Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR: Pemerintah Jangan Galak sama Warga Sendiri, Segera Deportasi WN India

DPR: Pemerintah Jangan Galak sama Warga Sendiri, Segera Deportasi WN India RS di India krisis akibat lonjakan kasus baru Covid-19. ©REUTERS/Danish Siddiqui

Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR RI Bobby Rizaldi meminta pemerintah mendeportasi warga negara India yang sudah terlanjur masuk ke Indonesia. Bobby khawatir lonjakan kasus Covid-19 kembali terjadi.

"Ini pemerintah harus tegas menutup pintu WNA yang datang dari India untuk beberapa waktu, terkait lonjakan kasus di sana, untuk kemudian deportasi yang sudah keburu masuk," ucapnya lewat pesan, Jumat (23/4).

Politikus Partai Golkar ini mendorong pemerintah tegas mengambil sikap. Bukan cuma galak kepada warganya sendiri yang hendak mudik.

Orang lain juga bertanya?

"Jangan galak nya hanya ke yang mudik, tapi untuk yang dari luar negeri juga harus tegas," ujarnya.

Lebih lanjut, Bobby meminta pemerintah mencegah WN India tidak keluar dari bandara jika sudah di karantina. Jangka waktu karantinanya juga harus lebih lama.

"Kalaupun karantina, jangan keluar dari bandara dan waktu pemulihan nya harus ekstra lebih lama sebagai tindakan preventif bila ada mutasi baru virus Covid 19," ucapnya.

Diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap kedatangan warga negara asing (WNA) India dalam jumlah besar ke Indonesia. Eksodus penduduk dari negara yang tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 ini membuat Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo kaget.

Kedatangan WNA India itu diungkap pihak Kemenkes saat rapat bersama tim Satgas Covid-19 Riau di Balai Serindit yang dipimpin Kepala BNPB, Doni Munardo dan Gubernur Riau, Syamsuar, Kamis (22/4). Rapat digelar lantaran Provinsi Riau menempati peringkat pertama dalam kasus Covid-19 di Pulau Sumatera sejak beberapa pekan terakhir.

"Ada kedatangan WNI dan WNA. Kemarin sudah banyak warga India masuk ke Indonesia, banyak sekali," ujar Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes dr Bengat dalam rapat itu.

Menurut Bengat, WNA India itu datang ke Indonesia menggunakan jalur udara. Mereka masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Para WNA itu langsung dikarantina pihak Kemenkes. "Kami hari ini telah lakukan pemantauan ketat, karena informasi ada eksodus. Jadi untuk di Soekarno-Hatta kami telah minta mereka tempatkan satu hotel biar mudah mengawasi," kata Bengat.

Eksodus WNA India itu, kata Bengat, terjadi lantaran negaranya mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang begitu signifikan. Mereka ramai-ramai masuk ke Indonesia melalui Jakarta, lalu ke daerah lain.

"India sedang tsunami Covid-19 dan mereka masuk ke Jakarta sekarang. Di Samarinda sudah ada yang positif. Kami sudah bahas dengan pimpinan untuk diperketat, kita mau tahu apakah ada (Covid-19) varian baru," katanya.

Bengat juga menyinggung peran Imigrasi dalam menangani WNA yang masuk Indonesia. Sebab, mereka masuk dengan Kitas dan Visa.

"WNA itu kebanyakan masuk dengan Kitas dan pakai Visa. Ini mungkin yang menjadi tugas juga dari Imigrasi," kata Bengat.

Penjelasan Bengat soal kedatangan WNA India dalam jumlah besar membuat Doni Monardo kaget. Dia langsung meminta Ditjen Imigrasi dan Kementerian Luar Negeri langsung bertindak cepat.

"Saya baru tahu nih, ada WNA bisa masuk ke Indonesia. Ini informasi penting tolong didalami. Karena kita ini masih melakukan pelarangan WNA masuk, kecuali kalau dia punya Kitas, di luar itu tidak boleh," ucap Doni.

Doni menegaskan, tindakan cepat perlu dilakukan agar eksodus besar-besaran tidak terjadi. Sebab, pemerintah sendiri melarang mudik lebaran pada 6-17 Mei mendatang, namun WNA justru melenggang masuk ke Indonesia.

"Dirjen Imigrasi dan Kemenlu, tolong jangan sampai kita membiarkan kedatangan WNA. Satu sisi mudik tidak boleh tapi ada WNA yang difasilitasi," tegas Doni.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Marak Kasus Bule Arogan Viral di Bali, Imigrasi Denpasar Perkuat Konsolidasi
Marak Kasus Bule Arogan Viral di Bali, Imigrasi Denpasar Perkuat Konsolidasi

Hal ini kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi imigrasi untuk mengidentifikasi lokasi, waktu maupun pelaku kejadian.

Baca Selengkapnya
DPR Desak Imigrasi Ketatkan Patroli untuk Pengawasan Orang Asing di Bali
DPR Desak Imigrasi Ketatkan Patroli untuk Pengawasan Orang Asing di Bali

Hal ini menyusul aksi WNA asal Inggris yang merebut dan menabrakkan truk milik warga.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya
Jokowi Minta Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya

Hingga akhir November 2023, tercatat 1.084 warga Rohingya yang mendarat di Aceh menggunakan 6 kapal kayu.

Baca Selengkapnya
Banyak WNA Berulah di Bali, Ini Teguran Keras Pj Gubernur Bali ke Petugas Terkait
Banyak WNA Berulah di Bali, Ini Teguran Keras Pj Gubernur Bali ke Petugas Terkait

Agar tidak menimbulkan dampak buruk maka penanganan WNA bermasalah itu perlu dilakukan maksimal.

Baca Selengkapnya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya

berdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024

Baca Selengkapnya
Meningkat Dibanding Tahun Sebelumnya, 378 Warga Negara Asing Dideportasi Imigrasi di Kuartal III 2024
Meningkat Dibanding Tahun Sebelumnya, 378 Warga Negara Asing Dideportasi Imigrasi di Kuartal III 2024

Pada 2023, ada 335 orang asing dideportasi Kantor Imigrasi (Kanim) Ngurah Rai, Kanim Denpasar, Kanim Singaraja serta Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar.

Baca Selengkapnya
Sudah Dideportasi, Begini Aksi & Teriakan Dua Bule Inggris di Atas Mobil Komando saat Ikut Demo Ojol
Sudah Dideportasi, Begini Aksi & Teriakan Dua Bule Inggris di Atas Mobil Komando saat Ikut Demo Ojol

Aksi dua WNA asal Inggris saat ikut demonstrasi bersama ribuan ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Dugaan Kuat Perdagangan Orang Terkait Pengungsi Rohingya
Jokowi: Ada Dugaan Kuat Perdagangan Orang Terkait Pengungsi Rohingya

Jokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.

Baca Selengkapnya
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes

Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Terungkap Identitas WNA Ikut Demo Ojek Online di Jakarta, Kini Dideportasi dari Indonesia
Terungkap Identitas WNA Ikut Demo Ojek Online di Jakarta, Kini Dideportasi dari Indonesia

Mereka terpantau melakukan orasi di tengah demonstrasi pengemudi ojek daring di sekitar Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).

Baca Selengkapnya
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Sandiaga Khawatir Pengungsi Rohingya Bagian TPPO dan Ganggu Pariwisata Aceh
Sandiaga Khawatir Pengungsi Rohingya Bagian TPPO dan Ganggu Pariwisata Aceh

Dia akan berkunjung ke Aceh untuk melihat langsung kondisi pariwisata.

Baca Selengkapnya