Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPRD Bekasi sentil wali kota soal dana sumbangan siswa baru

DPRD Bekasi sentil wali kota soal dana sumbangan siswa baru Ilustrasi Anak Sekolah. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, mempersoalkan surat Keputusan Wali Kota (Kepwal) Bekasi tentang penetapan dana sumbangan awal tahun (SAT), dan sumbangan dana pendidikan (SDP) bagi siswa baru di SMP dan SMA/SMK negeri.

Anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi, Ronny Hermawan mengatakan, dalam Kepwal Nomor: 422.4/Kep.380-Disdik/VI/2016, Wali Kota Bekasi menetapkan besaran Sumbangan Awal Tahun dan Sumbangan Dana Pendidikan.

"Namanya sumbangan itu sifatnya sukarela, tidak mengikat dan memaksa," kata Ronny, Jumat (29/7).

Menurut Ronny, dalam Kepwal itu tercantum angka yang ditetapkan. Misalnya di SMA Negeri 1 nilai SAT sebesar Rp 2,250.000, dan SDP bulan Rp 250 ribu, SMP Negeri 1 nilai SAT sebesar Rp 1 juta dan SDP bulan Rp 150 ribu.

Menurut dia, Kepwal tersebut bertentangan dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008, dan Permendikbud No 44 tahun 2012 tentang pungutan dan sumbangan pendidikan.

"Kalau dicantumkan seperti tertera di Kepwal tersebut, maka ada kesan memaksa atau wajib. Tentu ini tidak dibenarkan," ujarnya.

Kepala Bidang Bina Program pada Dinas Pendidikan, Kota Bekasi, Agus Enap, mengatakan angka dalam Kepwal tersebut merupakan batas maksimal sumbangan yang diambil oleh sekolah.

"Sekolah tidak boleh meminta sumbangan di atas angka yang ada dalam Kepwal. Adapun sumbangan bisa dicicil hingga tiga tahun," katanya.

Menurut dia, sumbangan itu sifatnya sukarela. Dia mencontohkan, jika ada warga miskin sekolah di sekolah negeri tak bisa memberikan sumbangan itu, tidak boleh dipaksa menyumbang.

"Kalau mampunya hanya Rp 200 ribu, ya enggak masalah. Tapi, kalau orang mampu, ya jangan pura-pura tidak mampu," katanya.

Dia menambahkan, besaran dana SAT dan SDP juga harus melalui kesepakatan komite atau para orang tua siswa. Adapun, anggaran itu juga dikelola oleh sekolah. Pemerintah, tidak ikut campur, tapi melakukan pengawasan.

Agus menambahkan, jumlah siswa baru tahun ini untuk SMA/SMK Negeri mencapai 11 ribu, sedangkan siswa baru SMP Negeri mencapai 16 ribu.

Agus mengatakan, sumbangan tersebut dalam rangka meningkatkan mutu kualitas pendidikan. Dia mencontohkan, sekolah yang mempunyai program Adiwiyata membutuhkan anggaran.

"Dana bisa diambil dari sumbangan tersebut," kata Agus.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Orangtua Siswa Ngeluh di Sosmed Penarikan Uang Sumbangan di SMKN 1 Depok, Ini Penjelasan Sekolah
Orangtua Siswa Ngeluh di Sosmed Penarikan Uang Sumbangan di SMKN 1 Depok, Ini Penjelasan Sekolah

Keluhan tersebut ramai dikomentari dan menjadi pembahasan.

Baca Selengkapnya
Disdik Jabar Buka Suara Respons Viral di Tiktok Wali Murid Ngeluh Pungli di SMA Cirebon
Disdik Jabar Buka Suara Respons Viral di Tiktok Wali Murid Ngeluh Pungli di SMA Cirebon

Hal itu diungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Ono Surono.

