Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR reses, Misbakhun temui petani dan perajang tembakau

DPR reses, Misbakhun temui petani dan perajang tembakau Misbkahun kunjungi petani tembakau Probolinggo. ©istimewa

Merdeka.com - Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menyatakan, pertembakauan menjadi mata rantai penghidupan yang sangat penting bagi konstituennya di Probolinggo, di Jawa Timur. Legislator Partai Golkar itu menegaskan, pertembakauan telah menghidupi banyak warga karena mata rantainya bukan sekadar antara petani dan pedagang, tapi juga menyediakan lapangan kerja di bidang perajangan dan penjemuran.

Belum lama ini Misbakhun memanfaatkan masa reses DPR untuk menemui para petani, tukang rajang, penjemur hingga pedagang tembakau di Desa Gondo Sulih, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo. "Saya merunut tembakau dari petaninya di sawah, berlanjut ke perajangan daunnya, usaha penjemuran, hingga pedagang di pasar," ujar Misbakhun, Sabtu (11/8).

Dalam serap aspirasi itu Misbakhun bertemu dengan kelompok tani Sumber Karang, Kamis (9/8). Mantan pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Keuangan itu menemui seorang petani sewa bernama Samidjan yang menggarap tiga petak sawah. Masing-masing petak sewaan Samidjan seluas 2.000 meter persegi.

Sudah 38 tahun ini Samidjan menggantungkan hidup pada bertani tembakau. Bapak dua anak dan tiga cucu itu hidup layak dari lahan garapannya.

"Harga panennya terjaga, tidak terjebak tengkulak, memperoleh akses bibit tembakau yang unggul dan pupuk tersedia di pasar. Jadi hijaunya daun tembakau yang subur dan terawat mempunyai dampak ekonomi yang mengangkat harkat hidup Pak Samidjan dan keluarganya," tutur Misbakhun.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Probolinggo dan Pasuruan itu lantas menemui Inthon (54), seorang buruh tani tembakau. Inthon tinggal bersama istrinya di rumah yang sangat sederhana.

Atap rumah genteng tanpa plafon. Dinding rumahnya tembok batu bata yang sebagian sudah terkelupas.

Tapi, Inthon baru saja mengentaskan putra pertamanya, Alwan Fathony lulus perguruan tinggi swasta di Kota Probolinggo. Alwan belum lama ini diwisuda sebagai sarjana sastra Inggris.

Sedangkan anak kedua Inthon saat ini masih menimba ilmu di pesantren. "Saya doakan masa panen kali ini baik, dijauhkan dari hama dan harganya terjaga," harap Misbakhun.

Misbakhun juga menemui para tukang rajang daun tembakau. Profesi itu membutuhkan keterampilan tersendiri karena tukang rajangnya menggunakan pisau besar tanpa gagang dan mendorong gepok demi gepok daun tembakau untuk dirajang dalam ukuran sama.

Tembakau yang dipanen biasanya diinapkan selama 3 hari 2 malam sebelum dirajang dengan pisau khusus. Rajangan daun tembakau itu lantas dijemur di atas lembaran anyaman bambu yang disebut bidig.

"Ongkos buruh yang mengatur lembaran tembakau rajangan bisa Rp 1.000 per bidig. Jadi tembakau bukan sekadar dari petani langsung pedagang, tapi ada proses perajangan dan penjemuran," tutur Misbakhun.

Selanjutnya, wakil rakyat asal Pasuruan itu mengunjungi Desa Gondo Sulih untuk menemui Samsudin (36) yang berprofesi sebagai pedagang tembakau rajangan. Dalam seminggu sekali, bapak dua anak itu menjual tembakau rajangan ke gudang pabrik rokok di daerah Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Paling tidak, seminggu sekali pula Samsudin menyetor 10 ton tembakau rajangan ke gudang pabrik rokok. Harga 10 ton tembakau itu tak kurang dari Rp 30 juta, bahkan terkadang bisa mencapai Rp 36 juta.

Tapi Samsudin mengeluhkan pengambilan sampel oleh pihak gudang pabrik rokok yang mencapai 1 hingga 1,5 kilogram untuk setiap bal tembakau. Praktis, berat per bal tembakau pun susut.

Sayangnya, berkurangnya bobot itu menjadi tanggungan Samsudin. "Keluhannya karena harga dua kilogram tembakau bisa mencapai Rp 60 ribu hingga Rp 75 ribu," tutur Misbakhun.

Meski demikian Samsudin bisa sejahtera. Apalagi saat tidak sedang musim tembakau, Samsudin berdagang beras dan jagung. Samsudin pun mampu mengirim anak-anaknya menimba ilmu di pondok pesantren modern yang bagus. Kini Samsudin sedang berikhtiar agar bisa melaksanakan ibadah haji.

