DPRD: Pasien miskin ditolak RS, Jokowi harus tanggung jawab
Merdeka.com - Bayi Dera yang lahir prematur meninggal dunia karena lambat mendapat pertolongan khusus. Padahal kedua orang tuanya, Elias Setya Nugroho dan Lisa Darawati sudah bolak balik ke lima rumah sakit tapi tetap ditolak.
Atas kejadian ini, Komisi E (Komisi Kesejahteraan Rakyat) DPRD DKI Jakarta mempertanyakan kinerja Jokowi. Apalagi pihaknya sudah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 4 triliun untuk tahun 2013.
"Tentu pak gubernur harus bertanggung jawab. Beliau harus kasih penjelasan kenapa bayi itu bisa dilayani rumah sakit yang didatanginya," kata anggota Komisi E Ashraf Ali kepada merdeka.com, Senin (18/2).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
-
Siapa yang meminta Jokowi untuk mengangkat kasus Jessica? Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023. Sementara itu, bagian komentar juga dibanjiri dengan warganet yang meminta bantuan Jokowi untuk kembali mengangkat kasus Jessica-Mirna agar diusut tuntas.'Pak tolong angkat kasus jessica, ini kemauan rakyat,' tulis akun @scarlattinoj***.
-
Siapa yang Jokowi minta untuk segera mengisi kekosongan dokter? Jokowi meminta agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera mengisi kekosongan dokter umum dan dokter spesialis di rumah sakit daerah.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
Dia juga menyarankan Jokowi segera menyelidiki kasus ini. Kalau perlu Jokowi sidak langsung ke rumah sakit yang bersangkutan.
"Gubernur harus cek ke dinas terkait apa yang menjadi faktor bayi Dera tidak terlayani," tambahnya.
Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebenarnya program Jakarta Sehat yang digagas Jokowi sudah cukup baik. Tapi sayangnya, sarana dan prasarananya tidak menunjang.
"Misalnya di depan gubernur pihak rumah sakit menyatakan siap menjalankan. Tapi kenyataannya, mereka sendiri mengeluhkan banyak kendala. Jadi jangan hanya iya pak, iya pak saja kalau depan Jokowi," kritiknya.
"Dinas Kesehatan harus menyampaikan masalah konkret soal sistem berobat gratis itu, jadi beliau bisa pikirkan solusinya," jelas Ashraf.
Ashraf menambahkan, sejak sistem Kartu Jakarta Sehat diterapkan banyak pihak rumah sakit yang mengaku kewalahan karena jumlah pasien meningkat drastis dari 500 pasien menjadi 1.300 pasien per hari. Masalah lainnya, jumlah tenaga dan fasilitasnya belum memadai.
"Itu harus dipersiapkan dulu secara matang harusnya, karena orang sakit itu tidak bisa ditunda karena ini menyangkut nyawa dan risiko. Apalagi ini bayi," tambahnya.
Agar persoalan ini bisa teratasi, dia menyarankan Jokowi memperluas kerjasama dengan seluruh rumah sakit swasta baik yang besar dan kecil.
"Jadi memang rumah sakit sekarang itu udah kaya pasar. Gara-gara Jakarta Sehat tidak jelas prioritasnya untuk siapa," ungkap Ashraf.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasangan muda Elias Setya Nugroho dan Lisa Darawati melahirkan bayi kembar bernama Dara dan Dera. Dera dan Dara dilahirkan 11 Februari lalu di RS Zahira, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Keduanya dilahirkan melalui operasi caesar dalam usia kandungan masih tujuh bulan. Kondisi Dera saat dilahirkan cukup lemah dan butuh penanganan khusus karena ada gangguan pernapasan.
Hampir lima rumah sakit mereka datangi dengan harapan dapat menyelamatkan putri kembarnya. Sayang, karena lambatnya pertolongan, bayi Dera akhirnya lebih dulu meninggalkan kembarannya Dara. Dara sendiri masih menjalani perawatan di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria itu menyentuh Jokowi dan terdengar ingin menyampaikan sesuatu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi saat peninjauan beraksi menjadi resepsionis yang memanggil pasien.
Baca SelengkapnyaJokowi juga sempat berdialog dan menyapa masyarakat yang sedang berobat.
Baca SelengkapnyaJokowi kunjungan kerja ke RSUD Bob Bazar Lampung Selatan
Baca SelengkapnyaRSUD Tamiang Layang harus memiliki dokter sepesialis untuk penyakit-penyakit kritikal.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai, pelayanan di RSUD tersebut sudah terbebas dari pungutan dan pembatasan bagi pasien yang menginap.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke RSUD Baharuddin di Kabupaten Muna.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rakernas Kementerian Kesehatan di ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/4/2024).
Baca SelengkapnyaAlasannya karena RSUD Kumpulan Pane menjadi tempat tujuan berobat masyarakat di kabupaten/kota sekitar Kota Tebing Tinggi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meninjau fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan, Padang Lawas pada 15 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaKurangnya dokter spesialis di Indonesia, Jokowi meminta agar problem tersebut segera dicarikan solusinya.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan masih mencari informasi pasti kronologi meninggalnya Kamaluddin.
Baca Selengkapnya