DPR Soal Pemulangan WNI Eks ISIS: Perlu Reideologi dan Mengikuti Bela Negara
Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR RI, Syaifullah Tamliha mengatakan perlu adanya upaya penanaman kembali ideologi Pancasila kepada eks kombatan ISIS. Hal ini terkait dengan rencana pemerintah memulangkan 600 eks kombatan ISIS ke tanah air.
"Mereka sudah beralih ideologi dari Pancasila ke ISIS, yang ingin mendirikan negara Islam. Oleh karena itu, kalau mereka ingin dikembalikan Indonesia, perlu dilakukan reideologi oleh BNPT, oleh BIN. Kalau perlu mereka wajib mengikuti bela negara," kata Tamliha di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (5/2).
Menurutnya, pemerintah perlu melindungi masyarakat Indonesia dari paparan paham-paham radikal. Sehingga perlu ada mekanisme dan standar jelas sebelum eks kombatan ISIS tersebut dipulangkan.
-
Siapa saja yang mau bergabung dengan Timnas Indonesia? Selain Eliano, yang merupakan adik dari gelandang AC Milan, Tijjani Reijnders, Erick Thohir juga berkesempatan bertemu dengan Mees Hilgers.
-
Siapa yang ingin bergabung dengan Timnas Indonesia? Pemain belakang FC Twente, Mees Hilgers, menyatakan kegembiraannya terhadap keputusan PSSI yang akan menaturalisasinya sebagai bagian dari Timnas Indonesia. Ia mengungkapkan rasa tidak sabar untuk bergabung dengan tim nasional.
-
Kenapa Paskibraka Banyuwangi harus semangat nasionalisme? Ipuk berpesan agar semangat nasionalisme, patriotisme, dan jiwa kepemimpinan yang terbentuk selama masa penempaan tidak hanya berhenti pada momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI, namun harus terus diimplementasikan dalam kehidupan.
-
Siapa yang bergabung dengan Timnas Indonesia? Pemain kunci FC Twente, Mees Hilgers, akhirnya memutuskan untuk membela Timnas Indonesia.
-
Kenapa Kompol Syarif ingin jadi tentara? 'Ketika tahun 2006 itu, bapak saya Almarhum, saya masuk SMA Taruna, ya saya merasa sosok Ibu lah sebagai jadi panutan saya,' ujar Syarif.
"Itu pemerintah memutuskan mengembalikan mereka. Kita berharap pemerintah terlebih dahulu melakukan rapat terbatas, presiden dengan para menterinya untuk membahas tentang mekanisme kepulangan mereka dan bagaimana cara melakukan reideologi itu, termasuk bela negara," urainya.
Dia mengakui bahwa pihaknya belum bisa mengambil sikap. Sebab saat ini, hal tersebut masih berupa rencana. "Ini kan pemerintah belum bersikap, rencana doang. Nah dari itu akan kita pertanyakan ke menteri luar negeri," jelas dia.
Menurut data yang dia punya, hingga 2019 WNI, eks kombatan ISIS yang pulang sudah mencapai 1.600 orang. Keberadaan mereka pun selalu dipantau.
"WNI yang pulang dari ISIS, itu sampai 2019 itu sekitar 1.600 orang. Dan itu semua terlacak BNPT, BIN, maupun TNI, sehingga keberadaan mereka dimonitor," ungkapnya.
Dia menilai eks kombatan ISIS harus selalu dipantau bahkan perlu diinformasikan kepada masyarakat. "Mereka harus seperti KPU, mantan koruptor harus diumumkan. Kalau begitu harus disampaikan bahwa ini mantan ISIS yang harus dipantau terus, terutama kepolisian dan Babinsa," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan pemerintah saat ini masih mengkaji kemungkinan memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang pernah bergabung dengan ISIS di beberapa negara Timur Tengah ke Indonesia. Dia sempat menyampaikan ada sekitar 600 orang yang akan dipulangkan.
"Rencana pemulangan mereka itu belum diputuskan pemerintah dan masih dikaji secara cermat oleh berbagai instansi terkait di bawah koordinasi Menkopolhukam. Tentu ada banyak hal yang dipertimbangkan, baik dampak positif maupun negatifnya," katanya seperti dilansir dari situs resmi Kementerian Agama, Senin (3/2).
Menurutnya, pembahasan terkait ini terus dilakukan. Ada sejumlah masukan dari berbagai pihak. Dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) misalnya, menggarisbawahi pentingnya upaya pembinaan jika eks ISIS ini akan dipulangkan.
Walaupun begitu, Fachrul mengungkapkan, proses pembinaan itu bukan hal mudah karena mereka adalah orang-orang yang sudah terpapar oleh idealisme yang sangat radikal.
"Kita akan terus upayakan langkah terbaik, dengan menjalin sinergi semua elemen masyarakat. Tidak hanya pemerintah, tapi juga LSM dan ormas keagamaan," jelasnya.
Kementerian Agama, kata Fachrul, juga akan terus menggerakkan penguatan moderasi beragama. Masyarakat terus diberi pemahaman keagamaan tentang pentingnya nilai-nilai moderasi dan toleransi. Sehingga, mereka tidak terus terjebak dalam pemahaman yang terlampau ekstrem, baik kiri berupa liberalisme-sekular, maupun kanan dalam sikap konservatisme-radikal.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.
Baca SelengkapnyaKelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?
Baca SelengkapnyaPuluhan mantan narapidana teroris yang bernaung di Yayasan Ansharul Islam, Tasikmalaya, Senin (27/11), mendeklarasikan akan berperan aktif pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaAgar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaTiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaDeklarasi untuk patuh kepada pemerintah NKRI ini setelah para pendiri dan pimpinan JI sepakat membubarkan diri pada 30 Juni 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaNaturalisasi pemain Timnas Indonesia menuai pro dan kontra dari berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaPermudahan tersebut ingin diberikan karena Suku Dayak sudah berjuang untuk NKRI.
Baca Selengkapnya