Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR minta tak salahkan pengunggah video kekerasan anak SD

DPR minta tak salahkan pengunggah video kekerasan anak SD Video anak SD siksa temannya. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota DPR-RI Alek Indra Lukman menyesalkan aksi kekerasan terhadap murid Sekolah Dasar (SD) Perwari, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, terjadi dalam ruang kelas yang diunggah di laman Youtube.

"Aksi kekerasan di kalangan anak SD yang beredar di dunia maya beberapa waktu lalu sangat memprihatinkan," kata anggota DPR dari Fraksi PDIP ini saat dihubungi dari Pariaman, Rabu (15/10).

Seperti diberitakan Antara, lebih memprihatinkan, Alek menjelaskan, adalah ada yang mencoba mempersalahkan pengunggah video tersebut ke dunia maya.

"Seharusnya kita berterima kasih kepada pengunggah tersebut, karena dengan adanya video itu terunggah ke dunia maya, kita bisa tahu," katanya.

Mungkin, lanjut Alex, niat dari pengunggah video itu sebagai bagian dari aspek autokritik bagi pemerintah agar mampu membenahi dunia pendidikan nasional.

Lebih jauh, kata Alek, ada yang salah dalam dunia pendidikan di Indonesia karena kekerasan itu sepertinya sudah terjadi di semua tingkatan sekolah.

Untuk itu, diperlukan perubahan total dalam dunia pendidikan Indonesia. Agar kasus-kasus ini tidak terus berulang. "Dan kepada tenaga pendidik janganlah dibebani lagi dengan tugas-tugas struktural. Guru itu, fungsinya mengajar seharusnya hanya mengajar," tegasnya.

Sedangkan Anggota DPR RI Agus Susanto mengatakan munculnya sejumlah aksi kekerasan di dunia pendidikan saat ini disebabkan berbagai persoalan, di antaranya sudah beralih fungsi pendidikan nasional saat ini.

"Soalnya proporsi dari muatan kurikulum yang dilahirkan pemerintah semasa era reformasi lebih banyak mengajar dari pada aspek mendidik," katanya.

Ia menjelaskan seharusnya persentase materi pada kurikulum pendidikan nasional harus lebih banyak aspek mendidiknya seperti kurikulum di masa orde baru.

"Di masa itu kurikulum pendidikan lebih menekankan proses pengajaran bagi siswa pada aspek jiwa kebangsaan. Ini yang luntur pada kurikulum sekarang," ujarnya.

DPR-RI mengusulkan agar perlu mengubah total kurikulum pendidikan yang ada saat ini, termasuk beberapa isi pasal yang terdapat pada UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang juga perlu diubah.

"Salah satu pasal yang diminta diubah yakni menyangkut pengelolaan keuangan sekolah yang dilakukan sendiri oleh pihak sekolah. Dengan pasal itu, kita khawatir visi mendidik di sekolah bakal tidak lagi jalan sebagaimana mestinya. Sebab para guru lebih memperhatikan proyek di sekolahnya ketimbang peningkatan mutu anak didiknya," terang anggota DPR RI asal pemilihan Sumbar 2 ini. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Anak Dikeroyok, Dipukuli Hingga Diinjak-injak Diduga di Pesantren, Pelaku Benar-Benar Biadab
Viral Anak Dikeroyok, Dipukuli Hingga Diinjak-injak Diduga di Pesantren, Pelaku Benar-Benar Biadab

Mirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.

Baca Selengkapnya
Kronologi Siswi SMP di Muara Enim Dibully Teman Sekelas hingga Terbentur Meja, Endingnya Begini
Kronologi Siswi SMP di Muara Enim Dibully Teman Sekelas hingga Terbentur Meja, Endingnya Begini

Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Muara Enim mestinya memberikan skorsing

Baca Selengkapnya
Viral Bocah Kaus Merah Dipiting & Ditendang di Masjid, Begini Kata Polisi
Viral Bocah Kaus Merah Dipiting & Ditendang di Masjid, Begini Kata Polisi

Pelaku inisial RZ (13), ZS (14), KD (13) dan AI (14).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Detik-Detik Pelaku Perundungan Siswa Nyaris Dihajar Ratusan Orang di Cilacap saat Ditangkap Polisi
VIDEO: Detik-Detik Pelaku Perundungan Siswa Nyaris Dihajar Ratusan Orang di Cilacap saat Ditangkap Polisi

Pelaku seakan tidak peduli meski korbannya telah meminta ampun.

Baca Selengkapnya
Anak Warganya Viral karena Kelaparan, Kades di Bojonggede Keberatan
Anak Warganya Viral karena Kelaparan, Kades di Bojonggede Keberatan

Kepala Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor Mohammad Agus, keberatan bocah G (6) yang tinggal di wilayahnya viral karena mengaku kelaparan.

Baca Selengkapnya
Miris, Pelajar SMP Tega Cabuli Anak TK
Miris, Pelajar SMP Tega Cabuli Anak TK

Pihak keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut usia viral.

Baca Selengkapnya
Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal
Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal

Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.

Baca Selengkapnya
Aksi Para Siswa SD ke Pedagang Batagor Bikin Salut, Sosok Guru & Orangtuanya Jadi Perbincangan
Aksi Para Siswa SD ke Pedagang Batagor Bikin Salut, Sosok Guru & Orangtuanya Jadi Perbincangan

Berikut aksi para siswa SD ke pedagang batagor yang bikin salut.

Baca Selengkapnya
Viral Video Siswa SD Ngamuk Lalu Guru yang Minta Maaf, Ini Penjelasan Bupati Limapuluh Kota
Viral Video Siswa SD Ngamuk Lalu Guru yang Minta Maaf, Ini Penjelasan Bupati Limapuluh Kota

Seorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.

Baca Selengkapnya
Viral Guru Paksa Siswa SD Berinfak, Pj Wali Kota Prabumulih Berang
Viral Guru Paksa Siswa SD Berinfak, Pj Wali Kota Prabumulih Berang

Pj Wali Kota Prabumulih Elman menyesalkan tindakan guru yang ingin mempermalukan siswa yang tidak berinfak.

Baca Selengkapnya
Dihujat Netizen Usai Viral Video Ejek 'Darah Anak Palestina', Siswi SMP Jakarta Menangis Ketakutan
Dihujat Netizen Usai Viral Video Ejek 'Darah Anak Palestina', Siswi SMP Jakarta Menangis Ketakutan

Budi Awaluddin mengatakan, kelima siswi tersebut menyesali perbuatannya. Mereka juga sempat menangis ketakutan.

Baca Selengkapnya
Viral Guru SD di Sumsel Paksa Siswa Kelas 1 Berinfak, Ini Klarifikasi Sekolah
Viral Guru SD di Sumsel Paksa Siswa Kelas 1 Berinfak, Ini Klarifikasi Sekolah

Kepsek menyampaikan permohonan maaf kepada warga dan Pemerintah Kota Prabumulih atas video yang membuat gaduh tersebut.

Baca Selengkapnya