DPR sebut anggaran dibagi-bagi penyebab alutsista TNI tak terurus
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya mengatakan, potret suram bagi kondisi alutsista TNI yang ada selama ini salah satunya disebabkan minimnya anggaran yang teralokasi. Dia menyebut, dana yang ada saat ini untuk dialokasikan bagi kebutuhan alutsista TNI, nyatanya masih belum memadai.
Hal itu disebabkan alokasi pendanaan di internal TNI menjadi sedemikian minim akibat dibagi-bagi lagi ke dalam lima pos. Sehingga, masing-masing alokasi bagi setiap pos itu memang sangat terbatas pendanaannya.
"Banyak pihak yang beranggapan jika anggaran TNI sebesar Rp 106 triliun itu besar sekali untuk beli alutsista. Padahal jumlah demikian itu harus dibagi lagi ke lima pos, yaitu ke Kemenhan, Mabes TNI, dan ketiga matra yang ada, yaitu AD, AL dan AU," ujar Tantowi dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/7).
-
Siapa yang memberikan dukungan anggaran untuk TNI AU? Dia menyadari bahwa berbagai kegiatan TNI AU, termasuk dalam pengadaan alutsista amat dipengaruhi kebijakan pemerintah dalam memberikan dukungan anggaran.'Kami juga berterima kasih kepada bapak Menhan (Prabowo Subiyanto) yang sudah melengkapi angkatan udara dengan berbagai alutsista,' ujar Tonny.
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Kenapa alutsista TNI AU penting? Sesuai amanat Presiden pertama Indonesia, Soekarno.'Kuasai udara untuk melaksanakan kehendak nasional, karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern,' demikian pesan bung Karno, saat pidato Ulang Tahun TNI Angkatan Udara ke-9, tahun 1955.
-
Kenapa TNI AU beli Sukhoi? Indonesia Juga menjadi Salah Satu Negara Pengguna Sukhoi Su-27 TNI AU memiliki 16 Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 yang memperkuat Skadron Udara 11 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
-
Mengapa TNI AU menjadi sorotan dunia? Kekuatan TNI AU Kala itu Menjadi Sorotan Dunia Intelijen Inggris bahkan mennyebutkan 'Angkatan Udara Indonesia dapat mencari dan menghancurkan target mereka di Asia Tenggara, di mana saja dan kapan pun mereka mau,' Demikian laporan dari Atase Udara Indonesia di London tentang komentar intelijen Inggris.
Tantowi menyebut, setelah anggaran sebesar Rp 106 triliun itu dibagi-bagi lagi kepada lima pos di internal TNI, masing-masing matra yang ada hanya mendapat alokasi pendanaan yang harus cukup untuk memenuhi sejumlah kebutuhan, seperti kebutuhan prajurit, pembelian serta perawatan alutsista, dan lain sebagainya.
Hal inilah yang disinyalir menjadi penyebab betapa suramnya kondisi alutsista yang ada di tubuh TNI. Sehingga sejumlah keterbatasan yang ada sampai saat ini menjadi hal yang harus segera dibenahi, baik oleh internal TNI sendiri, maupun oleh para pemangku kebijakan.
"Kelihatannya dana Rp 106 triliun memang besar, tapi setelah dibagi-bagi lagi ke Kemenhan, Mabes TNI serta AD, AL dan AU, jumlah itu tadi ya jadi tidak utuh. Lalu berapa persentasi yang digunakan untuk masing-masing matra? Kisarannya antara 30-40 persen. Jadi hanya sekitar Rp 40 triliun," ujar Tantowi.
"Itu saja tidak utuh untuk belanja alutsista, karena ternyata jumlah segitu juga termasuk anggaran pemeliharaan, dari alutsista yang sudah ada. Baru pada beberapa tahun terakhir saja aspek pemeliharaan itu mempunyai nomenklatur sendiri. Jadi inilah kira-kira potret suram, yang menyebabkan sejumlah kecelakaan pesawat kerap terjadi," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKN Prabowo-Gibran menilai kritik PDI Perjuangan sebagai nalar yang salah dan bisa berdampak negatif kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyentil Menhan Prabowo Subianto soal pembelian alutsista bekas senilai Rp700 tahun.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR dari fraksi PDIP, Utut Adianto mengingatkan hal penting untuk Panglima TNI beserta jajarannya
Baca SelengkapnyaMenurut Dahnil, informasi Anies tersebut menyesatkan publik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar belanja alutsista bisa lebih bijak.
Baca SelengkapnyaLembaga kepolisian dalam paparannya dipimpin Wakapolri Komjen Agus Andrianto, meminta anggaran naik menjadi Rp165 triliun lebih.
Baca SelengkapnyaDebat Capres-Cawapres ketiga digelar dengan tema berbeda pada Minggu, 7 Januari 2024
Baca SelengkapnyaRapat untuk pagu anggaran indikatif Kemenhan dilaksanakan secara tertutup karena menyangkut pembahasan alutsista dan pertahanan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan pembelian alutsista TNI harus dilakukan dengan bijak.
Baca SelengkapnyaPrabowo berpesan, kepada pihak-pihak yang punya niat-niat tertentu supaya cepat sadar.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut Prabowo menambah utang nasional Rp386 triliun untuk membeli alutsista.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan jumlah satuan kerja (satker) yang sudah dibayar sebanyak 13.205 99,96 persen dari 13.210 satker.
Baca Selengkapnya