Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPRD kritik Pemkot Surabaya tak serius bangun jalan lingkar luar barat

DPRD kritik Pemkot Surabaya tak serius bangun jalan lingkar luar barat Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri. ©2017 merdeka.com/moch andriansyah

Merdeka.com - Dinilai kurang serius menangani proyek Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), Komisi C DPRD Surabaya, Jawa Timur kritisi Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Padahal dari sisi anggaran, Pemkot Surabaya sudah menyiapkan Rp 55 miliar dari APBD tahun 2018 untuk pembebasan lahan.

Namun, hingga jelang akhir tahun 2017 ini, ternyata belum ada koordinasi antar OPD untuk segera merealisasikan jalan sepanjang 18 kilometer yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan.

Belum adanya koordinasi ini, diketahui saat Komisi C menggelar hearing bersama OPD terkait dan sejumlah pengembang, Kamis (21/12). "Setelah saya tanya usulan dari wali kota (Tri Rismaharini) itu belum digarap dengan baik oleh jajaran di bawahnya," ungkap Ketua Komisi C, Syaifuddin Zuhri.

Politikus asal PDIP ini mengatakan, dari 450 persil lahan yang menjadi tanggungan Pemkot Surabaya untuk dibebaskan, baru 140 persil-nya yang sudah dibebaskan. Sehingga, target penyelesaian JLLB diperkirakan sulit terealisasi. "Tampaknya masih sulit bisa direalisasikan dalam waktu dua atau tiga tahun ke depan," keluhnya.

Dengan kondisi ini, politikus akrab disapa Kaji Ipuk ini berharap, OPD terkait seperti Dinas PU Bina Marga, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang, serta Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) bisa segera melakukan koordinasi.

Selain itu, dinas juga harus memiliki data jumlah pengembang yang terlibat dalam penyelesaian proyek JLLB. "Apalagi JLLB juga menghubungkan kawasan stadion Gerola Bung Tomo (GBT) yang sering padat penonton sepakbola," tandasnya.

Kembali Syaifuddin menjelaskan, proyek JLLB yang menghubungkan Lakasantri hingga Romokalisari itu, telah dianggarkan Rp 55 miliar untuk pembebasan persil lahan di tahun 2018. Di sisi lain, dinas juga harus bisa mengajak kerja bareng agar pengembang turut serta membangun jalan. "Biar segera tuntas. Karena rencana JLLB sudah sejak 2014," katanya.

Senada, anggota Komisi C DPRD Surabaya, Riswanto mengatakan, koordinasi antar dinas harus dilakukan karena kebutuhan JLLB sangat mendesak. "Saat ditanya data belum lengkap itu kan menandakan kurang ada komunikasi untuk menyelesaikan JLLB," keluh Riswanto.

Sementara Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang, Ery Cahyadi mengatakan, ada 10 pengembang yang nantinya terlibat dalam pembangunan JLLB.

"Delapan pengembang di bawah naungan Citra Land dan dua lainnya, masing-masing milik Bumi Serpong dan Mitra Karya. Kita terus lakukan komunikasi untuk bantu dinas terkait selesaikan JLLB," tandas Ery.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nabilah DPRD Jakarta Sentil Dinas SDA: Proyek Gorong-Gorong Memperbaiki atau Merusak?
Nabilah DPRD Jakarta Sentil Dinas SDA: Proyek Gorong-Gorong Memperbaiki atau Merusak?

Kritik ini muncul setelah Nabilah menerima banyak keluhan warga di daerah pemilihannya di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
OTT KPK di Bondowoso Diduga Terkait Pengusutan Perkara di Dinas Bina Marga
OTT KPK di Bondowoso Diduga Terkait Pengusutan Perkara di Dinas Bina Marga

Ada enam orang ditangkap KPK dalam operasi senyap di Bondowoso tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Jokowi Gregetan Sindir Jalan Rusak di Jawa Tengah Bertahun-tahun Enggak Beres!
VIDEO: Presiden Jokowi Gregetan Sindir Jalan Rusak di Jawa Tengah Bertahun-tahun Enggak Beres!

Jokowi merasa sudah bertahun-tahun diperbaiki selalu cepat rusak tapi tidak pernah beres.

Baca Selengkapnya
Kaltim Masuk APBD Kelima Terbesar di RI, Tapi Kenapa Banyak Jalan Rusak?
Kaltim Masuk APBD Kelima Terbesar di RI, Tapi Kenapa Banyak Jalan Rusak?

Kaltim sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia dengan APBD yang masuk lima besar nasional.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sentil Jalan di Jateng Rusak, Segini Besaran Dana Perbaikan Era Gubernur Ganjar
Jokowi Sentil Jalan di Jateng Rusak, Segini Besaran Dana Perbaikan Era Gubernur Ganjar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir jalan rusak di Solo-Purwodadi, Jawa Tengah yang bertahun-tahun

Baca Selengkapnya
Jokowi Kritik Proyek Jalan Kementerian PUPR: Semennya Kelihatan
Jokowi Kritik Proyek Jalan Kementerian PUPR: Semennya Kelihatan

Jokowi mengkritik terkait estetika hasil dari sebuah pengerjaan proyek seperti semen yang masih kelihatan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blusukan di 'Kandang Banteng', Jokowi Blak-blakan Guyur Jateng Rp 1,3 T
VIDEO: Blusukan di 'Kandang Banteng', Jokowi Blak-blakan Guyur Jateng Rp 1,3 T

Presiden Jokowi mengkritik buruknya jalan di Solo-Purwodadi, Jawa Tengah

Baca Selengkapnya
APBD Perubahan DKI Jakarta 2024 Jadi Rp85,1 Triliun, Ini Rinciannya
APBD Perubahan DKI Jakarta 2024 Jadi Rp85,1 Triliun, Ini Rinciannya

DPRD DKI Jakarta mengesahkan Raperda tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2024 menjadi peraturan daerah (Perda) dengan besaran Rp85.190.596.577.676.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Warga Parung Panjang Diusir DPR Usai Marah-Marah Protes Jalan Rusak
VIDEO: Warga Parung Panjang Diusir DPR Usai Marah-Marah Protes Jalan Rusak

Salah satu warga juga mengeluh banyak anggota DPR yang tidak hadir untuk mendengar keluhan warga Parung Panjang.

Baca Selengkapnya
DPRD DKI Usul JIS dan TIM Tak Dikelola Jakpro, Ini Alasannya
DPRD DKI Usul JIS dan TIM Tak Dikelola Jakpro, Ini Alasannya

Kalau dilanjutkan untuk pengelolaan, Jakpro akan sulit memberikan keuntungan bagi Pemprov DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Jakarta Akui Pengelolaan TIM Dan JIS Salah Sejak Lahir
Pemprov DKI Jakarta Akui Pengelolaan TIM Dan JIS Salah Sejak Lahir

Ke depannya Pemprov DKI akan mencari solusi agar pengelolaan seperti JIS dan tiga infrastruktur lainnya bisa mendatangkan keuntungan bagi Pemprov.

Baca Selengkapnya
Protes Jalan Rusak, Warga Tanam Pohon Pisang
Protes Jalan Rusak, Warga Tanam Pohon Pisang

Aksi protes warga dilakukan sebagai bentuk ekspresi kekecewaan terhadap Pemprov Sulsel.

Baca Selengkapnya