DPR Nilai Perbedaan Data Kemiskinan Timbulkan Gejolak di Masyarakat
Merdeka.com - Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto mengatakan berbagai macam bantuan sosial dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah menimbulkan gejolak di masyarakat karena terdapat perbedaan data kemiskinan yang menjadi acuan.
"Karena yang sudah mendapatkan bantuan dari menteri, tidak bisa mendapatkan bantuan lagi dari gubernur atau bupati. Masalahnya data yang digunakan berbeda, jadi ada masyarakat yang kecewa," kata Yandri dilansir Antara, Rabu (1/7).
Waketum PAN itu mengatakan perlu ada kebijakan validasi dan verifikasi data kemiskinan yang menjadi rujukan penanganan kemiskinan di Indonesia. Selain itu, perlu ada penyelarasan antara kementerian/lembaga dalam menyempurnakan data terpadu kesejahteraan sosial. Menurut Yandri, harus ada satu indikator dalam menyempurnakan data tersebut.
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
-
Kenapa kesenjangan terjadi di masyarakat? Kesenjangan dalam masyarakat bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan.
-
Siapa yang minta bantuan dana untuk bencana Sumbar? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Bagaimana bantuan Kementan disalurkan? Menurut Martina, semua bantuan akan segera dikirim menuju titik lokasi terdampak, yaitu Distrik Agandugume di Puncak Papua.
-
Siapa yang mendapat bantuan? Baik Nurohmad dan Adi Sukam benar-benar merasakan adanya program ini.
"Kemudian, bagaimana kementerian/lembaga melakukan evaluasi indeks bantuan yang terintegrasi. Kalau evaluasi tidak tertata baik, mental masyarakat hanya akan bisa menerima bantuan saja. Ini bisa menjadi penyakit sosial yang berbahaya," tuturnya.
Yandri mengatakan Komisi VIII DPR telah menyetujui anggaran Kementerian Sosial untuk melakukan verifikasi dan validasi data kemiskinan. Namun, ada anggaran di kementerian/lembaga lain yang juga untuk melakukan verifikasi dan validasi data kesejahteraan sosial.
Karena itu, Yandri meminta kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) agar anggaran verifikasi dan validasi itu bisa disinergikan.
"Jangan masing-masing punya anggaran, tetapi hasilnya tidak sinkron. Kemiskinan adalah musuh bersama yang akan kita atasi dengan tertib data sesuai dengan kemampuan kita," katanya.
Komisi VIII DPR mengadakan rapat kerja bersama Menteri Sosial; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Kementerian Dalam Negeri; Menteri Keuangan; Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional; dan Menteri Keuangan dengan agenda verifikasi dan validasi data kemiskinan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah disebut tidak lagi menggunakan data Kemensos, melainkan data Kemenko PMK.
Baca SelengkapnyaSalah satu anggota DPR menanyakan ketidaksesuaian data kemiskinan milik Kemensos
Baca SelengkapnyaFraksi PDI Perjuangan telah banyak menerima pengaduan masyarakat terkait pengurangan bantuan sosial pendidikan
Baca SelengkapnyaGanjar pun menantang untuk membuka data soal angka kemiskinan dan dia pun menilai acara dialog publik akan menjadi menarik.
Baca SelengkapnyaMenurut DPR, momentum pelaksanaan pilkada seperti saat ini berpotensi memunculkan kasus politisasi bansos.
Baca SelengkapnyaMendorong Heru Budi untuk turun langsung ke masyarakat supaya tak tidak terlalu kaku
Baca SelengkapnyaSebenarnya anggaran perlindungan sosial juga dialokasikan untuk subsidi dan kompensasi yang dinikmati hampir seluruh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaAirlangga menuturkan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) yang terdaftar melalui Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan angka yang terlalu rendah.
Baca SelengkapnyaPada kesempatan ini, Ganjar kemudian mengkampanyekan program KTP Sakti untuk pemerataan bantuan pemerintah.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah tekanan ekonomi yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaBagi Warga Jakarta bisa cek status penerimaan bansos melalui link ini
Baca Selengkapnya