansir laman Aljazeera, Minggu (11/4).
Efektivitas vaksin Sinovac buatan China dalam mencegah penularan dengan gejala hanya mencapai 50,4 persen, menurut para ahli di Brasil. Sebagai perbandingan, vaksin yang dibuat Pfizer-BioNTech mencapai 97 persen efektivitasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya