Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR Sarankan Bulog dan Kemensos Bahas BPNT dengan Kepala Dingin Bukan Emosi

DPR Sarankan Bulog dan Kemensos Bahas BPNT dengan Kepala Dingin Bukan Emosi Tubagus Ace Hasan Syadzily. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily menyarankan pembahasan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dilakukan dengan kepala dingin. Dia juga mengingatkan agar Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso tidak emosional.

Pernyataan Ace tersebut merespons sikap Budi Waseso yang mengancam mundur dari jabatan, jika Kementerian Sosial (Kemensos) mengambil alih 100 persen penyaluran beras untuk BPNT.

"Saya ingin mengingatkan jangan terlalu emosional dalam menyelesaikan masalah ini. Ini bisa dibicarakan dengan kepada dingin," kata Ace kepada wartawan, Rabu (3/7).

Orang lain juga bertanya?

Dikatakan Ace, program BPNT yang dijalankan Kemensos bermanfaat, sekaligus memberikan solusi kongkret bukan hanya kepada rakyat kecil tetapi juga kepada Bulog. Bulog bisa mensuplai 70 persen dari 30 persen kebutuhan beras yang dibutuhkan. Artinya Kemensos ada itikat baik untuk membantu masalah beras di Bulog.

Yang perlu diingat, jelas Ace lagi, program BPNT harus dimaknai untuk memberikan keleluasaan bagi masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan pangan. Dengan dana BPNT itu, masyarakat bisa memilih dan leluasa mengkonsumsi kebutuhan dasar bukan hanya beras tetapi ada juga telur, susu dan kebutuhan lain.

"Masyarakat dengan penghasilan rendah bukan hanya konsumsi beras saja, hal ini yang seharusnya dilihat dan dipahami oleh Pak Buwas. Jadi, Buwas bisa melihat secara perspektif yang lebih luas tidak hanya sekedar memahami dalam persepktif sektoral," ujarnya.

Jika hanya mengedepankan ego sektoral, maka masyarakat yang akan dirugikan. Apalagi program ini, untuk kepentingan rakyat bukan untuk kepentingan agar terserapnya beras Bulog.

Lagian, sambung Ace lagi, masalah beras yang ada di Bulog juga kerap mendapatkan kritikan dan protes dari masyarakat karena kualitasnya yang kurang memadai. "Masa beras yang ngendap itu diserahkan ke masyaraat. Masyarakat jangan sampai dicecoki oleh kelebihan stok beras bermasalah dan kualitasnya kurang memadahi," bebernya.

Apapun permasalahan yang ada, Ace tetap menginginkan agar masalah internal bisa diselesaikan dengan cara musyawarah. DPR mendorong supaya dibicarakan bersama-sama dalam satu meja. "Duduk bersama lagi dengan Mensos membicarakan mencari jalan keluarnya, bukan malah ke ruang publik," dia berharap.

Senada, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mendesak ada koordinasi antara Bulog dengan penyaluran BPNT atau Rastra, dalam hal ini Kementerian Sosial.

"Harusnya masalah ini bisa diselesaikan internal pemerintah, lakukan koordinasi antar pemerintah," ujar Enny.

Ia juga mengkritik sikap Budi Waseso yang mengancam akan mundur dalam menanggapi hal tersebut. "Memang model komunikasi ancam mengancam mundur ini sangat buruk, Kita tidak tahu di internal, apakah ada koordinasi tapi pak Buwas tidak diterima usulannya atau bagaimana, tapi seharusnya tidak ada ancam mundur begitu," tuturnya.

Menguatkan, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang komaruddin mengatakan semua program pemerintah seharusnya bisa dibicarakan di internal terlebih dahulu, supaya tidak menjadi kontroversi di masyarakat.

Jika terus ribut, dikatakan Ujang, seakan koordinasi dan komunikasi di antara kementerian ini jelek. Efeknya, citra pemerintah dan presiden Jokowi pun menjadi tercoreng. "Citra pemerintah jelek. Lembaga yang seharusnya mensejahterakan rakyat tetapi malah ribut sendiri," katanya.

Lebih jauh, Ujang juga mengingatkan kepada Buwas agar menyelesaikan permasalahan yang ada di internal Bulog seperti kelebihan stok beras yang ada di gudang. Menurut dia, jika beras yang ada di gudang tidak berlebih tidak akan menimbulkan masalah.

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi ikut menanggapi permasalahan antara Perum Bulog dengan Kemensos, terkait implementasi pelaksanaan program BPNT Kemensos dengan Perum Bulog.

Kata Tulus, jika pemerintah konsisten dengan era digital ekonomi, maka BPNT adalah sebuah kenisyaaan yang tak mungkin dihindari, bahkan merupakan instrumen yang efektif.

Selain itu BPNT merupakan program yang akuntabel dan transparan, sejalan dengan upaya memberantas praktif koruptif dan kolutif dan dari sisi konsumen jelas merupakan dimensi kuat untuk perlindungan konsumen, karena konsumen punya hak untuk memilih bantuan pangan dengan kualitas yang baik dan dengan harga yang terjangkau.

