DPR Nilai Alasan PTM Harus Digelar: Anak-anak Semakin Tidak Produktif
Merdeka.com - Ketua Komisi X Syaiful Huda mengatakan, Komisi X mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021 nanti. Dia pun mengungkapkan sejumlah alasan kenapa kegiatan pembelajaran tatap muka harus dilakukan.
Alasan pertama, kata dia, karena pembelajaran daring yang berjalan selama ini tidak efektif. Hal ini menyebabkan terjadinya learning loss. Learning loss adalah kehilangan kemampuan dan pengalaman belajar pada siswa.
"Kenapa learning loss terjadi? Karena PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) hanya efektif rata-rata 30 sampai 35 persen. Padahal sudah diintervensi pulsanya, sudah dilakukan adaptasi kurikulum dan seterusnya-terusnya tapi tetap saja hanya efektiv 30 persen dan ini sudah berjalan 1,5 tahun," kata dia, dalam diskusi, di Kompleks Parlemen, Kamis (10/6).
-
Apa itu gangguan belajar? Masalah gangguan belajar pada anak adalah isu yang memengaruhi kemampuan otak dalam menerima, memproses, menganalisis, atau menyimpan informasi.
-
Kenapa anak bisa mengalami gangguan belajar? Akibatnya, anak-anak yang mengalami gangguan ini sering kali mengalami keterlambatan dalam perkembangan akademis mereka.
-
Kenapa belajar bisa jadi aktivitas membosankan? Motivasi untuk menjalani pendidikan adalah hal penting yang harus didapatkan oleh siswa atau mahasiswa. Hal itu karena belajar adalah aktivitas yang membosankan bagi sebagian orang.
-
Mengapa anak sulit menerima belajar? Salah satu alasan anak sering merasa kesulitan memahami pelajaran adalah karena mereka tidak melihat relevansi materi dengan kehidupan sehari-hari.
-
Apa dampak belajar terhadap kognitif? Menantang otak dengan tugas-tugas belajar baru dapat membantu menjaga kecerdasan kognitif dan melindungi terhadap gangguan seperti demensia dan penyakit Alzheimer.
-
Mengapa penting teknik belajar yang tepat? Terdapat beberapa metode belajar yang dapat membantu meningkatkan pemahaman serta daya ingat siswa, di antaranya adalah: Teknik Pomodoro, Mind Mapping, Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review), Belajar dengan mengajar, Spaced Repetition, Active Recall, Elaborative Rehearsal.
Selanjutnya, terpantau banyak siswa yang tidak lagi menjalankan kegiatan belajar selama pelaksanaan PJJ berlangsung. Jika tidak segera diarahkan kembali ke sekolah, maka mereka berpotensi mengalami putus sekolah.
"Sudah banyak anak-anak kita yang berubah profesi, berubah status dari siswa menjadi pekerja kasar, serabutan membantu kesulitan keuangan orang tuanya, besar sekali, kalau enggak secepatnya kembali ke sekolah mereka berarti putus sekolah," ungkapnya.
Alasan berikut terkait dengan tingkat partisipasi orang untuk menyekolahkan buah hati yang terus menurun. "Tingkat Partisipasi kasar orang tua untuk menyekolahkan anaknya semakin turun. Itu bisa dilihat dari tahun ajaran baru 2020 kemarin. Hasil evaluasi dari Kemendikbud mengalami penurunan cukup drastis," jelas dia.
Tentu ada banyak alasan di balik penurunan tingkat partisipasi tersebut. Mulai dari kendala ekonomi hingga mulai hilangnya semangat anak untuk bersekolah karena sudah terlanjur nyaman di rumah.
"Ini fakta yang kita hadapi di lapangan dan semakin tidak produktif anak-anak kita," tandas dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyiapkan dua strategi guna menekan angka anak putus sekolah yang beberapa tahun ke belakang mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaWali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menekankan pentingnya pendidikan akhlak bagi anak-anak usia dini di tengah tantangan era digital.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaMengatasi anak yang malas belajar memerlukan pemahaman mengenai penyebab yang mendasarinya.
Baca SelengkapnyaKPAI menyebut jumlah anak putus sekolah di Sumatera Utara (Sumut) menempati posisi kedua secara nasional.
Baca SelengkapnyaGuru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca SelengkapnyaTeknologi dan media pembelajaran adalah dua hal yang saling berkaitan dalam proses belajar mengajar. Dengan teknologi, media belajar bisa bervariasi.
Baca SelengkapnyaPuan mengajak Pemerintah dan semua elemen masyarakat membangun komitmen bersama untuk memastikan hak anak terpenuhi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari UNESCO, Indonesia merupakan negara dengan tingkat minat baca terendah kedua di dunia.
Baca SelengkapnyaPuan menekankan agar Pemerintah berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait untuk berantas judol dari semua kalangan.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang diunggah oleh akun Instagram seorang guru @julaehaju menunjukan mirisnya kondisi pendidikan di Indonesia saat ini.
Baca Selengkapnya