"Rupiah demi rupiah dikumpulkan oleh para petani, buruh tani, buruh rajangan dan buruh penjemuran tembakau rajangan. Tembakau adalah bagian kehidupan dan sumber kehidupan mereka," pungkas dia.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kompak! Tiga Capres-Cawapres Sepakat Perhatikan Nasib Petani Tembakau
Kompak! Tiga Capres-Cawapres Sepakat Perhatikan Nasib Petani Tembakau

Tiga tim pemenangan calon presiden (Capres) dan calon wakil Presiden (Cawapres) di Pilpres 2024 bersepakat memperhatikan nasib petani tembakau

Baca Selengkapnya
Pertemuan Mendag dengan Petani Tembakau di Kudus
Pertemuan Mendag dengan Petani Tembakau di Kudus

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan petani tembakau di Kudus

Baca Selengkapnya
Perjuangkan Industri Hasil Tembakau, Misbakhun Serap Aspirasi Pelinting SKT
Perjuangkan Industri Hasil Tembakau, Misbakhun Serap Aspirasi Pelinting SKT

Kontribusi penting IHT tidak hanya pada pemasukan negara, tetapi juga penyerapan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya
Harapan Petani Tembakau ke Presiden Terpilih: Jaga Keberlangsungan Mata Pencaharian Kami
Harapan Petani Tembakau ke Presiden Terpilih: Jaga Keberlangsungan Mata Pencaharian Kami

Samukrah mengingatkan bahwa terdapat jutaan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertembakauan.

Baca Selengkapnya
Bisakah Aturan Produk Tembakau Dipisahkan dari RPP Kesehatan? Begini Penjelasan Anggota DPR
Bisakah Aturan Produk Tembakau Dipisahkan dari RPP Kesehatan? Begini Penjelasan Anggota DPR

Anggota DPR meminta Kemenkes sebagai leading sector penyusunan RPP Kesehatan untuk lebih melibatkan petani, pekerja.

Baca Selengkapnya
PAN Konsisten Perjuangkan Aspirasi Petani Tembakau Madura
PAN Konsisten Perjuangkan Aspirasi Petani Tembakau Madura

PAN juga berjuang melalui proses politik di DPR RI dengan terus menggodok RUU Tembakau.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Diminta Pertimbangkan Penolakan Larangan Produk Tembakau, Ini Alasannya
Pemerintah Diminta Pertimbangkan Penolakan Larangan Produk Tembakau, Ini Alasannya

Produk tembakau yang ada saat ini saja yaitu dalam PP Nomor 109 Tahun 2012 sudah cukup proporsional dan tetap bisa dijalankan.

Baca Selengkapnya
Calon Kepala Daerah Tampung Ketakutan Pekerja Tembakau, Tolak Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek
Calon Kepala Daerah Tampung Ketakutan Pekerja Tembakau, Tolak Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek

Advokasi terhadap Industri Hasil Tembakau menjadi agenda prioritas demi menjaga keberlangsungan hidup para pekerja

Baca Selengkapnya
DPR Kritik Kebijakan Kemasan Polos Tanpa Merek untuk Produk Tembakau: Mengancam Anggaran Negara
DPR Kritik Kebijakan Kemasan Polos Tanpa Merek untuk Produk Tembakau: Mengancam Anggaran Negara

Mukhamad Misbakhun, mengkritik wacana kebijakan kemasan polos tanpa merek atau plain packaging bagi produk tembakau.

Baca Selengkapnya
Industri Tembakau Jadi Sumber Pekerjaan Jutaan Masyarakat, Libatkan Banyak Industri Turunan
Industri Tembakau Jadi Sumber Pekerjaan Jutaan Masyarakat, Libatkan Banyak Industri Turunan

Dalam penyesuaian ke depan, yang didasari oleh alasan kesehatan masyarakat, perlu dilakukan secara hati-hati dan kalkulatif untuk menciptakan keseimbangan.

Baca Selengkapnya
Curhat Petani yang Khawatir Harga Tembakau Turun Gara-Gara Aturan Ini
Curhat Petani yang Khawatir Harga Tembakau Turun Gara-Gara Aturan Ini

Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPD APTI) Jawa Barat, Nana Suryana dengan tegas menyatakan tak setuju terhadap kebijakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Regulasi Tembakau Makin Ketat, Jutaan Nasib Pekerja Terancam
Regulasi Tembakau Makin Ketat, Jutaan Nasib Pekerja Terancam

Tembakau sebagai ekosistem yang memiliki jutaan nasib.

Baca Selengkapnya