BPNT hal yang relevan dengan penjaminan hak hak konsumen sebagaimana mandat UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. "Seharusnya Bulog bersinergi dengan program BPNT karena efektif untuk menjamin orang miskin untuk mendapatkan beras dengan kualitas yang baik. YLKI meminta seharusnya pemerintah mengedepankan kepentingan publik yang lebih luas," ujar Tulus.

Sebelumnya, Budi Waseso mengatakan siap undur diri dari jabatannya jika Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita mengambil alih 100 persen program BPNT.

"Fungsi penstabilan ini siapa sih? Kalau Mensos bisa ambil alih seribu persen BPNT saya hands up dari Bulog, saya undur diri. Tidak usah gaji saya, kan jadi ringan negara ini," tuturnya di Jakarta, Senin (2/7).

Dia mengatakan, sekarang ini kerapkali Perum Bulog dijadikan alat semata. Maka dari itu, pihaknya siap jika memang harus beralih atau bergerak ke arah komersial.

"Sekarang ini masalahnya Bulog mau dibesarkan apa dikecilkan? Karena kita didukung dengan anggaran. Jadi penerapan ini bukan hanya tugas Bulog, ini tugas negara," kata dia.

"Ancaman buat Bulog kalau ini tidak ada kepastian ada 2,5 juta ton beras yang terancam busuk. Kalau tidak supply BPNT ya sudah tidak apa-apa," tambahnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos
Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos

Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya
Dipanggil Komisi VI DPR soal Politisasi Bansos, Mendag Zulkifli Hasan: Saya Senang!
Dipanggil Komisi VI DPR soal Politisasi Bansos, Mendag Zulkifli Hasan: Saya Senang!

DPR akan memanggil Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
DPR Bakal Panggil Zulhas Buntut Pernyataan Bansos Berasal dari Jokowi
DPR Bakal Panggil Zulhas Buntut Pernyataan Bansos Berasal dari Jokowi

DPR akan memanggil Mendag Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anggota DPR Kesal, Sulit Hubungi Bulog: Saya Tidak Minta Proyek!
VIDEO: Anggota DPR Kesal, Sulit Hubungi Bulog: Saya Tidak Minta Proyek!

I Nyoman Parta menegaskan tidak ingin proyek dari Bulog, namun hanya ingin kebutuhan pangan masyarakat Bali terpenuhi

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panas Anggota DPR Skakmat Mendag Zulhas soal Beras: Kita Jangan Dibodohi, Pak!
VIDEO: Panas Anggota DPR Skakmat Mendag Zulhas soal Beras: Kita Jangan Dibodohi, Pak!

Anggota DPR Fraksi PDIP, Evita Nursanty keras mencecar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) terkait masalah beras

Baca Selengkapnya
DPR Diminta Bentuk Pansus Impor Beras Agar Tata Kelola Pangan Berpihak ke Rakyat
DPR Diminta Bentuk Pansus Impor Beras Agar Tata Kelola Pangan Berpihak ke Rakyat

Hal itu untuk memastikan pengelolaan pangan berpihak kepada rakyat

Baca Selengkapnya
Bulog Kembali Salurkan Bantuan Pangan Beras Usai Masa Tenang Pemilu 2024
Bulog Kembali Salurkan Bantuan Pangan Beras Usai Masa Tenang Pemilu 2024

Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi memantau langsung Penyaluran Bantuan Beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor (15/2).

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.

Baca Selengkapnya
Viral Bansos Berstiker Prabowo-Gibran, Menko Airlangga Beri Tanggapan Begini
Viral Bansos Berstiker Prabowo-Gibran, Menko Airlangga Beri Tanggapan Begini

Airlangga memastikan tidak ada program salah satu paslon yang menggunakan bansos pemerintah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mendag Zulhas Garuk Garuk Kepala Disemprot Kritik Pedas Anggota DPR Masa Salahkan El Nino
VIDEO: Mendag Zulhas Garuk Garuk Kepala Disemprot Kritik Pedas Anggota DPR Masa Salahkan El Nino

Anggota DPR dari Fraksi PDIP Evita Nursanty tajam mengkritik Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan terkait masalah beras

Baca Selengkapnya
VIDEO: DPR Luapkan Kekesalan di Rapat dengan Mentan Tata Kelola Beras Kita Amburadul!
VIDEO: DPR Luapkan Kekesalan di Rapat dengan Mentan Tata Kelola Beras Kita Amburadul!

Johan keras menyinggung tata kelola beras yang amburadul

Baca Selengkapnya
Bapanas Minta BUMN Pangan Siapkan Anggaran Khusus untuk Beli Produk Petani Lokal
Bapanas Minta BUMN Pangan Siapkan Anggaran Khusus untuk Beli Produk Petani Lokal

Penyerapan produk lokal oleh BUMN ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Baca Selengkapnya