DPR minta tak salahkan pengunggah video kekerasan anak SD
Merdeka.com - Anggota DPR-RI Alek Indra Lukman menyesalkan aksi kekerasan terhadap murid Sekolah Dasar (SD) Perwari, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, terjadi dalam ruang kelas yang diunggah di laman Youtube.
"Aksi kekerasan di kalangan anak SD yang beredar di dunia maya beberapa waktu lalu sangat memprihatinkan," kata anggota DPR dari Fraksi PDIP ini saat dihubungi dari Pariaman, Rabu (15/10).
Seperti diberitakan Antara, lebih memprihatinkan, Alek menjelaskan, adalah ada yang mencoba mempersalahkan pengunggah video tersebut ke dunia maya.
-
Siapa yang mengunggah video itu? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @rodopapat memperlihatkan seorang driver ojol yang sedang bekerja membawa penumpang berbadan besar.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
"Seharusnya kita berterima kasih kepada pengunggah tersebut, karena dengan adanya video itu terunggah ke dunia maya, kita bisa tahu," katanya.
Mungkin, lanjut Alex, niat dari pengunggah video itu sebagai bagian dari aspek autokritik bagi pemerintah agar mampu membenahi dunia pendidikan nasional.
Lebih jauh, kata Alek, ada yang salah dalam dunia pendidikan di Indonesia karena kekerasan itu sepertinya sudah terjadi di semua tingkatan sekolah.
Untuk itu, diperlukan perubahan total dalam dunia pendidikan Indonesia. Agar kasus-kasus ini tidak terus berulang. "Dan kepada tenaga pendidik janganlah dibebani lagi dengan tugas-tugas struktural. Guru itu, fungsinya mengajar seharusnya hanya mengajar," tegasnya.
Sedangkan Anggota DPR RI Agus Susanto mengatakan munculnya sejumlah aksi kekerasan di dunia pendidikan saat ini disebabkan berbagai persoalan, di antaranya sudah beralih fungsi pendidikan nasional saat ini.
"Soalnya proporsi dari muatan kurikulum yang dilahirkan pemerintah semasa era reformasi lebih banyak mengajar dari pada aspek mendidik," katanya.
Ia menjelaskan seharusnya persentase materi pada kurikulum pendidikan nasional harus lebih banyak aspek mendidiknya seperti kurikulum di masa orde baru.
"Di masa itu kurikulum pendidikan lebih menekankan proses pengajaran bagi siswa pada aspek jiwa kebangsaan. Ini yang luntur pada kurikulum sekarang," ujarnya.
DPR-RI mengusulkan agar perlu mengubah total kurikulum pendidikan yang ada saat ini, termasuk beberapa isi pasal yang terdapat pada UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang juga perlu diubah.
"Salah satu pasal yang diminta diubah yakni menyangkut pengelolaan keuangan sekolah yang dilakukan sendiri oleh pihak sekolah. Dengan pasal itu, kita khawatir visi mendidik di sekolah bakal tidak lagi jalan sebagaimana mestinya. Sebab para guru lebih memperhatikan proyek di sekolahnya ketimbang peningkatan mutu anak didiknya," terang anggota DPR RI asal pemilihan Sumbar 2 ini. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah dan Dinas Pendidikan Muara Enim mestinya memberikan skorsing
Baca SelengkapnyaPelaku inisial RZ (13), ZS (14), KD (13) dan AI (14).
Baca SelengkapnyaPelaku seakan tidak peduli meski korbannya telah meminta ampun.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor Mohammad Agus, keberatan bocah G (6) yang tinggal di wilayahnya viral karena mengaku kelaparan.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut usia viral.
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Baca SelengkapnyaBerikut aksi para siswa SD ke pedagang batagor yang bikin salut.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaPj Wali Kota Prabumulih Elman menyesalkan tindakan guru yang ingin mempermalukan siswa yang tidak berinfak.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengatakan, kelima siswi tersebut menyesali perbuatannya. Mereka juga sempat menangis ketakutan.
Baca SelengkapnyaKepsek menyampaikan permohonan maaf kepada warga dan Pemerintah Kota Prabumulih atas video yang membuat gaduh tersebut.
Baca Selengkapnya