Baca Selengkapnya
Ramai Anggota Dewan Gadai SK, Ketua DPRD DKI: Warga Negara kan Boleh Pinjam Uang ke Bank
Ramai Anggota Dewan Gadai SK, Ketua DPRD DKI: Warga Negara kan Boleh Pinjam Uang ke Bank

Ketua Sementara DPRD DKI Jakarta Achmad Yani merespons mengenai banyaknya anggota dewan menggadaikan SK ke bank.

Baca Selengkapnya
Baru Beberapa Hari Dilantik, Anggota DPRD Kota Serang Ramai-Ramai Gadaikan SK ke Bank
Baru Beberapa Hari Dilantik, Anggota DPRD Kota Serang Ramai-Ramai Gadaikan SK ke Bank

Sekretaris DPRD mengatakan tidak ada aturan yang melarang anggota dewan untuk menggadaikan SK mereka kepada bank.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pedas! Anggota DPR Keras Ke Pak Bas: Ganti Makan Siang Gratis, Sentil Potongan Gaji Tapera
VIDEO: Pedas! Anggota DPR Keras Ke Pak Bas: Ganti Makan Siang Gratis, Sentil Potongan Gaji Tapera

Dedi mengusulkan lebih baik membangun atau merenovasi sekolah yang rusak, dibandingkan memberi makan siang gratis

Baca Selengkapnya
Wali Kota Eri soal Polemik Seragam Sekolah: Warga Surabaya yang Kaya Jangan Pura-Pura Miskin
Wali Kota Eri soal Polemik Seragam Sekolah: Warga Surabaya yang Kaya Jangan Pura-Pura Miskin

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan tidak ada paksaan bagi para wali murid membeli seragam sekolah untuk anak-anaknya melalui koperasi sekolah.

Baca Selengkapnya
Viral Ketua RW di Surabaya Minta Jatah Iuran Rp140 Juta ke Sekolah
Viral Ketua RW di Surabaya Minta Jatah Iuran Rp140 Juta ke Sekolah

Mediasi itu terkait dengan keberatan pihak sekolah yamg ditarik iuran Rp35 juta untuk 4 RW.

Baca Selengkapnya
Sekolah Swasta Gratis di Jakarta Tak akan Terapkan Sistem Zonasi dan Batas Usia
Sekolah Swasta Gratis di Jakarta Tak akan Terapkan Sistem Zonasi dan Batas Usia

Program sekolah swasta gratis direncanakan mulai berjalan Juli 2025.

Baca Selengkapnya
Berdalih Sedekah, Caleg DPR dari Demokrat Bagi-Bagi Uang Rp50 Ribu di Pantai Losari
Berdalih Sedekah, Caleg DPR dari Demokrat Bagi-Bagi Uang Rp50 Ribu di Pantai Losari

Syarifuddin mengaku tindakannya membagikan uang di masa kampanye ini bukan money politics

Baca Selengkapnya
Lebaran 2024, Sahroni Bagikan Ribuan THR untuk Warga Tanjung Priok
Lebaran 2024, Sahroni Bagikan Ribuan THR untuk Warga Tanjung Priok

Warga yang sudah rutin mengikuti kegiatan ini kemudian mengular di depan kediaman Sahroni.

Baca Selengkapnya
Prabowo Soal Zulhas Bagi-Bagi Uang ke Nelayan: Terima Saja, Tapi Pilih Ikuti Nurani
Prabowo Soal Zulhas Bagi-Bagi Uang ke Nelayan: Terima Saja, Tapi Pilih Ikuti Nurani

Menurut Prabowo, Zulhas adalah orang yang suka sedekah.

Baca Selengkapnya
NasDem: Alumni LPDP Harus Pulang ke RI, Tak Bisa Hanya Berpikir untuk Diri Sendiri
NasDem: Alumni LPDP Harus Pulang ke RI, Tak Bisa Hanya Berpikir untuk Diri Sendiri

NasDem menegaskan, alumni LPDP harus berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Baca Selengkapnya