DPR Nilai Anggota TNI Injak Kepala Warga di Merauke Mencoreng Nama Institusi
Merdeka.com - Anggota DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus mengecam tindakan oknum TNI AU yang menginjak kepala warga di Merauke, Papua. Guspardi menilai, anggota TNI AU itu keterlaluan dan di luar prosedur. Apalagi korbannya seorang pria tunawicara.
"Aksi kekerasan oleh oknum TNI AU sangat keterlaluan dan di luar prosedur. Kedua oknum tersebut telah memperlihatkan sikap eksesif dan arogansi kepada masyarakat sipil," ujarnyakepada wartawan, Rabu (28/7).
"Jika maksudnya untuk melerai pertikaian, kenapa kedua oknum TNI AU bertindak terlalu berlebihan dengan memiting tangan, sementara satu oknum lainnya menginjak kepala korban. Ini sangat memalukan dan memilukan, apalagi dilakukan kepada penyandang disabilitas yaitu tuna wicara," ujar lanjut anggota Komisi II DPR RI ini.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
Guspardi mengingatkan supaya aparat keamanan mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis dalam menghadapi masyarakat. Aksi kekerasan tersebut telah mencoreng nama baik TNI dan tidak sesuai sapta marga dan sumpah prajurit.
Tindakan tegas perlu diberikan kepada dua oknum TNI tersebut. Guspardi mengingatkan supaya aparat keamanan tidak bertindak sewenang-wenang pada warga sipil.
"Tindakan tegas dan adil harus diambil agar aparat keamanan tidak bertindak sewenang-wenang pada warga sipil. Kedua pelaku mesti diproses sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku," ujarnya.
Guspardi meminta juga korban mendapatkan perlindungan dan perawatan. Ia mendorong tidak lagi terulang peristiwa serupa baik di Papua atau di seluruh tanah air.
"Sementara itu kepada korban juga dipastikan mendapatkan perlindungan dan perawatan dan pemulihan mentalnya. Kejadian semacam ini jangan lagi terulang, baik di Papua maupun di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengecam penyerangan puluhan prajurit TNI ke sebuah desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaIbas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca SelengkapnyaAgar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaPraka DRB tega membacok komandannya di Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat, Sabtu lalu.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPria berseragam TNI tendang kepala warga karena menabrak istrinya yang lagi hamil.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu diketahui terjadi di Desa Jaharun B, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (29/5) sore.
Baca SelengkapnyaPihaknya mengakui kesalahan usai viral video penganiayaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca Selengkapnya