Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR Soroti Kerumunan Akibat Vaksinasi Massal: Lokasi Vaksin Harus Diperbanyak

DPR Soroti Kerumunan Akibat Vaksinasi Massal: Lokasi Vaksin Harus Diperbanyak Kerumunan warga di Palembang mengantre vaksinasi. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyoroti padatnya kerumunan warga di lapangan Sekolah Maitreyawira Palembang untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Menurutnya, diperlukan strategi agar kerumunan tidak terjadi di lokasi vaksinasi.

"Saya kira untuk program vaksinasi memang sangat dibutuhkan menjadi seorang senjata yang sangat penting untuk melawan Covid-19, jangan sampai vaksinasi yang memunculkan banyak kerumunan bisa berpotensi menjadi sumber masalah dengan penularan Covid-19, itu juga kita harus atur strateginya kita cari solusi jangan sampai terjadi kerumunan," tuturnya lewat pesan suara, Selasa (24/8).

Rahmad menuturkan, solusinya yang perlu dilakukan adalah spot-spot vaksin diperbanyak. Sehingga, tidak tersentral dalam satu wilayah.

"Misalnya dalam satu kecamatan itu dipecah menajdi perdesa desa, memungkinkan nakes kita, kalau toh tidak dibagi dalam satu kecamatan itu dibagi beberapa titik," terangnya.

Selain itu, kata dia, perlu dibuat pembatasan bagi masyarakat yang hendak divaksin. Misalnya, dengan membuat kupon supaya jumlah orang yang divaksin bisa diatur.

"Satu tempat tarolah menggunakan kupon dengan batasan 500 nah 500 orang itu seseorang yang akan vaksin dengan mendapatkan kupon, sehingga ketika mereka datang itu yang bener-bener sudah vaksin, yang akan daftar," jelasnya.

"Jangan sampai yang datang ke tempat vaksinasi itu jumlahnya tidak dibatasi, kemudian orang berkerumun, itu harus kita hindarkan," kata politisi PDIP ini.

Berikutnya, perlu melibatkan kerja sama berbagai elemen masyarakat. Misalnya, ormas-ormas bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk mengatur jalannya vaksinasi guna terhindar potensi tertularnya Covid-19 di area vaksinasi.

"Karena ada memang harus diakui ada yang dari rumah sehat kemudian potensimya terpapar berasal dari vaksinasi, ini harus kita hindarkan, segala kerumunan, segala bentuk memunculkan bentuk kerumunan yang berpotensi untuk penularan Covid-19 harus kita hindarkan," pungkasnya.

Diberitakan, sekitar seribuan warga Palembang memadati lapangan Sekolah Maitreyawira Palembang untuk mengikuti vaksinasi Covid-19, Selasa (24/8). Padatnya warga membuat kerumunan tidak terhindarkan.

Suasana kerumunan warga terungkap dalam video berdurasi 21 detik yang di-posting dalam akun Twitter @QaillaAsyiqah. Video itu menggambarkan suasana antrian warga yang dimulai sejak Shubuh tadi.

Salah seorang warga menuturkan, ia datang ke lokasi vaksinasi mulai pukul 05.30 WIB dan sudah terjadi kerumunan. Ketika itu belum ada satu pun petugas di lokasi karena vaksinasi dijadwalkan pukul 07.00 WIB.

"Saya ikut antrean untuk dapat nomor urut, tapi sudah banyak orang, padat sekali," kata Adi.

Begitu petugas dan panitia datang, peserta calon penerima vaksin dibariskan agar tertib. Membeludaknya warga membuat kerumunan tak terhindarkan bahkan berhimpitan.

Tadinya lumayan tertib, tapi karena banyak orang susah ngaturnya lagi. Tak lama petugas datang dan orang-orang berangsur sepi," kata dia.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Palembang Mirza Susanty mengaku tidak mengetahui adanya vaksinasi yang menimbulkan kerumunan itu. Menurut dia, pihaknya tidak dilibatkan sama sekali oleh penyelenggara.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Komisi IX DPR Minta Kemenkes Serius Tangani Kenaikan Kasus DBD
Komisi IX DPR Minta Kemenkes Serius Tangani Kenaikan Kasus DBD

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.

Baca Selengkapnya
VIDEO: DPR Tunda Rapat Paripurna Pengesahan RUU Pilkada 2024, Kejutan Alasannya
VIDEO: DPR Tunda Rapat Paripurna Pengesahan RUU Pilkada 2024, Kejutan Alasannya

Seharusnya, rapat tersebut dilakukan hari ini, Kamis (22/8) pukul 9.30 wib

Baca Selengkapnya
Kasus Cacar Monyet Meningkat, Puan Minta Pemerintah Siapkan Proteksi Maksimal Bagi Rakyat
Kasus Cacar Monyet Meningkat, Puan Minta Pemerintah Siapkan Proteksi Maksimal Bagi Rakyat

Mengingat virus cacar monyet bukanlah penyakit sembarangan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Cegah Penyebaran Mpox, Karantina hingga Vaksinasi
Strategi Pemerintah Cegah Penyebaran Mpox, Karantina hingga Vaksinasi

Menkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
3.286 Polisi Kawal Unjuk Rasa Protes Revisi UU Pilkada Hari Ini
3.286 Polisi Kawal Unjuk Rasa Protes Revisi UU Pilkada Hari Ini

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, 3.286 personel gabungan disebar di sekitar Patung Kuda dan Gedung DPR.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Minta Pemerintah Perkuat Jaring Pengaman Layanan Kesehatan Guna Cegah Penyebaran Mpox
Puan Maharani Minta Pemerintah Perkuat Jaring Pengaman Layanan Kesehatan Guna Cegah Penyebaran Mpox

Puan Maharani meminta Pemerintah memperkuat jaring pengaman layanan kesehatan secara komprehensif dan terkoordinasi, terkait penyakit monkeypox.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya