DPR Soal Kabar Novel & Puluhan Pegawai KPK akan Dipecat: Publik Jangan Berpolemik

Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh meminta publik tidak berpolemik terkait laporan sejumlah pegawai KPK yang akan dipecat karena tidak lolos tes kebangsaan. Pangeran mengatakan, informasi mengenai hal tersebut masih terlalu dini. KPK juga belum memberikan informasi siapa pegawai yang tidak lolos tes kebangsaan.

"Terkait pemberitaan sejumlah pegawai KPK akan dipecat karena tidak lulus tes wawasan kebangsaan menurut saya kabar tersebut tentu masih sangat dini untuk bisa tahu siapa orang yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan dan KPK juga belum memberikan keterangan terkait hal tersebut," kata Pangeran kepada wartawan, Selasa (4/5).

Pangeran menyarankan publik tetap tenang menunggu keterangan resmi KPK agar tidak terjadi kegaduhan.

"Pesan saya publik untuk tidak berpolemik terlebih dahulu dan tetap tenang, mengingat hasil tes tersebut belum sampai tahap pengumuman. Lebih baik kita tunggu hasil dari internal KPK," kata Pangeran.

Diberitakan, Sekretaris Jenderal KPK Cahya Harefa menegaskan, hasil Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai KPK masih tersegel dan hasilnya belum diumumkan kepada siapa pun.

"Saat ini hasil penilaian Asesmen TWK tersebut masih tersegel dan disimpan aman di gedung Merah Putih KPK dan akan diumumkan," tegas Cahya.

Dia pun menegaskan, kepada para pihak jangan mempercayai informasi yang bukan resmi diumumkan oleh KPK. "Kami menegaskan agar media dan publik berpegang pada informasi resmi kelembagaan KPK," harap Cahya.

Cahya memastikan, pengumunan hasil tes dilakukan dalam waktu dekat dan dilakukan secara transparan.

"Hasil tes diumumkan dalam waktu dekat sebagai bentuk transparansi kepada seluruh pemangku kepentingan KPK," kata dia.

Sebelumnya ramai beredar kabar, terkait hasil dari tes tersebut. Disebutkan puluhan anggota KPK dinyatakan tidak lolos. Termasuk penyidik senior Novel Baswedan. Kendati hal itu dibantah oleh Plt Jubir KPK Ali Fikri yang mengatakan hasil tes masih tersegel dan belum diketahui siapa pun.

"Informasi yang kami terima data dimaksud belum diumumkan," kata Ali singkat, Senin 3 Mei 2021.